Senin, 27 Desember 2010

Tumbuh

Saya dibesarkan didaerah pertanian. Setiap hari, saya pergi ke kebun untuk membantu Ayah menanam beragam macam sayuran.
Dan setiap hari pula saya menyaksikan tanaman itu tumbuh mulai dari sebutir biji kecil, kemudian menggeliat dari dalamnya tunas berupa daun mungil yang lucu.
Keesokan harinya daun lembut itu semakin membesar, lalu keluarlah batang.
Setelah itu, dia kembali berkembang sehingga lengkaplah dia menjadi sebatang pohon yang kokoh, lagi rindang.
Pernahkah anda merenungkan, mengapa tanaman disebut sebagai ‘tumbuhan’?
Ternyata, tanaman itu mempunyai karakter unik yang kemungkinan tidak dimiliki oleh mahluk lain.
Anda tentu tahu bahwa tanaman memiliki kemauan untuk terus tumbuh.
Cobalah perhatikan, bahkan pada batang pohon yang sudah tua pun, selalu saja muncul paling tidak satu tunas kecil.
Malah tak jarang tunas-tunas itu bermunculan pada sisa-sisa pohon yang sudah ditebang, bukan?
Itu merupakan salah satu bukti bahwa tanaman memiliki karakter kuat untuk terus bertumbuh.
Dan itulah pula sebabnya, mengapa dia disebut sebagai ‘tumbuhan’.

Pertanda apakah gerangan ini bagi kita?

Ini adalah pertanda bahwa kita pun mesti memiliki karakter seperti itu.
Kita mesti memiliki keinginan untuk terus bertumbuh.
Tentu tidak dengan cara menumbuhkan organ-organ tubuh kita terus menerus, melainkan untuk memperkuat dan memperindah karakter hidup kita.
Menambah ilmu pengetahuan kita. Dan meningkatkan kemampuan-kemampuan teknis kita.
Itulah sebabnya, mengapa orang-orang bijak tidak pernah berhenti untuk meningkatkan diri.
Karena, mereka memahami bahwa; belajar itu dimulai dari rahim Ibunda, hingga kita singgah dipemakaman kelak. Banyak orang yang berhenti belajar, terutama ketika mereka merasa sudah berhasil meraih posisi yang diinginkannya.
Contohnya, ketika seseorang dipromosi untuk menduduki jabatan tinggi, dia mengira bahwa semuanya sudah diraih.
Jadi, tak penting lagi untuk belajar tentang itu dan ini.
Padahal, hari gini, bahkan banyak Direktur yang diberhentikan.
Jika anda mengikuti perkembangan krisis global yang tengah terjadi saat ini, anda akan percaya kepada apa yang saya katakan ini.
Berapa banyak sudah CEO yang dipecat? Berapa ribu Direktur yang sudah diretur? Ditambah dengan puluhan ribu Manager.
Dan ratusan ribu karyawan ditingkat lainnya.
Bahkan, dalam World Economic Forum bulan lalu terungkap bahwa tahun di 2009 ini diperkirakan akan terjadi PHK terhadap sekitar 50,000,000 (lima puluh juta) pekerja.
Sedangkan Indonesia diperkirakan akan kebagian ‘jatah’ sekitar 650,000 orang yang bakal kehilangan pekerjaan.
Artinya apa? Artinya, ini bukan saat yang tepat bagi kita untuk berhenti bertumbuh.
‘Sekalipun saat ini saya telah menduduki jabatan yang tinggi?’ Ya.
Sekalipun saat ini Anda telah menduduki jabatan yang tinggi.
Karena, kalau Anda berhenti bertumbuh; tidak ada jaminan bahwa anda akan dipertahankan.
Jadi, tidak ada pilihan lain; apakah kita sudah berhasil menapaki jenjang karir yang tinggi atau baru saja memulai, kita mesti terus tumbuh dan meningkatkan diri.
Bagaimana seandainya sekalipun saya sudah belajar terus tapi ternyata kena PHK juga? Mengapa mesti pusing dengan itu?
Justru Anda beruntung, karena sebelum PHK terjadi, anda sudah belajar tentang banyak hal.
Sehingga, anda memiliki begitu banyak kemampuan yang dapat diandalkan.
Oleh karena itu, sekalipun hal yang tidak diharapkan itu terjadi juga pada anda; anda masih bisa mengandalkan kemampuan diri.
Ketika orang lain pusing gara-gara kena PHK. Tidak tahu apa yang akan dilakukan setelah itu.
Bingung, frustrasi, dan sedih; Anda sebaliknya. Tenang saja, karena ada banyak hal yang bisa anda lakukan dari hasil mengembangkan diri selama ini.
Sebab, proses belajar yang tiada henti akan membantu anda menjalani hidup ini.
Meskipun roda kehidupan kita tengah berada dibagian paling bawah proses perputarannya. Toh nanti juga akan kembali beranjak naik….
Catatan Kaki:
Tantangan hidup tidak mungkin semakin berkurang.
Satu-satunya cara untuk menghadapinya adalah; selalu meningkatkan diri.
Tumbuh dan Berkembanglah selalu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar