Jarang Sang Guru begitu mengesankan seperti saat ia memperingatkan akan daya sihir kata-kata.
"Hati-hatilah pada kata-kata," katanya.
"Saat kamu kurang waspada,kata-kata itu akan menampakkan wujud aslinya,
kata-kata itu akan memesonakan, memikat, menteror,membuat kamu tersesat dari kenyataan yang mereka wakili,
membuatkamu mempercayai bahwa kata-kata itulah yang nyata."
"Dunia yang kamu lihat bukanlah Kerajaan seperti yangdilihat anak-anak,
melainkan dunia yang terpecah-pecah,terpecah ke dalam beribu-ribu kepingan oleh kata ....
Kenyataan itu seolah-olah seperti riak gelombang samudrayang kelihatan berbeda dan terpisah dari seluruh samudra."
"Ketika kata-kata dan pikiran diheningkan, Alam Semestaberkembang - nyata, menyeluruh, dan satu dan kata-kata tampil sebagaimana mestinya, sebagai not - bukan musik, sebagai menu- bukan makanan, sebagai penunjuk arah - bukantujuan perjalanan."
(Berbasa-basi Sejenak, Anthony de Mello, Penerbit Kanisius, Cetakan 1, 1997)
"Hati-hatilah pada kata-kata," katanya.
"Saat kamu kurang waspada,kata-kata itu akan menampakkan wujud aslinya,
kata-kata itu akan memesonakan, memikat, menteror,membuat kamu tersesat dari kenyataan yang mereka wakili,
membuatkamu mempercayai bahwa kata-kata itulah yang nyata."
"Dunia yang kamu lihat bukanlah Kerajaan seperti yangdilihat anak-anak,
melainkan dunia yang terpecah-pecah,terpecah ke dalam beribu-ribu kepingan oleh kata ....
Kenyataan itu seolah-olah seperti riak gelombang samudrayang kelihatan berbeda dan terpisah dari seluruh samudra."
"Ketika kata-kata dan pikiran diheningkan, Alam Semestaberkembang - nyata, menyeluruh, dan satu dan kata-kata tampil sebagaimana mestinya, sebagai not - bukan musik, sebagai menu- bukan makanan, sebagai penunjuk arah - bukantujuan perjalanan."
(Berbasa-basi Sejenak, Anthony de Mello, Penerbit Kanisius, Cetakan 1, 1997)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar