Senin, 25 Juli 2011

Berpikir positif

Seorang orang nenek tua selalu mencemaskan kedua anaknya.
Anak pertama menjual payung dan anak yang kedua menjual es krim.
Setiap musim hujan tiba, nenek itu akan gelisah karena es krim tidak laku.
Begitu tiba musim kemarau, nenek juga gelisah karena payung anaknya tidak laku.
Suatu hari si nenek bertemu dengan seorang biksu tua dan menceritakan apa yang di alaminya pada biksu itu. Biksu tua memberikan solusi, pikirkan kalau tiba musim hujan payung laku keras duit banyak masuk, begitu juga musim kemarau es krim yang laku keras.

Sungguh tidak mudah untuk selalu berpikiran positif.

Jumat, 22 Juli 2011

Perubahan Besar

(Rangkuman dari buku THE GREAT SHIFT memuat informasi dan pesan-pesan dari KIRAEL entity dari dimensi ke-7 melalui Fred Sterling – 1998).



Fred Sterling adalah seorang pria yang tanpa disadari dan di luar kehendaknya menjadi trance medium secara mendadak. Sebelumnya ia adalah seorang yang sangat rasional dan hanya mempercayai segala hal yang dapat dipahami melalui panca indranya.

Pada suatu hari ia diajak oleh istrinya menghadiri suatu pertemuan dan selama acara berlangsung ia tertidur di kursinya. Ketika terbangun ia heran karena semua orang yang hadir memandang ke arah dirinya dengan ekspresi wajah yang aneh. Kebetulan di ruangan tersebut ada sebuah tape recorder yang memberikan bukti bahwa ia secara tiba-tiba dan tak terduga menjadi seorang trance medium (mampu melakukan channelling). Channelling adalah kegiatan menerima informasi dan pesan-pesan dari entity nonfisik melalui seorang manusia.



Ini merupakan pengalaman pertama Fred Sterling melakukan channelling untuk suatu entity tinggi dari dimensi lain. Entity itu meminta agar ia dipanggil dengan nama Kirael. Mula-mula Fred menyimpan perasaan tidak percaya bahwa hal itu terjadi pada dirinya, tetapi lama kelamaan ia penasaran ingin tahu lebih dalam tentang pengalaman barunya itu dan terpesona dengan informasi yang datang dari sumber di luar kesadaran realitas hidupnya.

Buku “The Great Shift” pertama kali diterbitkan pada awal tahun 1998, tulisan ini memuat hal-hal dasar yang perlu diketahui oleh semua orang tentang perubahan kesadaran yang sedang bangkit di dunia. Apa yang dimuat dalam buku ini dapat digunakan sebagai panduan tentang persitiwa yang belum pernah terjadi di dunia, dalam sejarah bangsa manusia.

Penulis buku ini, Fred Sterling, mengatakan bahwa ketika buku ini pertama kali diterbitkan ia merasa bahwa Kirael telah memberikan gambaran yang perlu disebar-luaskan. Ia mengajak penduduk bumi bersiap-siap untuk menghadapi saat kita akan bangun dan melihat bahwa perdamaian telah mengejawantah di Bumi.



KIRAEL : Saya datang ke alam dunia dari dimensi ke-7 sebagai penjaga (guardian) dari perubahan besar demi peningkatan kesadaran, memasuki dimensi transisional mahabesar. Saya dan guru-guru spiritual lain datang kemari sekarang ini untuk membantu penghuni bumi.



SELAMAT DATANG KE MASA PERUBAHAN BESAR

Apa artinya PERUBAHAN BESAR (The Great Shift). Menurut Kirael, Perubahan Besar artinya peningkatan dari suatu tingkat kesadaran ke tingkat yang lebih tinggi. Memasuki dimensi baru, zaman baru. Hal ini merupakan masa yang penuh kenikmatan. Saatnya melepaskan emosi rasa takut dan merangkul kebebasan.

Banyak yang berpikir bahwa perubahan besar ini artinya kiamat atau kehancuran bumi, akhir dari kehidupan di dunia. Kirael meyakinkan bahwa bumi masih akan tetap ada hingga masa yang amat lama, walaupun keadaannya tidak seperti sekarang. Dapat dikatakan bahwa kehidupan masyarakat masa kini akan berakhir, dan akan digantikan dengan dunia yang tidak pernah anda bayangkan sebelumnya.



Sekitar 6 milyar orang hidup di atas planet bumi ini dan tidak semua akan berhasil melangkah ke dimensi baru. Mereka yang tidak siap akan dipanggil kembali oleh Sang Pencipta atau dipindahkan ke planet-planet lain. Kebanyakan orang yang memasuki peningkatan dimensi akan mengalami masa kegelapan selama 3 hari, dimana anda akan tertidur dan bumi akan melintasi daerah sabuk Photon.



Ketika anda melewati masa kegelapan 3 hari itu tubuh jasmani anda akan menerima lebih banyak energi cahaya. Di saat anda terbangun, anda akan merasa bahwa badan anda menjadi sangat ringan sehingga jika anda melompat ke atas, anda membutuhkan 15 detik untuk turun kembali, anda akan memiliki kemampuan untuk melakukan levitasi, teleportasi dan telepati, dan kemampuan supra natural lainnya. Anda juga akan merasa sangat gembira karena anda merasakan kenyamanan dan kebahagiaan berada dalam proses dimensional itu.

Zaman baru ini akan menyajikan perubahan-perubahan yang benar-benar baru, antara lain kemampuan berkomunikasi tanpa suara (telepati), perjalanan tanpa kendaraan (teleportasi), melayang (levitasi), mengalami cinta kasih tanpa rasa takut. Pemerintah yang otoriter, kekalutan dan peperangan akan menjadi sejarah masa lalu. Perjalanan hidup manusia dalam dimensi ke-3 akan berakhir secara tiba-tiba dan memasuki kemungkinan-kemungkinan lain di dalam dimensi ke-4.



Selama beribu-ribu tahun bangsa manusia telah melalui suatu perjalanan pengenalan diri (self discovery). Perjalanan tersebut telah membawa anda ke alam dimensi ke-3, dan kini sudah waktunya anda dibawa ke alam yang serba baru, karena itu disebut zaman baru.

Saat ini manusia sedang berada pada periode evolusioner dalam sejarah bangsa manusia, manusia akan mengalami kenaikan (ascension). Peningkatan berarti anda akan tahu siapa diri anda yang sebenarnya. Peningkatan dalam segi kesadaran baru secara sipirtual, mental dan fisik, juga mengalami kebangkitan dari seluruh sel-sel tubuh fisik manusia.





Fenomena Energi Photon.

------------------------------



Dalam abad ini ada suatu fenomena di mana bumi akan menyentuh “energi photon”, tetapi kapan persis datangnya sukar sekali diprediksi, karena hal tersebut tergantung pada kesiapan umat manusia. Kaum ilmuwan sudah mengetahui bahwa kutub-kutub magnetik bumi sudah mulai bergeser dan kecepatan rotasi bumi sudah berubah. Bumi telah mulai menyesuaikan dirinya. Banyak daratan-daratan mulai bergeser dan kutub-kutub bumi sudah mulai bergerak dan kecepatan rotasinya mulai berubah pula. Lempeng-lempeng bumi bergerak dan saling menimpa satu di atas yang lain hal mana mengakibatkan gempa seratus kali setiap hari. Dengan demikian bentuk dua dataran juga bergeser dan berubah.



Tekanan atmosfir bumi juga bertambah karena erosi lapisan ozone yang diakibatkan oleh penyalah-gunaan sumber daya bumi. Ditambah lagi pengaruh energi photon mulai menekan lapisan atas bumi. Energi photon bergetar dengan kecepatan yang berbeda dengan yang biasa dirasakan oleh umat manusia dan menyebabkan perasaan bahwa waktu berlalu semakin cepat.

Bumi sedang mengalami tekanan-tekanan dan pergerakan. Tekanan-tekanan yang dirasakan oleh bumi dan usahanya untuk menyesuaikan diri menyebabkan tekanan-tekanan yang dirasakan oleh manusia juga. Dalam perjalanan manusia mengenal dirinya selama beribu-ribu tahun, manusia telah menganggu realitas hidup bumi dengan tindakan-tindakan antara lain menggunduli hutan, mencemari sungai-sungai yang tadinya merupakan saluran-saluran air yang bening dengan bahan-bahan kimia, dan melepaskan gas-gas beracun yang mengotori langit birunya. Apakah anda berpikir bahwa keadaan seperti itu bisa dipertahankan dan ditolerir seterusnya tanpa intervensi Ilahi?



Menyinggung soal kekalutan-kekalutan yang terjadi, bukanlah tujuan kami untuk membangkitkan rasa takut tetapi untuk memberitahu anda, karena kekalutan juga merupakan bagian dari proses perubahan besar itu. Bukanlah tujuan SANG PENCIPTA untuk melenyapkan peradaban manusia, tetapi sebaliknya ingin menciptakan peluang bagi manusia untuk dapat merasakan keindahan, ketenangan dan kehidupan asri di Bumi.



Terdapat banyak peramal-peramal yang membawa spanduk-spanduk dengan tulisan-tulisan “dunia akan kiamat”, tetapi tidak akan terjadi seperti itu. Yang terjadi adalah dunia masa kini yang dikenal manusia akan berakhir. Tidak benar bahwa perubahan besar sedang terjadi, umat manusia sudah memasuki tahap perubahan besar itu.





Persaudaraan Makhluk-makhluk dari Planet Lain (Galactic Brotherhood)

-----------------------------------------------------------------------------------



Mungkin penghuni bumi sudah mendengar tentang adanya persaudaraan galaktik, terutama yang berasal dari planet Sirius, Pleiades, dan Andromeda. Hendaknya kehadiran mereka tidak dianggap sebagai suatu ancaman, karena mereka adalah mahluk-mahluk yang penuh kedamaian, dan mereka sudah memutuskan untuk membantu manusia bumi selama mengalami perubahan besar itu. Ketahuilah bahwa mereka itu tidak akan datang, karena mereka sudah ada disini. Teknologi tinggi yang mereka miliki membuat mereka mampu berada di lingkup atmosfer bumi tanpa terdeteksi.





Malam Galaktik, Kegelapan Selama 3 Hari : Jangan Panik!

-------------------------------------------------------------------



Salah satu proses dari pada perubahan besar itu adalah masuknya bumi ke dalam daerah energi Photon. Bahkan sebenarnya bumi sudah masuk ke dalam bagian tepinya yang disebut sabuk Photon (Photon Belt). Selama periode yang disebut itu, bumi akan mengalami kegelapan total selama 3 hari atau lebih. Amat sulit untuk menggambarkan kepekatannya karena peristiwa itu belum pernah dialami oleh bumi sebelumnya.



Ada 3 pilihan untuk menghadapi Perubahan Besar itu. Pertama: anda boleh memilih untuk “pulang” – istilah untuk meninggalkan dunia dengan menjalani proses kematian. Kedua: anda boleh memilih untuk masuk ke alam yang disebut dunia holografik.

Ketiga: anda boleh memilih evolusi, berarti pindah dari dimensi ke-3 ke dimensi ke-4, atau yang disebut menempuh proses peningkatan (ascension). Kemungkinan besar, yang membaca tulisan ini akan memilih ascension.



Mungkin saat ini banyak yang mengeluh karena keadaan di bumi terlihat semakin buruk. Ubahlah pemikiranmu itu. Setiap orang hendaknya memikirkan hal-hal yang dapat dilakukan daripada memikirkan hal-hal yang tidak mungkin terjadi.



Tidak ada seorangpun yang bisa terhindar dari Perubahan Besar ini karena hal tersebut termasuk rencana Sang Pencipta. Setiap orang yang ingin tetap berada di planet bumi harus mempersiapkan tubuhnya untuk proses peningkatan (ascension) itu. Jika anda tidak siap untuk memasuki dimensi ke-4, kemungkinan anda akan dikeluarkan dari proses peningkatan tersebut.



Hari Pertama: anda akan merasakan seolah-olah mengalami berbagai macam penyakit (namun ini hanya suatu ilusi dan gangguan perasaan). Anda meninggalkan dimensi ke-3 dan terperangkap didalam dimensi ke-3 yang berbaur dengan dimensi ke-4 dan energi photon. Anda akan merasakan bumi bergetar dan bergerak. Dengan sendirinya anda tidak akan ingin keluar rumah.



Begitulah caranya bumi menghentikan segala aktifitasnya secara mendadak. Gempa bumi kecil-kecilan akan terus meningkat dan terjadi dimana-mana. Selama 12-16 jam pertama, anda akan mengalami kesulitan untuk tetap bediri tegak. Tidak perlu panik! Lama kelamaan segala sesuatu akan kembali tenang. Sinar matahari berangsur hilang dan suhu dingin mulai terasa. Kegelapan malam akan terus menerus sampai bumi telah melewati bagian ini.



Keluarga, kerabat dan teman-teman anda yang telah mendahului masuk alam kematian akan mulai mampu berkomunikasi dengan anda. Oleh sebab itu para pembimbing spiritual tak henti-hentinya menyarankan agar anda melakukan meditasi. Dalam keadaan itu meditasi menjadi hal yang utama.



Hari Kedua: Kegelapan yang pekat mulai meliputi seluruh bumi dan hawa dingin yang belum pernah terjadi sebelumnya melanda bumi. Namun energi matahari masih akan ada, dengan demikian tidak akan terjadi zaman es. Tidak akan separah itu. Namun tetap menjadi sangat dingin. Tubuh anda akan mengalami perubahan getaran yang akan mengimbangi kekurangan kemampuan anda untuk bergerak, hal mana akan dirasakan oleh sebagian manusia bumi.



Selama masa kegelapan dan sesudahnya, hendaknya anda jangan mencoba-coba keluar rumah, misalnya untuk melihat apakah ada warung yang buka. Anda tidak perlu menyimpan makanan. Ketahuilah bahwa dalam 3 hari anda tidak akan mati kelaparan karena metabolisme tubuh anda berubah sehingga anda tidak akan membutuhkan makanan. Kelak anda akan mengetahui makanan apa yang layak untuk dikonsumsi oleh penghuni dimensi ke-4.



Hari Ketiga: Bumi sepenuhnya memasuki sabuk Photon dan perubahan besar dimensi ke-4 benar-benar meliputi bumi. Orang-orang yang memang dikodratkan untuk mengalami peristiwa itu, dengan sendirinya akan tahu tentang pengalihan getaran badan dan aliansi gerak, dengan demikian esensi anda akan terpelihara sepenuhnya. Anda seolah-olah secara otomatis akan memasuki kondisi hibernasi.



Setelah keluar dari hari-hari kegelapan, anda akan menemukan suasana yang jauh lebih hebat dari yang pernah anda bayangkan. Setelah 3 hari mengalami kegelapan, masih diperlukan 2 atau 3 hari lagi sebelum menjadi terang seperti sediakala. Akan tampak seperti saat matahari akan terbenam.Bila anda mengambil langkah pertama, anda akan menyadari bahwa anda tidak menginjak bumi seperti biasanya. Anda bisa melompat ke udara dan tetap di udara selama beberapa detik, seolah-olah melayang di udara. Akan terdapat kantong-kantong energi photon sehingga keadaan untuk sementara menjadi agak rumit.



Anda akan merasa ada energi baru mengalir didalam tubuh anda dan anda mampu mengisi badan anda dengan energi ini yang memancar dari dalam. Dari ujung kepala hingga ujung kaki anda akan nyaman dengan aliran perasaan baru yang meliputi diri anda yang baru. Mungkin membutuhkan 2 sampai 4 tahun untuk membiasakan diri dengan energi baru itu.

Anda akan merasa heran mengapa tidak merasa lapar setelah banyak waktu berlalu, anda juga akan melihat bahwa lemak tubuh yang berlebihan akan hilang. Bila suatu saat anda merasa lapar, anda akan mendapat pengertian bahwa makanan yang bisa dikonsumsi adalah tumbuh-tumbuhan ciptaan Tuhan.



Banyak hal-hal baru yang akan memenuhi proses berpikir anda. Proses berpikir anda akan menjadi demikian jelas, dan memori anda akan mencapai tanpa batas. Anda dapat menikmati kehebatan dimensi ke-4 selama sekitar 2000 tahun.

Energi Photon akan tiba dan tidak ada yang mampu menghentikannya. Jika anda ingin mengulur waktunya sampai lebih banyak penghuni bumi menjadi siap untuk menghadapinya, anda harus menjadi lebih tercerahkan. Makin banyak saudara-saudara anda yang anda ajak untuk siap menghadapinya, akan lebih besar keindahan dan cahaya yang akan anda nikmati didalam dimensi ke-4.



Bagaimana bisa bertahan tanpa listrik dan gas? Bagaimana caranya masak makanan, air panas untuk mandi, radio dan televisi? Setelah energi listrik hilang energi photon akan menggantikannya.

Untuk tetap berada di bumi dan mengalami perubahan besar mungkin bukanlah perjalanan hidup yang mudah, tetapi bila anda melewati 3 hari kegelapan, anda akan melihat, merasakan, mencicipi dan mencium kedahsyatan perubahan itu. Anda akan sangat suka akan hal-hal yang anda lihat. Anda akan melihat bahwa jari-jari anda akan lebih panjang, tubuh anda lebih kuat dan pakaian anda tidak pas lagi.



Mungkin anda ingin memberitahu orang lain dan perubahan-perubahan yang anda alami, tetapi banyak orang di sekitar anda akan kebingungan. Mereka sama sekali tidak tahu apa yang terjadi bahkan setelah 3 hari kegelapan terjadi. Perubahan besar ini merupakan proyek baru dari SANG PENCIPTA, dan belum pernah terjadi dalam sejarah bangsa manusia. Pada zaman Lemuriapun tidak seperti ini. Di masa purbakala, sebagian besar penduduk bumi dilenyapkan dahulu, melalui berbagai proses peningkatan. Perubahan besar kali ini akan terjadi selama manusia masih hidup di atas bumi.



Kalau bisa lawanlah keinginanmu untuk meninggalkan alam kesadaran dimensi ke-3. Lepaskanlah keinginan untuk “pulang”, karena anda dibutuhkan berada disini untuk menjadi bagian dari perpubahan besar itu. Setelah pergeseran besar ini terhenti nanti dan bumi menjadi tenang kembali, anda akan mengetahui apa tugas-tugas anda di bumi baru ini. Banyak orang yang akan kebingungan yang membutuhkan bantuan anda. Setelah melampaui 3 hari kegelapan anda akan merasa memiliki banyak pengetahuan, lebih pintar dan melakukan banyak hal-hal yang luar biasa.



*****



Rangkuman dari Buku The Great Shift – Fred Sterling

Diterjemahkan oleh Sita Soedjono



Damai dan Cinta Kasih untuk semua...

CINCIN KEBERUNTUNGAN

  Alkisah seorang bapak memiliki sebuah cincin yang membawa keberuntungan kita sebut aja namanya pak Atong, tetapi belakangan pak Atong bingung, rencananya pak Atong akan mewariskan cincin tersebut kepada anak laki2nya tapi yang membuat bapak itu pusing anak laki2nya ada 3 orang gak mungkin kan cuma kasih ama salah satu anaknya tentu yang lain akan protes.   

Tetapi akhirnya pak Tong gak habis akal dia pergi ke tukang cincin dan minta tukang cincin membuat cincin 2 buah yang sama persis dgn cincin keberuntungan miliknya jadi siapa dari anaknya yang beruntung akan mendapatkan cincin yang asli, tetapi sayangnya sebelum cincin itu di serahkan pak Tong keburu pindah alam alias game over   

Ketiga anak laki2 pak Tong jadi ribut, kenapa cincin keberuntungan papa mereka kok bisa jadi tiga yang mana yang asli. Mereka pun mencari paranormal dan para tidak normal tetapi paranormal dan para tidak normal tersebut juga tidak bisa membedakan mana yang asli dan mana yang bukan....begitu juga ahli2 pembuat cincin mereka juga gak bisa membantu.   

Akhirnya masalah ini sampai juga kepengadilan dan kebetulan mereka bertemu dengan hakim yang adil dan bijaksana kita sebut aja hakim PAU...pertama2 hakim Pau juga kebingungan bagaimana caranya menyelesaikan perkara ini... hakim Pau pun memutar otak dan beliau mendapatkan ide cemerlang " Sekarang begini aja anak2 muda kalau kalian mau tau mana yang asli dan mana yang bukan kalian harus membuktikannya sendiri " kata hakim Pau " bagaimana cara membuktikan Yang Mulia" celetuk salah satu dari tiga bersaudara itu...jawab hakim Pau " gampang sekali mulai hari ini kalian bertindak dan bekerjalah dengan bersungguh2 dan buktikan klo cincin yang kalian miliki benar2 membawa keberuntungan ...nah siapa yang sukses diantara kalian itu lah yang memiliki cincin yang asli " ke tiga anak Pak Tong pun paham dan mereka pergi dari pengadilan tersebut dgn semangat ...mereka pun berpencar ke tiga penjuru untung membuktikan keaslian cincin yang mereka miliki.    

Akhir cerita setelah puluhan tahun berlalu ketiga bersaudara tersebut pun sudah tua dan mereka kembali ke kampung halaman dan ternyata mereka semuanya sukses....jadi siapa sebenarnya yang memiliki cincin yang asli itu....?    

Ternyata bukan cincin itu yang membawa keberuntungan tetapi semangat dan keuletan mereka la yang membawa kebeuntungan...karna masing2 dari mereka merasa cincin yang asli la yang mereka pakai sehingga mereka berupaya menunjukan keaslian cincin mereka...mereka terpacu dan terdorong untuk membuktikannya...alhasil kesuksesanlah yang mereka raih.....    

Dari cerita ini kita bisa mengambil suatu kesimpulan jimat keberuntungan apapun yang kita pakai...seperti HU PO, cincin gelang, rantai dst itu hanya simbol....dan pemacu...keberuntungan sesungguhnya ada di tangan kita masing2...dengan bekerja keras, ulet, penuh perhitungan dan tetap semangat...keberuntungan akan menjadi milik anda.....!!!!!  
                              ​                              ​                              ​                              ​                             by sukkha mulajaya

Kamis, 21 Juli 2011

Kisah perangkap tikus

Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikur memperhatikan dengan seksama sambil menggumam "hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??"

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak " Ada Perangkap Tikus di rumah....di rumah sekarang ada perangkap tikus...."

Ia mendatangi ayam dan berteriak " ada perangkat tikus" Sang Ayam berkata " Tuan Tikus..., Aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku"

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak. Sang Kambing pun berkata " Aku turut ber simpati...tapi tidak ada yang bisa aku lakukan"

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama. " Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali" Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sang ular berkata, " Ahhh...Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku"

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah. Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri tidak sempat diselamatkan.

Sang suami harus membawa istrinya kerumah sakit dan kemudian istrinya sudah boleh pulang namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam.Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya. (kita semua tau, sop ceker ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam) Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya.

Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya. Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia. Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang Petani harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat.

Dari kejauhan...Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.

Jumat, 15 Juli 2011

Tiga pria berjanggut

Suatu suatu hari di sebuah desa, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah dari
perjalanannya keluar rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut
yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.

Wanita itu berkata dengan senyumnya yang khas: "Aku tidak mengenal
Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti orang baik-baik yang sedang lapar.
Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut".

Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?"

Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar".

"Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai
suamimu kembali", kata pria itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan
semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini,
lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah
kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini".

Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.

"Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama" , kata pria itu hampir
bersamaan.

"Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.

Salah seseorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil
menunjuk seorang pria berjanggut disebelahnya, "sedangkan yang ini
bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya.
Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-Sayang.
Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk kerumahmu."

Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar.
Suaminya pun merasa heran. "Ohho...menyenangka n sekali. Baiklah,
kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan."

Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "sayangku, kenapa
kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita."

Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut
mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang. "

Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak
masuk si Kasih-sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih-sayang
menjadi teman santap malam kita."

Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa
diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini.."

Si Kasih-sayang berdiri, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..
ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa
ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan.

"Aku hanya mengundang si Kasih-sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?"

Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka, kemana pun Kasih sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih-sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.."

Rabu, 13 Juli 2011

Menjadi bahagia

seorang pemuda mendatangi
orang tua bijak yang tinggal di sebuah desa yang begitu damai. Setelah
menyapa dengan santun, si pemuda menyampaikan maksud dan tujuannya.
“Saya menempuh perjalanan jauh ini untuk menemukan cara membuat diri
sendiri selalu bahagia, sekaligus membuat orang lain selalu gembira.”
Sambil tersenyum bijak, orang tua itu
berkata,
“Anak muda, orang seusiamu punya keinginan begitu, sungguh
tidak biasa. Baiklah, untuk memenuhi keinginanmu, paman akan memberimu
empat kalimat. Perhatikan baik-baik ya…”

“Pertama, anggap dirimu sendiri seperti
orang lain!”
Kemudian, orang tua itu bertanya,
“Anak muda, apakah kamu
mengerti kalimat pertama ini?
Coba pikir baik-baik dan beri tahu paman
apa pengertianmu tentang hal ini.''
Si pemuda menjawab,
“Jika bisa menganggap
diri saya seperti orang lain, maka saat saya menderita, sakit dan
sebagainya, dengan sendirinya perasaan sakit itu akan jauh berkurang.
Begitu juga sebaliknya, jika saya mengalami kegembiraan yang luar
biasa, dengan menganggap diri sendiri seperti orang lain, maka
kegembiraan tidak akan membuatku lupa diri. Apakah betul, Paman?”

Dengan wajah senang, orang tua itu
mengangguk-anggukkan kepala dan melanjutkan kata-katanya.
“Kalimat
kedua, anggap orang lain seperti dirimu sendiri!”

Pemuda itu berkata,
” Dengan menganggap
orang lain seperti diri kita, maka saat orang lain sedang tidak
beruntung, kita bisa berempati, bahkan mengulurkan tangan untuk
membantu. Kita juga bisa menyadari akan kebutuhan dan keinginan orang
lain. Berjiwa besar serta penuh toleransi. Betul, Paman?”
Dengan raut wajah makin cerah, orang tua
itu kembali mengangguk-anggukkan kepala. Ia berkata,
“Lanjut ke kalimat
ketiga. Perhatikan kalimat ini baik-baik, anggap orang lain seperti
mereka sendiri!”
Si anak muda kembali mengutarakan
pendapatnya,
“Kalimat ketiga ini menunjukkan bahwa kita harus
menghargai privasi orang lain, menjaga hak asasi setiap manusia dengan
sama dan sejajar. Sehingga, kita tidak perlu saling menyerang wilayah
dan menyakiti orang lain. Tidak saling mengganggu. Setiap orang berhak
menjadi dirinya sendiri. Bila terjadi ketidakcocokan atau perbedaan
pendapat, masing-masing bisa saling menghargai.”
Kata orang tua itu,
“Bagus, bagus sekali!
Nah, kalimat keempat: anggap dirimu sebagai dirimu sendiri! Paman
telah menyelesaikan semua jawaban atas pertanyaanmu. Kalimat yang
terakhir memang sesuatu yang sepertinya tidak biasa.
Karena itu,
renungkan baik-baik.''
Pemuda itu tampak kebingungan.
Katanya,
“Paman, setelah memikirkan keempat kalimat tadi, saya merasa ada
ketidakcocokan, bahkan ada yang kontradiktif. Bagaimana caranya saya
bisa merangkum keempat kalimat tersebut menjadi satu? Dan, perlu waktu
berapa lama untuk mengerti semua kalimat Paman sehingga aku bisa selalu
gembira dan sekaligus bisa membuat orang lain juga gembira?”

Spontan, orang tua itu menjawab,
“Gampang. Renungkan dan gunakan waktumu seumur hidup untuk belajar dan
mengalaminya sendiri.”

anak muda ! dengarkanlah baik baik,kata orang tua bijak tersebut
''Sebagai makhluk sosial, kita dituntut untuk
belajar mencintai kehidupan dan berinteraksi dengan manusia lain di
muka bumi ini. Selama kita mampu menempatkan diri, tahu dan mampu
menghargai hak-hak orang lain, serta mengerti keberadaan jati diri
sendiri di setiap jenjang proses kehidupan, maka kita akan menjadi
manusia yang lentur. Dengan begitu, di mana pun kita bergaul dengan
manusia lain, akan selalu timbuk kehangatan, kedamaian, dan
kegembiraan. Sehingga, kebahagiaan hidup akan muncul secara alam"

maka dari itulah,orang tua bijak itu berpesan
bahwa dalam hidup ini kita harus memilik empat rasa,yaitu
simpati
empati
etika
& estetika..

Senin, 11 Juli 2011

AYAM ATAU BEBEK


oleh Lusiana Raharjo pada 09 Juli 2011 jam 19:24

Sepasan pengantin baru tengah berjalan bergandengan tangan di sebuah hutan pada suatu malam musim panas yang indah, seusai makan malam. Mereka sedang menikmai kebersamaan yang menakjubkan tatkala mereka mendengar suara dikejauhan, "Kuek! Kuek!"



"Dengar," kata istri, "Itu pasti suara ayam."



"Bukan, bukan. Itu suara bebek," kata si suami



"Nggak, aku yakin itu ayam," si istri bersikeras.



"Mustahil. Suara ayam itu 'kukuruyuuuk!',bebek itu 'kuek! kuek!' Itu bebek sayang," kata si suami dengan disertai gejala2 awal kejengkelan.



"Kuek! Kuek!" terdengar lagi.



"Nah, tuh! Itu suara bebek," kata si suami.



"Bukan,sayang... Itu ayam! Aku yakin betul!" Tandas si istri, sembari menghentakkan kaki.



"Dengar ya! Itu a..da..lah..be...bek,B-E-B-E-K​. Bebek! Tahu?!" si suami berkata dengan gusar.



"Tetapi itu ayam!" masih saja si istri bersikeras.



"Itu jelas - jelas bue...bek! Kamu ini.. kamu ini..!"



Terdengar lag suara, "Kuel! Kuek!" sebelum si suami mengatakan sesuatu yang sebaiknya tak dikatakannya.



Si istri sudah hampir menangis, " Tetapi itu ayam..."



Si suami melihat air mata yang mengambang di pelupuk mata istrinya, dan akhirnya, teringat kenapa dia menikahinya. Wajahnya melembut dan katanya dengan mesra, " Maafkan aku sayang. Kurasa kamu benar. Itu memang suara ayam kok."



"Terima kasih sayang," kata si istri sambl menggengam tangan siuaminya.



"Kuek! Kuek!" Terdengar lagi suara dihutan, mengiringi mereka berjalan bersama dalam cinta.





( Dikutip dari buku ' Si cacing dan kotoran kesayangannya. " )



Maksud dari cerita bahwa si suami akhirnya sadar adalah : siapa sih yang peduli itu ayam atau bebek? Yang lebih penting adalah keharmonisan mereka, yang membuat mereka dapat menikmati kebersamaan pada malam yang indah itu. Berapa banyak pernikahan yang hancur hanya gara - gara persoalan sepele? Berapa banyak perceraian terjadi karena hal - hal " Ayam atau Bebek"?

Minggu, 10 Juli 2011

Chain of Destiny

oleh Samekta Giri pada 10 Juli 2011 jam 19:21
"Change one thing, change everything" ––Ubah satu hal, mengubah segalanya.

          Barangkali Teman-Teman pernah dengar ungkapan semacam itu(?)…
Slogan dari sebuah film dengan judul “The Butterfly Effect”. ––Yang berkisah tentang seorang pemuda dalam usahanya merubah masa lalunya. Namun alhasil, yang dia lakukan bukan hanya merubah hidupnya sendiri, melainkan juga merubah (mengacaukan) segalanya. –Berkali-kali mengulang, dan hasilnya justru semakin berantakan.
          Di sini kita tidak akan bahas terlalu jauh tentang kisah sinematik. Anggap saja itu tak lebih hanya fantasi Holywood belaka… ^^
Yang akan kita bahas, lebih pada istilah yang merupakan sumber inspirasi dari film di atas. Sesuai dengan judul film tersebut:…

Butterfly Effect” –Efek Kupu-Kupu…
          adalah istilah untuk sebuah teori Chaos. Istilah ini merujuk pada sebuah pemikiran bahwa;…

kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brazil dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian.

Fenomena ini juga dikenal sebagai sistem yang ketergantungannya sangat peka terhadap kondisi awal. Hanya sedikit perubahan pada kondisi awal, dapat mengubah secara drastis kelakuan sistem pada jangka panjang.
          Edward Norton Lorenz   –menemukan ‘efek kupu-kupu’ atau apa yang menjadi landasan teori chaos pada tahun 1961 di tengah-tengah pekerjaan rutinnya sebagai peneliti meteorologi.  Dalam usahanya melakukan peramalan cuaca, dia menyelesaikan 12 persamaan diferensial non-linear dengan komputer. Pada awalnya dia mencetak hasil perhitungannya di atas sehelai kertas dengan format enam angka di belakang koma (...,506127). Kemudian, untuk menghemat waktu dan kertas, ia memasukkan hanya tiga angka di belakang koma (...,506) dan cetakan berikutnya diulangi pada kertas sama yang sudah berisi hasil cetakan tadi. Sejam kemudian, ia dikagetkan dengan hasil yang sangat berbeda dengan yang diharapkan. Pada awalnya kedua kurva tersebut memang berimpitan, tetapi sedikit demi sedikit bergeser sampai membentuk corak yang lain sama sekali.
          Mirip dengan gejala-gejala yang biasa kita sebut dengan “efek domino”. Tetapi sementara ‘efek domino’ hanya menimbulkan reaksi linear sederhana, ‘efek kupu-kupu’ jauh lebih kompleks dari itu!
          Sesuai dengan semboyan film di atas; “ubah satu hal, (akan berarti) mengubah segalanya!”. Dapat kita buat gambaran; diandaikan kita bisa melakukan perjalanan waktu, maka cukup dengan menjatuhkan sebuah jarum di lokasi tertentu di masa lalu, dalam jangka panjang itu akan dapat membuat perubahan drastis dalam sejarah.

         Tapi hal semacam itu tentunya (lagi-lagi) hanya sebatas fantasi belaka (Sampai saat ini bisa kita yakinkan bahwa perjalanan menembus dimensi waktu tak lebih hanya hayalan belaka).
Kita buat gambaran yang lebih memungkinkan;
         Seperti halnya kepakan kupu-kupu di suatu kawasan yang ternyata –dalam rantai panjang– menyebabkan badai tornado di belahan dunia yang lain… jika kita punya cukup informasi mengenai berbagai fenomena yang terjadi di muka bumi ini, maka kita akan dapat melihat keterkaitan antara (misal;) menangisnya seorang bocah di Indonesia dua puluh tahun silam dengan tumbangnya Husni Mubarak di Mesir beberapa waktu lalu, bersin yang Anda alami beberapa tahun silam dengan kasus Nazarudin dan Gayus Tambunan, tewasnya seorang serdadu di masa Perang Dunia dengan peristiwa lumpur Lapindo, serta berbagai kemungkinan lainnya.
          Ada mata rantai yang saling terkait rumit dari setiap takdir kehidupan. Satu sama lain saling menentukan. Seperti halnya proses terbentuknya alam semesta (terlepas dari teori manapun yang benar), andai satu variabel kecil saja meleset dari tempatnya, maka kehidupan ini tak akan pernah ada.

“Pindahkan satu partikel saja dari tempatnya, maka seluruh dunia akan runtuh!”

          Tak terbatas tanda-tanda di sekeliling kita. Bahwa segalanya saling terkoordinasi dalam satu sistem keteraturan (qada dan qadar)… dengan melihat adanya integerasi kompleks inilah (salah satu hal) yang mengantarkan manusia pada pemahaman ilahiayah. Maka menafikan adanya koordinasi takdir, sama saja kita tak jauh beda dengan “kaum yang tak berfikir”. ––mengingkari adanya Al Qadar!

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda bagi kaum yang memikirkan. [QS.Al Baqarah(2); 164]



          Teman-Teman –yang Insya Allah, sudah terbiasa mengamati ayat-ayat kehidupan– tentunya mahfum dengan hal-hal yang noter uraikan di atas. Maka tulisan ini tak akan banyak bermanfaat jika hanya membahas mengenai hal-hal itu.
          Dan di sini noter bukan sedang bicara tentang orang lain, Kawan!... Ini tentang kita!... orang-orang yang mengaku beriman pada Yang Maha Qadar… mengaku percaya pada adanya Keteraturan Sang Pencipta. Cukup beralasankah pengakuan kita itu??? Sebenarnya hal inilah yang menjadi inti maksud tulisan ini… ^^

          Semesta kehidupan dengan setiap kodratnya. Kita masing-masing merupakan mata rantai yang saling terkait satu sama lain. Bukan hanya antara kita dengan keluarga dan saudara-saudara kita, bukan hanya antara Anda dengan tetangga-tetangga Anda, bahkan bukan hanya dengan segala hal di sekitar kita di hari ini… dari pembahasan di atas kiranya dapat kita lihat bahwa kita semua saling terhubung… dengan masa kini, dengan masa lampau maupun masa yang akan datang…
          Dari situ pula dapat kita pahami;… menyesali sesuatu yang telah terjadi (terlepas dari itu hal baik ataupun buruk) sama saja kita menyesali takdir hidup ini. Dan itu tak jauh beda dengan kita mengingkari… –menafikan Keteraturan Yang Maha Qadar!
          “Terlepas dari itu hal baik ataupun buruk”… Ya! Bahkan menyesali (apalagi membenci) hal-hal –yang kita sebut– ‘buruk’ di masa lalu-pun merupakan bentuk penolakan pada takdir kehidupan. Dalam hal ini noter tidak sedang berusaha memaksakan keterkaitan (asal gathuk) pada Anda. Coba kita renungkan beberapa contoh berikut ini;…
          Barangkali kita selalu beranggapan bahwa peperangan yang pernah terjadi di masa lalu itu buruk(?)… Ya! itu sah-sah saja. Barangkali kita beranggapan bahwa kolonialisme itu jahat(?)… itu juga hak Anda untuk berpersepsi. Tapi itu semua bukan hal yang perlu disesali… keburukan bukan untuk dibenci! Menyesali mereka sama saja kita menyesali diri sendiri ––membenci keberadaan diri sendiri!
          Bisa kita bayangkan kausalitasnya satu sama lain;
Andai peperangan itu tak pernah ada, andai bangsa kolonial tak pernah menjajah Indonesia, andai pemimpin-pemimpin bangsa Amerika tak pernah berinisiatif (kejam) menjatuhkan bom atom di Herosima dan Nagasaki, andai Hitler tak pernah mengedepankan narsismenya, andai, andai dan andai… Apa yang akan berlaku andai semua hal (yang kita sebut) ‘buruk’ itu tak pernah terjadi?...
          Barangkali kita akan membayangkan yang indah-indah(?)… hidup di negeri Indonesia yang tentram dan damai(?)… ya, itu mungkin saja. Tapi yang jelas!;…
Jangankan kedaulatan yang kita namai “Negara Kesatuan Republik Indonesia”, bahkan ‘kesatuan’ itu sendiri belum tentu akan pernah ada!... Inisiatif Sumpah Pemuda (sebagai momen penyatuan) tak ‘kan pernah ada!... Dan tentunya proklamasi kemerdekaan Indonesia-pun tidak akan pernah ada!
          Jangankan hal-hal seluas itu, bahkan tanpa semua yang pernah terjadi; belum tentu kakek-nenek buyut kita pernah Dipertemukan!... Belum tentu kakek-nenek kita pernah ada!... Dan orang tua kita pun tidak pernah ada!... Dan Anda tahu artinya itu;… kita tidak akan pernah ada!
Itulah yang noter maksudkan, bahwa menyesali masa lalu sama saja mengingkari keberadaan diri sendiri. Membenci masa lalu (bahkan yang kita sebut ‘buruk’ sekalipun) pada akhirnya sama saja dengan membenci diri sendiri! ––Dan terkait keimanan yang seringkali kita kedepankan, (kembali noter tekankan); Membenci, mendendam, atau sekedar menyesali segala sesuatu yang merupakan bagian dari keterkaitan takdir, pada akhirnya sama saja dengan mengingkari keimanan kita pada Penentu Integerasi Takdir itu sendiri!

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu
sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
[QS.Al Hadiid(57):22]

          Lebih khusus (sebagai tambahan);
Apapun dan bagaimanapun bentuknya, kita yang hidup dalam satu semesta kehidupan –sudah merupakan kodrat bahwa, dalam berbagai hal, kita masing-masing berbeda. Dan perbedaan itu bukan untuk dimusuhi. Bahkan sesuatu yang kita sebut ‘jahat’, ‘buruk’, ‘kejam’, ‘fasiq’, ‘lalim’, ‘kafir’ dan berbagai penyebutan lainnya… mereka semua ada bukan untuk dibenci. Namun tentunya juga bukan untuk diikuti. Masing-masing dari kita perlu menjadi diri sendiri ––itu jika Anda mau berkeyakinan prinsip kodrati.
          Pihak-pihak yang berseberangan dengan kita… lawan mereka jika perlu untuk dilawan! Lawan mereka dengan tindakan nyata, perangi mereka dengan usaha yang sebenar-benarnya. Bukan dengan kebencian dan caci maki penyesalan belaka. Dalam kompetisi dan rivalitas yang bermartabat, kita tak perlu membenci, memusuhi, apalagi mendendam pada siapapun. Karena kita yang saling terhubung dalam satu lingkup semesta kehidupan;…

= “yang satu ‘kan menjadi ujian bagi yang lain”=


__”__

Daftar Referensi:
http://en.wikipedia.org/wiki/Butterfly_effect
http://en.wikipedia.org/wiki/Causality
http://en.wikipedia.org/wiki/Chain_reaction
http://en.wikipedia.org/wiki/Determinism
http://en.wikipedia.org/wiki/Domino_effect
http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_kupu-kupu
http://id.wikipedia.org/wiki/The_Butterfly_Effect
http://www.butterflyeffectmovie.com/
http://www.fortunecity.com/emachines/e11/86/beffect.html
http://www.tajdid-iaid.or.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=46

#Teristimewa untuk para pembaca ayat-ayat semesta…

Jumat, 08 Juli 2011

INI PUN AKAN BERLALU

Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah. Sampai suatu hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka.

Mereka membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian dan yang satu terbuat dari perunggu murah. Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia menjelaskan, “Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak-cucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu.”

Sang adik tersenyum dan berkata, “Baiklah, ambil saja yang emas, aku ambil yang perunggu.” Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari masing-masing dan berpisah. Sang adik merenung, “Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian yang mahal itu, tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan ini?” Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir di cincin itu: INI PUN AKAN BERLALU. “Oh, rupanya ini mantra ayah…,” gumamnya sembari kembali mengenakan cincin tersebut.

Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh-bangunnya kehidupan. Ketika panen berhasil, sang kakak berpesta-pora, bermabuk-mabukan, lupa daratan. Ketika panen gagal, dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, hutang sana-sini. Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai akhirnya dia kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur, dan mulai memakai obat-obatan penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk membeli obat-obatan yang membuatnya ketagihan.

Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya, tetapi dia teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU. Jadi dia pun tidak menjadi sombong dan lupa daratan. Ketika panen gagal, dia juga ingat bahwa: INI PUN AKAN BERLALU, jadi ia pun tidak larut dalam kesedihan. Hidupnya tetap saja naik-turun, kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal, namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang, hanya akan berlalu. Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batinnya, dia hidup tenteram, hidup seimbang, hidup bahagia.

Kamis, 07 Juli 2011

Kisah mengharukan : Anak berusia 5 tahun

 Di hari terakhir sebelum hari lebaran, aku bergegas pergi ke Supermarket untuk membeli beberapa hadiah lagi yang belum sempat terbeli pada waktu sebelumnya.

Ketika saya melihat kekerumunan orang disana, saya mulai mengeluh pada diri sendiri.



"Kayaknya saya akan selamanya berada disini nih dan padahal saya masih harus pergi kebeberapa tempat lagi..."

Lebaran, bener-bener makin tahun makin menyebalkan. Padahal aku berharap bisa santai-santai, lalu tidur dan bangun sesudahnya...



Namun demikian, aku langkahkan juga kakiku menuju ke bagian mainan anak, dan disana aku mulai melihat-lihat harga, dan bertanya-tanya betul nggak sih anak-anak bermain dengan mainan-mainan semahal ini.

Sembari memcari-cari mainan dibagian itu, aku melihat seorang anak laki kecil sekitar 5 tahunan, merapatkan sebuah boneka kedadanya sendiri.

Dia terus menyentuh rambut boneka itu dengan.. tatapan yang sedih.



Aku jadi bertanya-tanya untuk siapakah boneka itu.

Kemudian si anak lelaki kecil itu memandang kepada seorang wanita tua yang berdiri disebelahnya: "Nek, nenek yakin kalau aku nggak punya cukup uang?"



Wanita tua itu menjawab: "Kamu kan sudah tahu bahwa kamu nggak punya cukup uang untuk membeli boneka ini,

sayang."

Kemudian si nenek memintanya untuk diam disitu selama 5 menit sementara dia pergi berkeliling. Si nenek meninggalkannya dengan bergegas.



Si anak lelaki kecil tetap memegang boneka itu dalam tangannya.

Akhirnya, aku mulai berjalan menuju kearahnya dan aku menanyakannya kepada siapa boneka itu akan diberikan?

"Boneka inilah yang sangat diidamkan oleh adik perempuan saya dan dia sangat menginginkannya pada lebaran sekarang ini. Dia sangat yakin bahwa saya akan membawakan boneka ini untuknya."



Aku mencoba meyakinkan bahwa kamu akan membawakan boneka itu untuk adiknya, dan kamu jangan mengkawatirkannya.

Tapi kemudian dia menjawabku dengan sangat sedih.



"Tidak.. Aku tidak mungkin membawakan boneka ini ketempat dia berada sekarang. Saya harus memberikannya kepada Ibu saya sehingga ibu dapat memberikannya ketika Ibu pergi ketempatnya."



Matanya terlihat sangat sedih.. ketika dia mengatakan kalimat itu. "Adik saya telah pergi menghadap Tuhan. Ayah berkata bahwa Ibu juga akan pergi menemui Tuhan segera, jadi saya pikir tentunya Ibu bisa membawakan boneka ini untuk diberikan kepada adik saya."



Jantungku hampir putus rasanya, mendengar penjelasan anak itu...

Betapa mata hati saya terbuka mendengar perkataan anak itu, bahwa masih ada yang namanya cinta di dunia ini yang sangat mulia dari hati seorang anak berusia 5 tahun. Karena selama ini saya merasa semua yang ada di dunia ini adalah semu termasuk rasa cinta yang saya miliki.



Anak kecil itu memandang saya dan mengatakan: "Saya sudah pesankan ke Ayah untuk mengatakan ke Ibu jangan pergi dulu. Saya bilang tolong tunggu saya sampai saya pulang dari supermarket."

Selanjutnya anak itu memperlihat selembar foto dirinya yang lucu dimana dia sedang tertawa. Dia kemudian berkata kepadaku: "Saya juga pengin Ibu membawa serta foto ini bersamanya, supaya Ibu tidak lupa denganku."



"Aku sangat mencintai Ibuku.. padahal saya berharap Ibu tidak seharusnya meninggalkanku tapi.. Ayah berkata bahwa Ibu harus pergi untuk menemani adik perempuan saya."



Kemudian.. ia memandangi boneka itu lagi dengan sedih dan mengusap rambutnya perlahan.

Aku cepat mengambil dompetku dan mengeluarkan beberapa lembar uang dan berkata kepada anak itu: "Bolehkah aku hitung uangmu, mungkin kamu punya cukup uang?"



"Baik..." katanya lirih. "Saya berharap ada cukup uangnya."

Aku sisipkan uangku kedalam uangnya tanpa sepengetahuannya dan kami mulai menghitungnya. Ternyata uangnya cukup untuk boneka itu bahkan lebih.

Anak laki itu berkata: "Terima kasih Tuhan atas pemberian uang ini."



Kemudian dia memandangku dan menambahkan: "Kemarin, sebelum tidur saya memohon kepada Tuhan agar saya memiliki cukup uang untuk membelikan boneka ini, agar supaya Ibu dapat membawakannya untuk adikku. Ternyata Tuhan mendengarkanku."



"Saya juga berharap memiliki cukup uang agar dapat membeli sekuntum mawar putih untuk Ibuku, tapi saya nggak berani meminta terlalu banyak kepada Tuhan. Tapi ternyata Tuhan memberiku uang cukup untuk membeli boneka ini dan juga mawar putih."



Aku selesaikan belanjaan saya dengan sebuah perasaan yang amat sangat berbeda dengan ketika saya memulainya. Beberapa menit kemudian, wanita tua itu telah kembali dan aku pergi dengan trolley-ku.



Aku nggak bisa menghilangkan bayangan anak laki-laki itu dari ingatanku.

Kemudian, aku ingat kepada sebuah artikel dari sebuah koran lokal 2 hari yang lalu, yang mengatakan bahwa seorang mabuk yang mengemudikan sebuah truk menabrak sebuah mobil yang sedang dikendari oleh seorang wanita muda dengan anak perempuannya yang masih kecil.



Si anak perempuan meninggal seketika, dan ibunya masih hidup tetapi dalam keadaan kritis. Keluarganya harus mengambil keputusan apakah harus mencabut kabel dari mesin yang membantunya bertahan hidup, sebab wanita muda itu sudah tidak mungkin lagi lepas dari keadaan koma.



Apakah mereka keluarga dari anak laki-laki kecil itu?



Dua hari setelah pertemuanku dengan dengan anak laki-laki itu, aku baca disurat kabar bahwa wanita muda itu telah meninggal dunia.



Aku segera bergegas dan pergi membeli seikat mawar putih dan pergi kesebuah pemakaman dimana jenazah di perlihatkan kepada para pelayat dan didoakan sebelum pemakaman.



Ternyata wanita muda itu ada disana, terbaring didalam petinya, memegang setangkai mawar putih yang indah dengan selembar foto anak lelaki itu dan boneka diletakkan diatas dadanya.



Saya meninggalkan tempat itu.. sambil menangis, dan merasakan hidup saya telah berubah untuk selama-lamanya.

Cinta.. yang dimiliki oleh bocah lelaki itu kepada Ibu dan adiknya tercinta, tetap melekat hingga hari itu, sungguh tidak terbayangkan.

Hanya dalam bilangan detik, seorang yang sedang mabuk telah mengambil semuanya itu darinya.

Moral dari cerita ini adalah:
Sediakan waktu untuk menghargai apa yang kamu miliki saat ini.
Cinta yang kita miliki dari dasar hati yang paling dalam adalah sesuatu yang sangat mahal harganya, tidak dapat dinilai dengan materi sekalipun.
Janganlah kita menyia-nyiakan waktu kita di dunia ini untuk selalu mencintai dan mengasihi orang-orang yang kita cintai agar kita dapat menikmati dan merasakan betapa sangat indah dan berarti hidup kita ini apabila kita hidup selalu dalam kasih sayang dan cinta, karena tanpa itu semua apalah arti hidup kita ini...??? ( Materi bukanlah tolak ukur kebahagiaan seseorang dalam menjalani kehidupan).