Minggu, 19 Januari 2014

Kesadaran

Seorang Sufi mistik, Bayazid, sering berbicara kepada muridnya tentang kesadaran (awaraness), dan mereka bertanya “tapi apa itu kesadaran? Engkau terus menerus membicarakan tentang ini.” 

Suatu hari Bayazid membawa murid-muridnya ke sungai. Disisi sebelah sini ada bukit kecil dan disisi seberang juga ada bukit kecil. 
Ia berkata “Kita akan menggantungkan jembatan kayu yang panjang- hanya selebar telapak kaki- dari ujung yang satu ke ujung yang lain, dan engkau harus berjalan diatasnya. Dengan begitu engkau akan mengetahui apa itu kesadaran.” 
Murid-murid berkata “tapi kita sudah berjalan di seluruh hidup kita, dan kami belum juga mengetahui.” 
Bayazid berkata “tunggu” dan dia melakukan percobaan. 

Banyak dari mereka mulai merasa sangat ketakutan, dan mereka berkata “kami tidak dapat berjalan. Hanya selebar telapak kaki?.” 
Tapi seberapa lebar yang engkau butuhkan untuk dapat berjalan diatasnya? Ketika engkau berjalan di atas tanah, engkau dapat berjalan diatas garis yang lebarnya setelapak kaki dengan mudahnya. Kenapa, kenapa engkau tidak bisa berjalan diatas jembatan yang lebarnya sama yang digantung di antara dua bukit? Kenapa engkau tidak dapat berjalan di atasnya?

Beberapa orang mencoba. Setelah melangkah beberapa langkah, dua tiga langkah mereka kembali, dan mereka berkata “ini berbahaya”. 
Lalu Bayazid berjalan di atas jembatan itu dan beberapa orang mengikutinya, dan ketika mereka sampai di seberang, mereka sungkem di kaki Bayazid dan mereka berkata “Guru, sekarang kami memahami apa itu kesadaran (Awareness). Bahaya begitu besar sehingga kami tidak dapat melangkah dengan lengah dan mengantuk.”

Pada beberapa moment yang sangat berbahaya engkau menjadi sadar (waspada, terjaga), jika tidak berbahaya cenderung tidak sadar dan lengah. Kesadaran artinya sebuah intensitas, sebuah keterjagaan dengan intensitas sehingga tidak ada pikiran yang mengganggu. Engkau hanya sadar (terjaga, waspada), tanpa pikiran. Coba lah. Engkau dapat mencobanya dimana saja. Melangkah di jalan, melangkahlah seolah-olah ada bahaya. Dan sebenarnya ada bahaya. Karena setiap saat engkau dapat saja mati, setiap saat kematian ada disana. Jika engkau mencoba sedikit saja memahami engkau akan paham. Sangat tidak mungkin untuk tidak sadar (terjaga dan waspada) jika engkau melihat kematian itu mungkin di setiap saat. Dengan begitu engkau tidak bisa lagi hidup seperti orang mabuk.

Diambil dari : Ectasy; the Forgotten Language (Ceramah tentang Kabir). Chapter 3. Natural, Spontaneous, Aware.