Rabu, 24 Agustus 2011

Jalanlah maju tiga langkah, lalu mundur tiga langkah.


Seorang pria sedang berjalan-jalan di tengah kota. Ia melihat seorang biksu Zen yang sedang berjalan, meminta sumbangan untuk kuilnya. Karena tertarik, pria ini menghampiri biksu tersebut.

'Hai biksu, kau sedang meminta sumbangan bukan? Baiklah, aku tidak akan memberikan sumbangan, tapi akan kubeli kebijaksanaan darimu. Bukankah biksu Zen terkenal dengan kebijaksanaannya?', kata pria tersebut. Si biksu terdiam sejenak, lalu berkata, 'boleh, tapi kebijaksanaanku sangatlah mahal. Sebuah nasihatku bernilai 100 tael perak'. Pria tersebut menjawab, 'tidak masalah, asalkan terbukti kata-katamu dapat membuatku lebih bijaksana'.

Maka si biksu memberi pria itu kata2 ini: 'setiap kali anda menghadapi permasalahan apapun juga, jangan terburu-buru mengambil tindakan. Jalanlah maju tiga langkah, lalu mundur tiga langkah. Lakukan ini sebanyak 3 kali (3 set), baru ambil tindakan terhadap permasalahanmu'. Pria tersebut sulit untuk percaya, 'hanya berjalan 3 langkah maju dan 3 langkah mundur selama 3 kali dapat membuatku lebih bijaksana? Aku tidak percaya'. Si biksu tersenyum, 'kalau begitu anda tidak perlu membayarku sekarang. Tunggu sampai kata-kataku terbukti baru anda membayarku. Kalau tidak terbukti, anda tidak berhutang apa2 padaku'. Pria tersebut senang, 'baiklah kalau begitu. Aku akan membuktikan kata2mu. Kalau ternyata terbukti, aku akan mencarimu untuk membayarmu', kata pria itu, lalu pamit dan pulang kerumahnya.

Sampai di rumah, pria itu mencari istrinya untuk menceritakan kejadian hari ini kepada istrinya. Pria itu masuk ke kamar tidurnya. Ternyata istrinya sedang tidur, dan alangkah kagetnya pria itu karena ternyata disamping istrinya ada tubuh lain yang berbaring tertutup selimut. Emosi pria ini memuncak karena istrinya selingkuh, dengan tidur dengan pria lain. Ia segera pergi ke dapur untuk mengambil golok dapur, dengan tujuan membunuh pria selingkuhan istrinya.

Ketika kembali ke kamar tidur, tiba2 ia teringat dengan kata2 si biksu zen tadi. Maka ia pun berjalan 3 langkah maju, 3 langkah mundur, sebanyak 3 kali. Tentu saja dengan perasaan yang sangat tidak sabar. Karena gerakannya yang tergesa2 menimbulkan bunyi berisik, istrinya terbangun. Istrinya pun kaget karena ada tubuh lain berbaring di ranjangnya, sedangkan suaminya sedang berdiri di samping ranjang. Spontan istrinya membuka selimutnya. Ternyata tubuh itu adalah adik kandung istrinya sendiri yang bermimpi buruk sehingga ketakutan dan menyelinap ke ranjang kakak perempuannya untuk tidur bersama.

Seketika pria tersebut jatuh terduduk dengan lemas. Goloknya pun terlepas dari tangannya. Dengan menangis, ia menceritakan segalanya termasuk rencananya membunuh tubuh yang dikira selingkuhan istrinya tersebut. Katanya, 'kalau aku tidak bertemu dengan biksu bijaksana tersebut di kota, entah bagaimana nasibku dan kamu'. Istrinya menenangkan suaminya dan berkata, 'tenanglah, yang belum terjadi tidak perlu dipermasalahkan. Besok kita harus mencari biksu itu kembali untuk memenuhi janjimu, membayar kebijaksanaan yang kau dapat ini'.

Esok harinya mereka berdua pergi mencari biksu tersebut di tengah kota. Begitu menemukannya, mereka berniat membayar biksu tersebut, tapi si biksu menolaknya sambil tertawa, 'kalau kalian menghindari perbuatan jahat, perbanyak perbuatan baik, dan senantiasa mawas diri, artinya kalian sudah membayarku....'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar