Sabtu, 25 Desember 2010

BUNGA TERATAI

Aku sangat mengagumi temanku. Ia bermaksud menunjukkan kepada tetangganya, betapa sucinya ia. Bahkan untuk itu sampai-sampai ia mengenakan pakaian khusus. Aku selalu menyangka, bahwa jika orang sungguh-sungguh suci, kesucian itu akan terlihat oleh orang lain tanpa usaha apa pun darinya. Tetapi temanku ini berusaha agar kesuciannya dapat terlihat tetangganya. Ia bahkan mengumpulkan sejumlah murid dengan maksud agar mereka ini menunjukkan kesucian yang mereka miliki. Mereka menyebut hal ini 'memberi kesaksian.'Ketika melewati sebuah kolam, aku melihat sekuntum bunga teratai yang sedang mekar. Tanpa pikir panjang kukatakan kepadanya:'Alangkah indahnya kau, bungaku! Dan betapa jauh lebih indahnya Tuhan yang telah menciptakanmu!'Ia menjadi tersipu-sipu karena ia samasekali tidak menyadari keindahannya yang menakjubkan itu. Dan ia senang karena Tuhanlah yang dimuliakan.Ia menjadi jauh lebih indah justru karena tidak menyadari keindahannya. Dan ia menarik perhatianku, justru karena tidak berusaha untuk memikatku.Tidak jauh dari situ ada kolam lain. Di sana kulihat teratai lain yang menjulurkan daun-daunnya kepadaku dan dengan malu-malu berkata: 'Lihatlah keindahanku dan muliakanlah Penciptaku!'Aku pergi meninggalkannya dengan rasa muak.Kalau aku mulai berusaha memberi teladan yang baik, aku ingin memberi kesan bagi orang lain. Berhati-hatilah terhadap orang Farisi yang bermaksud baik!

(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar