Minggu, 12 Desember 2010

Hidup atau mati aku berjanji untuk selalu dekat denganmu - Kisah perjuangan anak jalanan yang penuh kepiluan

 


“ Kisah perjuangan anak jalanan yang penuh kepiluan”

Anton dan Angel adalah dua kakak beradik yang mempunyai kehidupan malang. Ibu mereka meninggal beberapa tahun silam dan ayah mereka tidak bertanggung jawab hingga menitipkan mereka pada sanak saudara mereka di Jakarta. Usia mereka masih sangat kecil, Anton berusia 10 tahun dan Angel 7 tahun, mereka terlahir dari keluarga miskin. Ayah mereka yang hanya kuli bangunan tidak sanggup menampung mereka apalagi merawatnya, yang lebih menyedihkannya lagi, kehidupan mereka tersiksa tinggal bersama kerabat saudara mereka. Angel sering mengeluh kelaparan bila malam tiba dan sang kakak yang tidak tega melihat betapa mereka dijadikan pembantu dalam keluarga itu memutuskan lari dari keluarga kejam itu.

Dalam pelarian, mereka hidup di jalanan, Kemudian seorang mafia pengguna anak-anak jalanan mengambil mereka dengan iming-iming makan dan tempat tinggal. Ya, mereka memang dapat tempat tinggal dan makan yang cukup, tapi mereka harus bekerja untuk itu. Kedua saudara itu harus menghabiskan 14 jam di jalanan dan pulang saat malam hari lalu berangkat bekerja di pukul 7 pagi. Anton dengan kemoceng bulu ayam bertugas mencari mobil yang bersedia memberikan waktunya untuk dibersihkan sedangkan Angel menjadi pengamen disampingnya dengan bermodalkan kedua tangannya. Uang yang mereka hasilkan memang tidak seberapa tapi cukup membuat mereka bertahan hidup di dalam tempat yang nyaman tanpa rasa dingin,

Setidaknya yang terpenting bagi mereka, tidak ada lagi yang menyiksa mereka seperti saat tinggal bersama saudara mereka. Mereka tidak lagi kelaparan karena selalu tersedia makan yang cukup untuk mereka. Suatu pagi seperti biasanya, keduanya duduk dikolom jembatan sambil menikmati sepotong bekal roti sebagai sarapan pagi sambil menunggu saatnya bekerja.
Angel terdiam saat melihat beberapa anak-anak sekolah yang seumuran dengannya berjalan dengan bersama-sama melewati jembatan bersama orang tua. Ia merenung dan tidak terlihat nafsu untuk memakan roti coklatnya. Sang kakak bertanya..
“Kenapa kamu tidak makan? ”
“Angel tidak lapar..”
“Bohong, kamu pasti sedang memikirkan sesuatu..” kata sang kakak melihat adiknya.
“ Kakak, kenapa kita terlahir jadi orang miskin?”
“ Karena kita tidak punya uang, kita miskin karena keadaan.. Angel.”
Angel terdiam lalu bertanya kembali..
“Kak, Bagaimana rasanya sekolah? Kakak kan dulu pernah sekolah..”
Sang kakak terdiam, Ia memang pernah sekolah walau hanya hingga kelas 2SD.
“Kakak merasa senang tentunya, tapi sekarang kakak sudah lupa bagaimana rasanya..”
Angel terdiam, ia menatap wajah sang kakak dengan lesuh.
“Angel ingin sekolah kak. Angel ingin seperti anak-anak lainnya. Setiap pagi pergi sekolah dengan seragam merah putih dengan ibu mereka. Tidak seperti kita disini.. Harus jadi pengamen, Angel kan ingin bisa baca dan tulis juga.. ”

Sang kakak hanya terdiam, ia bangkit dengan menyiapkan kemocengnya.
” Angel, berdoalah pada Tuhan. Semoga ia bisa kabulkan doa kamu karena Tuhan tidak pernah tidur, sekarang kita kerja yuk..”.
Angel tetap tertunduk resuh, ia tidak berminat untuk mengamen hari ini.
“Tuhan jahat kak..”
“Kenapa kamu bilang begitu ?”.
“Kalau dia baik, dia gak akan kasih kita hidup seperti ini.. Angel sedih, ini tidak adil”
“Angel jangan bilang begitu, nanti kamu bisa masuk neraka.. Ayo minta maaf sama Tuhan..”
“Gak mau..”
“Ya sudah kalau gitu, kakak tidak mau bicarakan masalah ini. Kakak harus kerja dulu. Kamu pikirkan saja sampai kamu sadar kamu salah”

Anton kemudian pergi bekerja meninggalkan adiknya yang sedang marah. Ia berdiri di samping mobil mewah saat lampu merah menyala. Di dalam mobil terdapat orang tua lengkap bersama putranya yang terduduk dengan alat bantu pernafasan di mulutnya. Anton mengetuk pintu kaca sembari menawarkan jasanya. Supir keluarga itu membiarkan Anton bekerja setelah sang tuan memberikan respon. Sang anak bertanya pada ibu,
“Ibu, mengapa ia harus ada di jalanan ini?”.
“Karena ia sedang bekerja nak” jawab ibu.
“Tapi dia kan masih seusia aku. Kenapa dia tidak pergi sekolah?”
“Karena dia tidak punya uang untuk sekolah..” Tambah sang ayah.
Anton selesai membersikah mobil, ia menebar senyum sambil menunggu tips untuknya. Sang ayah hendak memberikan uang, anaknya langsung merespon.
“Ayah berikan anak itu uang yang banyak, agar ia bisa sekolah.. Tedy mohon” ucap sang anak bernama Tedy.

Sang ayah menuruti kehendak putranya, Anton begitu gilang ketika menerima uang berwarna merah dengan angka RP.100.000- , jumlah yang sangat besar.
“ Terima kasih tuan..” Ujar Anton.
“ Uang ini permintaan anak saya, Tedy, ucapkanlah terima kasih padanya..”
“ Terima kasih Tedy, semoga Tuhan memberkati kamu ya..”

Tedy hanya bisa tersenyum dan mereka meninggalkan Anton ketika lampu hijau menyala. Anton berlari mendekati sang adik dengan kegilangan. Ia memperlihatkan tipsnya yang besar. Artinya mereka bisa menabung hari ini, sang adik hanya terdiam dan bertanya.
“ Menabung untuk apa?”
“ Menabung untuk kamu sekolah nanti?”
“ Jadi kakak mau Angel sekolah ya..?” ucap Angel gilang.
“ Yup, jadi sekarang kamu harus minta maaf sama Tuhan. Tadi kamu kan sudah marah sama Tuhan..”
“ Iya kak..” Angel berseri-seri.

Angel memejamkan mata, mulutnya komat-kamit mengucapkan doa permintaan maaf kepada Tuhan disaksikan sang kakak. Setelah itu sang kakak mengajak Angel pergi ke sebuah toko buku disekitar jalan, Anton memberikan sebuah buku dan pensil untuknya. Angel kebingungan, tapi mulai hari ini Anton akan mengajarkan sang adik agar bisa menulis dan membaca. Setiap harinya mereka terus melakukan kegiatan belajar di jalan semenjak saat itu, Angel anak yang cerdas dengan cepat ia sudah bisa mulai menulis dan membaca.
Suatu ketika, siang hari itu mereka sedang menulis, mobil mewah yang sempat memberikan uang banyak pada mereka muncul. Anton langsung berlari mendekati mobil itu, ia menawarkan jasanya. Tapi kali ini sang anak terduduk bersama ibunya tanpa sang ayah. Angel ikut berlari mendekati kakaknya dan menawarkan nyanyian dari mulutnya, ketika mereka usai melakukan perkerjaan masing-masing. Tedy menatap mereka,
“ Kalian bahagia sekali sepertinya..?” ujar Tedy.
“ Bagaimana kamu bisa tau..”
“ Itu bisa aku lihat dari mata kalian..”
“ Siapa nama kamu nak, ?” tanya sang ibu.
“ Saya Anton, ini adik saya Angel. Kami ini kakak beradik,”
“ Dimana orang tua kalian..?” tanya sang ibu,
“ Ibu sudah meninggal dan ayah pergi menghilang..” jawab Angel sedih.

Tedy menatap sang ibu, ia tampak murung. Sang ibu memberikan uang yang sama besarnya saat mereka pernah berjumpa sebelumnya.
“ Kami pergi dulu ya, senang berjumpa dengan kalian..” ujar Tedy.
Kedua anak yang bahagia itu melambaikan tangan sambil mengucapkan terima kasih. Di dalam mobil Tedy termenung dan bertanya pada sang ibu.
“ Ibu mereka sangat miskin dan menderita, tapi mereka begitu bahagia. Mengapa kita yang hidup kaya dan berlimpah tidak pernah merasakan kebahagian seperti itu dan yang terjadi malah aku harus menderita karena jantung kecil ini yang sudah tidak kuat berdenyut..”
“ Anakku sayang, semua kehidupan sama saja. Yang terpenting kamu percaya Tuhan menakdirkan kehidupan setiap umatnya dengan penuh tujuan..”
“ Mereka anak-anak yang malang bu, aku akan berdoa kepada Tuhan agar mereka selalu dilindungi..”
“ Berdoalah nak..”
Angel dan Anton begitu bahagia, mereka langsung pergi berlari membeli eskrim yang selalu mereka lihat di depan papan iklan. Mereka hendak membawa eskrim tersisa itu pulang untuk makan dirumah. Di dalam perjalanan pulang, Angel bertanya kepada sang kakak,
“ Kak, nama anak itu siapa ya? Kenapa dia kalau ngomong pake alat aneh di mulutnya..”
“ Namanya Tedy.. kakak juga tidak tau kenapa? Sekarang kita pulang dulu..”
“ Kak kejar aku ya.. siapa yang sampai di rumah boleh makan eskrim sisanya paling banyak.!”
“ Angel jangan lari..”

Angel berlari sambil membawa eskrim tanpa melihat sepeda motor yang melaju dengan cepat dan langsung menabraknya. Eskrim itu terjatuh bersama tubuh Angel yang penuh luka dan darah berceceran. Anton hanya bisa mendekati sang adik sambil menangis dan meminta tolong, Pengemudi motor melarikan diri dan beberapa orang yang peduli akhirnya membawa gadis malang itu menuju rumah sakit terdekat.
***
Di tempat lain, saat pulang ke rumah. Tedy merasa sakit di dada tak tertahakan hingga berteriak histeris, segera saat itu ia dilarikan menuju rumah sakit. Kedua orang tuanya begitu cemas dengan kondisi Tedy. Dokter mendekati mereka dengan wajah cemas karena saat ini jantung milik Tedy benar-benar sudah hanya berfungsi 20 persen saja. Dengan penuh wajah cemas Dokter berkata.
“ Kami sedang berusaha mencari jantung yang sehat untuknya, tapi anak anda masih terlalu kecil. Sangat sulit mencari donatur yang mau melakukan donor..kalaupun ada dipasar gelap, kami harus membawa anak anda ke China, itu pun kami tidak yakin dan harus menunggu.”
“ Dokter.. kami terus berdoa agar semua berjalan dengan kehendak Tuhan..” kata Ayah Tedy.
Sementara itu.
Anton berdiri menatap sang adik yang terbaring di rumah sakit, mulut sang adik terus mencari sang kakak,
“ Kakak disini..Angel jangan takut ya..”
“ Kak eskrimnya mana.. eskrimnya mana.”
Anton hanya bisa bersedih hati, sang adik terus berhalusinasi tentang eskrim yang ingin mereka nikmati. Dokter mencari orang tua anak, tapi hanya Anton yang muncul. Angel mengalami patah tulang kaki dan geger otak. Ia harus segera di operasi, Dokter meminta Anton untuk mencari dana agar operasi bisa dijalankan. Anton yang kebingungan hanya bisa berlari pulang bertemu dengan bosnya, seorang mafia anak jalanan yang memelihara mereka, Anton memohon bantuan kepada pria yang dipanggil bos itu.
“ Bos, adik aku butuh uang,. Dia harus dioperasi..bantu aku bos, kalau tidak, Angel akan mati..”
“ Bos tidak punya uang, hasil jeripayah ngamen kamu aja udah bikin bos nombok uang hidup kamu. Gak bisa!!”
“ Bos aku janji akan ganti secepatnya, aku mohon bos..” kata Anton menangis.
Bos hanya memperhatikan setengah hati permintaan Anton dan Tiba-tiba bos kedatangan tamu, Anton diusir keluar. Perbicangan itu mengarah pada sebuah perjanjian bisnis dengan tamunya. Anton disuruh masuk ke ruangan, ia tidak mengerti orang itu memeriksa tubuhnya dengan teliti dan mengatakan kalimat terakhir “ Bagus dan cocok” setelah itu pergi dengan penuh senyum. Bos memeluk Anton sambil berkata.
“ Kamu mau adik kamu selamat?”
“ Iya bos.”
“ Kalau begitu kamu harus berkorban, kamu harus ikutin mau bos.. bos janji adik kamu bakal sembuh. Dijamin..”
“ Bos janji..”
“ Yup, ini uang buat bayar muka biaya rumah sakit adik kamu, kamu kasih ke Dokter itu, setelah itu sisanya bos bayar kalau kamu uda turuti mau bos, sekalian kamu jenguk adik kamu soalnya besok kita mau pergi jauh, biar ntar adik kamu diurus sama orang bos! Ok!”
Anton menerima uang itu tanpa pernah tau apa yang diinginkan sang bos, Dokter menerima uang itu dengan bingung tapi langsung melakukan pertolongan kepada sang adik. Anton mendekati sang adik yang terbaring,
“ Angel kakak harus pergi, kalau sudah selesai kerjaan. Kakak bakal kembali lagi, Angel cepat sembuh dan jangan nakal ya.. kakak janji pulang bawa eskrim buat kamu..”
“ Kakak mau kemana?”
“ Kakak mau ikut bos, kamu istirahat ya..”
“ Kak, jangan lama-lama ya. Angel takut sendirian..”
“ Baik, kakak janji. Kalaupun kakak tidak kembali cepat, percayalah kakak akan kembali suatu saat dengan cara apapun sama kamu. Hidup atau mati kakak akan selalu ada di dekatmu..”
“ Kakak..jangan pergi?”
“ Kakak harus pergi, Angel janji ya cepet sembuh dan kelak jadi orang besar dan sukses!!”
“ iya..” kata Angel menitihkan air mata.
Angel menangis membiarkan sang kakak pergi. Ia memasuki ruangan operasi. Anton bersama bos pergi kesebuah tempat dimana terdapat ruangan aneh yang dipenuhi oleh alat-alat kedokteran.
“ Kita mau ngapain disini bos?”
“ Kita akan melakukan sebuah pekerjaan, tapi tenang saja perkerjaan ini akan membuat adik kamu bisa cepat keluar dari rumah sakit dengan selamat. Sekarang kamu ikutin saja apa kata orang itu”

Orang asing itu mendekati Anton, ia menutup mulutnya dengan kain diisi obat bius dan beberapa saat kemudian ia tertidur. Anton tak pernah tau kalau ia terjebak dalam sebuah organisasi penjualan organ tubuh, ia pun dibunuh dengan mengambil semua organ-organ tubuhnya yang berguna, bos yang kejam itu mendapatkan uang dengan perbuatan yang sangat jahat dengan menjual organ Anton. Maka pergilah Anton dari dunia ini untuk selamanya.
Tedy yang mulai sekarat mendapatkan informasi kalau jantungnya telah ia dapatkan. Mereka pun membawa jantung sehat itu ke China untuk melakukan operasi. Ia tidak akan pernah berpikir kalau jantung itu didapatkan dari organisasi terlarang yang merampas hidup Anton untuknya. Dan setelah itu operasi pencangkokan pun dijalani dan membawa kesuksesan, sejak saat it Tedy bisa hidup dengan baik dari sebelumnya sebagai orang normal.
***
Angel mulai bingung dengan keberadaan sang kakak, pihak rumah sakit tidak lagi mengerti siapa yang akan menanggung biaya hidup sang gadis cilik. Bos melanggar janjinya untuk membayar uang rumah sakit sesuai perjanjian dengan Anton. Beruntung media cetak mendengar nasib malang dari Angel, ia pun diselamatkan oleh berbagai berita yang mengisahkan keberadaan gadis malang sepertinya. Seorang wanita kaya menolong Angel dan berpikir panjang untuk menjadikan Angel sebagai anak angkat dan membawanya pergi dari Indonesia untuk hidup baru di Amerika.

Tapi Angel selalu menangis mencari sang kakak, sang ibu baru kemudian melapor ke Polisi untuk mencari sang kakak. Ia mendapatkan berita milis tentang Anton, tapi tidak ingin memberitahu Angel penyebab kematian sang kakak dan beralasan kalau sang kakak telah bersama sang ayah angkat baru diluar kota, hingga akhirnya Angel pun pasrah dan menerimanya kemudian berangkat ke Amerika hingga ia dewasa. Bos bersama sindikatnya di tangkap dan dipenjarakan akibat perbuatannya. Angel pun tumbuh dewasa dan perlahan mulai hidup tanpa merasakan kehadiran sang kakak. Ketika ia mengijak 15 tahun, ia baru mendapatkan berita itu dari sang ibu. Sang kakak telah meninggal karena perbuatan kejam orang jahat.
Kini ia seorang diri di dunia ini, tapi janjinya pada sang kakak untuk menjadi orang besar tidak pernah berhenti. Ia hidup dengan tekun dan mengambil jurusan hukum. Ketika ia mulai dewasa ia jatuh cinta pada seorang pria satu kampusnya.

Dan pria itu adalah Tedy yang dulunya sempat berkenalan dengan mereka di lampu merah. Takdir telah mempertemukan mereka seolah ingin menjalankan janji terakhir sang kakak pada sang adik.
“ Hidup atau mati, kakak akan selalu dekat bersamamu.”
Tedy dan Angel pun menikah tanpa pernah tau mereka telah dipersatukan oleh takdir.


By Agnes Davonar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar