Pada saat pemuda sianak petani itu menggiring masuk kerbau2nya kedalam kandang, ia melihat masih ada salah satu kerbaunya yg belum kembali, maka pergilah ia mencari ke dalam hutan. Sampai beberapa hari pemuda itu tidak kembali kerumah. Maka datanglah tetangga desa untuk menyapaikan perhatian mereka, petani itu hanya bilang, “Nasib baik nasib buruk siapa yg tau?”
Setelah seminggu kemudian, pemuda itu pulang dari hutan dg membawa lembunya yg hilang dan puluhan ekor lembu bersamanya. Mendengar berita itu, para tetangga kembali datang tuk mengucapkan kegembiraan mereka atas pulangnya sianak yg membawa puluha ekor lembu. Si petani itu hanya berbicara, “Nasib baik nasib buruk siapa yg tau?”
Suatu saat ketika pemuda itu menggembalakan kerbaunya, ada seekor kerbau yg mengamuk dan membuat kakinya patah dan harus diamputasi, kembali berita itu menyebar keseluruh desa dan tetangganya kembali berdatangan untuk menyatakan kesedihannya, dan petani itu hanya berkata,”Nasib baik nasib buruk siapa yg tahu?”
Beberapa bulan kemudian tentara pemerintah dating kedesa itu untuk mencari pemuda2 desa untuk dipaksa menjadi tentara . Semua pemuda berbaris disebuah lapangan di desa itu, satu persatu para pemuda itu diperiksa supaya layak atau tidak menjadi tentara. Ketika tiba giliran pemuda buntung itu diperiksa, tentara itu melihat bahwa pemuda itu cacat dan bunting satu kakinya, maka dikembalikanlah pemuda itu pada keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar