Senin, 31 Oktober 2011

Kerendahan hati


Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit.
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik
yang tumbuh di tepi danau...

Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
memperkuat tanggul pinggiran jalan...

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil.
Tetapi jalan setapak yang
membawa orang ke mata air...

Tidaklah semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya….

Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
rendahnya nilai dirimu...

Jadilah saja dirimu….

Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri

(Taufik Ismail)

Minggu, 30 Oktober 2011

Kata mutiara dari para tokoh masa lalu

:)Bunda Teresa:
—► Jika Anda hanya berusaha menilai seseorang, maka Anda tidak akan pernah dapat menyayangi mereka.

—► Jika kita tidak bisa mencintai orang-orang yang dapat kita lihat, Bagaimana kita bisa mencintai Tuhan yang tak terlihat?

:)Swami Vivekananda:
—► Jika Anda tidak menemui masalah apapun, maka Anda tidak akan pernah yakin bahwa Anda berada di jalan yang salah.

:)Adolf Hitler:
—► Jika Anda menang, tak usah berkomentar…

—► Pun, jika Anda kalah, tak usah beralasan…

:)Bennie Blair:
—► Menang, bukan berarti menjadi “paling“.

Tetapi…

Menang, adalah karena Anda berusaha lebih baik dari sebelumnya…

:)William Shakesphere:
—► Tiga kunci sukses:
a. Tahu lebih banyak dari orang lain.
b. Berusaha lebih keras dari orang lain.
c. Berharap lebih sedikit dari orang lain.

:)Charles:
—► Jangan pernah mengkhianati empat hal dalam hidupmu:
a. Amanat
b. Janji
c. Hubungan
d. Hati / perasaan

:)Leo Tolstoy:
—► Semua orang berpikir untuk mengubah dunia, Tapi tak satupun berpikir untuk merubah dirinya sendiri...

:)Einstein:
—► Jika seseorang merasa bahwa mereka tidak pernah melakukan kesalahan selama hidupnya, maka sebenarnya mereka tidak pernah mencoba hal-hal baru dalam hidupnya.

:)Bill Gates:
—► Jika anda terlahir dalam kemiskinan itu bukanlah kesalahan anda, tapi jika anda mati dalam kemiskinan itu adalah kesalahan anda.

Filosofi KISS (Keep It Simple Stupid)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita hendaknya mencari cara terbaik untuk memecahkan setiap masalah yang terjadi.

Tetapi, saat menghadapi suatu masalah seringkali kita terkecoh, sehingga walaupun masalah tersebut terpecahkan, tetapi pemecahan yang ada bukanlah suatu pemecahan yang efisien dan justru malah terlalu rumit.

Mari kita coba lihat dalam dua kasus di bawah ini :

1. Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan bahwa pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena.

Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu decade dan 12 juta dolar.

Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti gravitasi nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai dari di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius.

Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia ? Mereka menggunakan pensil !

2. Suatu hari, seorang pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa waktu tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu.

Sang pemilik apartemen mengundang sejumlah pakar untuk memecahkan masalah tersebut. Seorang pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang. Pakar kedua meminta pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan asumsi, semakin cepat orang terlayani. Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Tetapi, pakar ketiga hanya menyarankan satu hal, bahwa inti dari komplain pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu. Pakar tadi hanya menyarankan kepada sang pemilik apartemen untuk menginvestasikan kaca cermin di depan lift, supaya para pelanggan teralihkan perhatiannya dari pekerjaan ‘menunggu ‘ dan merasa ‘tidak menunggu lift ‘. It works !

Uraian dari Hazrat Inayat Khan tentang The Healing Power of Music..

Penyembuhan melalui musik dalam kenyataannya awal pembangunan melalui seni musik, akhir yang mencapai yang dalam kata-kata dari Vedanta disebut samadhi.

Di tempat pertama, jika kita melihat apa yang di belakang dari semua obat-obatan yang digunakan untuk tujuan penyembuhan, dan jika kita bertanya apa yang ada di dalamnya yang menyembuhkan, kita akan menemukan bahwa itu adalah unsur-unsur yang berbeda yang membentuk keberadaan fisik kita. Unsur-unsur yang sama yang hadir dalam obat-obatan, dan apa yang kurang dalam diri kita diambil dari mereka, atau efek yang harus diproduksi dalam tubuh kita diproduksi oleh mereka. Bahwa getaran yang akan dibuat dalam tubuh yang diciptakan oleh kekuatan mereka, dan bahwa ritme yang diperlukan untuk menyembuhkan kita dibawa tentang dengan menempatkan sirkulasi darah ke ritme tertentu dan kecepatan. Intensitas getaran yang mungkin diperlukan untuk kesehatan kita dibawa oleh obat-obatan.

Dari ini kita belajar bahwa kesehatan adalah suatu kondisi yang sempurna dari ritme dan nada. Dan apa adalah musik? Musik adalah irama dan nada. Ketika kesehatan adalah rusak itu berarti bahwa musik adalah rusak, bahwa musik dalam diri kita sendiri tidak benar. Oleh karena itu, dalam rangka untuk menempatkan diri kita ke dalam keadaan harmoni dan irama, apa yang paling diperlukan adalah bantuan dari harmoni dan ritme. Cara penyembuhan dapat dipelajari dan dipahami dengan mempelajari musik kehidupan kita sendiri, dengan mempelajari ritme denyut nadi, irama detak jantung dan kepala. Dokter yang sensitif terhadap ritme menentukan kondisi pasien dengan memeriksa irama denyut nadi, detak jantung, irama sirkulasi darah. Untuk menemukan keluhan yang nyata dokter, dengan segala pengetahuan materialnya harus bergantung pada intuisi dan penggunaan kualitas musiknya.

Pada zaman kuno, dan bahkan sekarang di Timur, kita menemukan dua sekolah kedokteran utama: satu yang berasal dari sekolah Yunani kuno melalui Persia, yang lain yang berasal dari obat Veda, dan bundar pada mistisisme. Apakah mistisisme? Ini adalah hukum getaran: ini adalah pemahaman tentang sifat pengaduan oleh irama dan nada yang dapat dirasakan dalam tubuh manusia, dan itu adalah regulasi melalui irama dan nada, menurut pemahaman seseorang tentang proporsi irama dan nada yang membuat untuk kesehatan yang tepat.

Selain itu ada cara lain untuk melihat pertanyaan ini. Setiap penyakit rupanya memiliki alasan yang aneh, tetapi dalam kenyataannya semua penyakit berasal dari satu alasan, dari satu alasan, atau menyebabkan, atau kondisi, yang tidak hidup, kurangnya hidup. Hidup adalah kesehatan, tidak adanya adalah penyakit, yang berujung pada apa yang kita sebut kematian.

Hidup dalam bentuk fisik, seperti yang dirasakan di seluruh lingkungan fisik, yang disebut prana dalam bahasa Sansekerta. Hidup ini diberikan oleh makanan atau obat - atau tubuh disiapkan oleh makanan tertentu atau obat untuk dapat bernapas dalam kehidupan itu sendiri, agar mungkin dalam kesehatan yang lebih baik, bahwa itu mungkin mengalami kesehatan yang sempurna. Tapi ini prana, yang berarti nafas - nafas pusat - menarik dari ruang semua elemen yang berbeda yang ada, sebagai tumbuh-tumbuhan, tanaman, bunga, dan buah-buahan semua menarik dari ruang unsur yang sama yang mereka wakili. Semua elemen ini tertarik oleh napas. Oleh karena itu para mistikus besar, baik dari Yunani, Persia, atau India, selalu memiliki budaya napas, napas ilmu sebagai dasar evolusi spiritual mereka, dan sumber penyembuhan semua adalah ilmu pernapasan. Bahkan sekarang Anda akan melihat di penyembuh Timur yang menarik air, atau makanan, atau atmosfer. Dimana letak rahasia magnet ini? Hal ini dalam napas mereka. Ini adalah pengaruh napas mereka yang ada di dalam air atau makanan.


Orang-orang religius India memiliki upacara dimana sesuatu seperti sakramen diberikan oleh orang suci untuk seseorang yang menderita, dan membantu dia. Ini adalah kekuatan orang suci dari napas yang begitu seimbang, sehingga dimurnikan dan dikembangkan, sehingga menarik semua elemen, semua yang satu dapat dapatkan dari herbal, bunga, atau buah - dan bahkan lebih. Oleh karena napasnya bisa melakukan seribu kali lebih dari apa obat dapat dilakukan. Ada penyembuh di Timur yang berbisik-bisik beberapa kata-kata rohani. Apa itu berbisik-bisik? Ini adalah napas lagi - napas dengan kata-kata diarahkan melalui itu.

Ada seorang dokter di Delhi yang sebagian besar digunakan kuasa penyembuhan-Nya dengan pasien nya. Suatu hari seorang teman datang skeptis berkonsultasi dengannya. Dokter membisikkan beberapa kata-kata suci sebelum pasien dan berkata: "Sekarang Anda dapat pergi '. Orang skeptis mengatakan dia tidak bisa memahami bagaimana metode tersebut bisa memiliki efek apapun pada kesehatan. Dokter kemudian melakukan sesuatu yang sangat biasa baginya: ia tersinggung orang itu dengan berbicara kasar padanya. Pria itu menjadi sangat marah, dan berkata: "Bagaimana kau bisa, dokter, mengucapkan kata-kata tersebut untuk saya!" Dokter itu menjawab: "Biasanya saya tidak pernah melakukan hal seperti itu, dan saya hanya melakukannya untuk membuktikan sesuatu kepada Anda. Jika kata-kata saya dapat membuat Anda marah dan sakit, mereka juga dapat membuat seseorang dengan baik '. Jika kata-kata dapat membuat satu sakit dan marah, mereka juga memiliki kekuatan di belakang mereka untuk menyelaraskan pasien, dan untuk menempatkan dia ke kondisi baik.

Sekarang apa adalah musik? Menurut pemikir bahasa Sansekerta ada tiga aspek musik: bernyanyi, bermain dan menari. Semua tiga mewakili ritme, dan ketiga mewakili nada dalam beberapa bentuk atau lainnya. Dan apa efek dari musik? Pengaruh musik untuk mengatur irama dan untuk menyempurnakan seseorang dengan musik yang sedang dilakukan.

Apa rahasia yang ada di musik yang memikat seluruh orang yang mendengarkan? Ini adalah irama yang diciptakan. Ini adalah nada yang musik yang lagu-lagu jiwa, dan meningkatkan itu di atas depresi dan putus asa dari kehidupan sehari-hari di dunia ini. Jika seseorang tahu apa ritme yang dibutuhkan untuk individu tertentu dalam kesulitan dan putus asa, apa nada yang dibutuhkan, dan apa nada bahwa jiwa seseorang harus mengangkat, maka orang bisa menyembuhkan orang dengan musik.

Ada waktu di India ketika musik digunakan untuk penyembuhan. Itu penyembuhan bagi pikiran, untuk karakter, dan penyembuhan bagi jiwa. Karena kesehatan jiwa yang membawa kesehatan bagi tubuh fisik, tetapi penyembuhan tubuh fisik tidak selalu membantu jiwa. Itulah mengapa ilmu material kedokteran dapat berbuat baik untuk beberapa waktu, tetapi tidak sepenuhnya mencukupi kebutuhan pasien. Saya tidak bermaksud oleh bahwa pengobatan luar sama sekali tidak berguna. Tidak ada di dunia ini yang tidak berguna, jika kita hanya tahu bagaimana memanfaatkannya. Semua hal di dunia ini yang diperlukan, segala sesuatu memiliki manfaat mereka dan menggunakan, jika kita hanya tahu bagaimana menggunakannya dengan benar.

Dalam rangka memberikan penyembuhan melalui musik, seseorang harus mempelajari apa yang dibutuhkan, apa yang diinginkan. Di tempat pertama yang harus mempelajari apa keluhan adalah: elemen apa saja yang kurang, apa arti simbolis, apa sikap mental yang ada di balik penyakit. Kemudian, oleh sebuah studi dekat, orang bisa berbuat baik besar untuk pasien dengan bantuan musik.

Bahkan jika musik tidak digunakan sebagai resep terutama ditujukan untuk penyakit tertentu, masih kuasa penyakit, yang telah tinggal dalam hati manusia, dapat dikurangi dengan mengangkat hatinya, dengan mengubah pikirannya. Apa yang membawa penyakit adalah pikiran dari penyakit daripada penyakit itu sendiri. Keberadaan penyakit dalam tubuh tidak dapat diragukan lagi akan disebut bayangan dari penyakit sejati yang diselenggarakan oleh manusia dalam pikirannya. Dengan kekuatan musik pikiran dapat menjadi begitu mulia itu naik di atas berpikir penyakit, maka penyakit tersebut dilupakan.

Anda mungkin bertanya: "Apa jenis musik bisa menyembuhkan orang? Apakah bernyanyi, atau bermain, atau sesuatu di jalan tari 'Menyanyi adalah yang paling kuat?, Untuk bernyanyi adalah hidup. Ini adalah prana, itu adalah kehidupan itu sendiri, itu adalah suara. Tidak diragukan lagi itu juga kehidupan yang bekerja melalui instrumen dengan sentuhan, tapi dalam menyanyikan lagu itu adalah kehidupan langsung, napas menyentuh hati pendengar. Tapi apa yang harus balik suara ini? Harus ada hati yang dipersiapkan dengan bantuan baterai yang dibutuhkan. Apa baterai itu? Baterai yang adalah apa yang kita sebut cinta dan simpati - kekuatan terbesar ada.

Seseorang yang bersifat material, yang berjuang untuk dirinya sendiri dari pagi hingga sore, yang mencari keuntungan sendiri, yang dalam kesulitan dan pahit, yang berada di tengah-tengah pertempuran dan berjuang sendiri-dia tidak dapat menyembuhkan. Penyembuh harus bebas, bebas untuk bersimpati, bebas untuk mencintai sesamanya bahkan lebih dari dirinya sendiri.

Apa yang mengajarkan cinta ini? Dimana salah satu mempelajarinya? Dimana salah satu mendapatkannya? Kunci untuk ini unsur kasih adalah Tuhan. Seperti kita lihat pada kehidupan hari ini dengan segala kemajuan, apa yang kurang? Ini adalah Allah. Allah adalah kunci untuk toko terbatas kasih dalam hati manusia.

Setelah saya sangat geli dan terkejut pada jawaban yang hati seorang pelayan yang sangat saleh dan baik memberi saya. Bekerja di rumah, dia tidak bisa menjawab ketukan di pintu secepat seharusnya dijawab, dan pengunjung wanita yang sedang menunggu di pintu menjadi sangat tidak sabar dan berbicara ketus terhadap pembantu. Ketika saya bertanya apa yang terjadi, dia tidak lintas sama sekali. Dia tersenyum dan berkata: "Ya, ya, wanita itu sangat marah padaku". Aku bertanya: "Yah, apa yang terjadi dengan dia, apa yang membuat salib, apa alasannya?", Dan pelayan ini, dengan kepolosan di wajahnya, menjawab: "Alasannya? Tidak ada Allah ". Jawaban indah. Dimana Tuhan kurang, tidak ada cinta. Dimana ada cinta, ada Allah. Mana ada Tuhan, ada cinta.

Jika kita menafsirkannya dengan benar, apa yang menyebabkan rasa sakit dan penderitaan? Ini adalah kurangnya kehidupan. Apa itu kehidupan? Ini adalah kasih. Dan apa itu cinta? Ini adalah Allah. Apa setiap individu ingin, apa yang dunia inginkan, adalah Allah. Semua kita harus mencapai dengan musik, dengan harmoni, dengan nada, oleh ilmu tuning, oleh kebaikan kehidupan - kita harus mendapatkan untuk memberkati hidup kita adalah Tuhan. Ini adalah tema sentral dari semua kebaikan.

Senin, 24 Oktober 2011

Makna di Balik Aksara Jawa

Malam kian larut, saat saya menemukan link http://www.wonosari.com/kebatinan-misteri-dan-ghaib-f32/dibalik-aksara-jawa-t5509.htm. Dan saya sejenak tertegun membaca tulisan dari Bapak trimopakesa yang menurut saya syarat dengan makna dan pelajaran tentang hakekat hidup. Jadi tanpa mengurangi rasa hormat kepada Bapak trimopakesa, Ijinkan saya membagi tulisan Bapak ini bagi kompasianer tercinta dengan sedikit perubahan. Mohon maaf juga jikalau tulisan ini sudah pernah di muat sebelumnya, mohon Fajar jangan di demo ya??? ha…ha… :D. Selamat menikmati dan semoga bermanfaat.

Ki Hadjar Dewantara tidak hanya mencetuskan konsep petuah tentang kepemimpinan yang sangat terkenal, beliau juga berhasil memberi penafsiran mengenai ajaran budi pekerti serta filosofi kehidupan yang sangat tinggi dan luhur yang terkandung dalam huruf Jawa .
Adapun makna yang dimaksud adalah sebagai berikut:
(1) HA NA CA RA KA:
Ha: Hurip = hidup
Na: Legeno = telanjang
Ca: Cipta = pemikiran, ide ataupun kreatifitas
Ra: Rasa = perasaan, qalbu, suara hati atau hati nurani
Ka: Karya = bekerja atau pekerjaan.

(2) DA TA SA WA LA
DA TA SA WA LA (versi pertama):
Da: Dodo = dada
Ta: Toto = atur
Sa: Saka = tiang penyangga
Wa: Weruh = melihat
La: lakuning Urip = (makna) kehidupan.

DA TA SA WA LA (versi kedua):
Da-Ta (digabung): dzat = dzat
Sa: Satunggal = satu, Esa
Wa: Wigati = baik
La: Ala = buruk

(3) PA DHA JA YA NYA:
PA DHA JA YA NYA =Sama kuatnya (tidak diartikan per huruf).

(4) MA GA BA THA NGA :
Ma: Sukma = sukma, ruh, nyawa
Ga: Raga = badan, jasmani
Ba-Tha: bathang = mayat
Nga: Lungo = pergi


Versi selanjutnya trimopakesa menjabarkan tafsir huruf Jawa versi Ki Hadjar tersebut menurut pemahamannya sendiri, yakni:

(1) HA NA CA RA KA:
Ha: Hurip = hidup
Na: Legeno = telanjang
Ca: Cipta = pemikiran, ide ataupun kreatifitas
Ra: Rasa = perasaan, qalbu, suara hati atau hati nurani
Ka: Karya = bekerja atau pekerjaan.

Dari arti secara harfiah tsb, trimopakesa berusaha menjabarkannya menjadi dua versi:

**) Ketelanjangan=kejujuran

Bukankah secara fisik manusia lahir dalam keadaan telanjang? Tapi sebenarnya ketelanjangan itu tidak hanya sekedar fisik saja. Bayi yang baru lahir juga memiliki jiwa yang “telanjang”, masih suci…polos lepas dari segala dosa. Seorang bayi juga “telanjang” karena dia masih jujur…lepas dari perbuatan bohong (kecuali bayi aneh Very Happy). Sedangkan CA-RA-KA mempunyai makna cipta-rasa-karya . Sehingga HA NA CA RA KA akan memiliki makna dalam mewujudkan dan mengembangkan cipta, rasa dan karya kita harus tetap menjunjung tinggi kejujuran. Marilah kita “telanjang” dalam bercipta, berrasa dan berkarya.

**)) Pengembangan potensi

Jadi HA NA CA RA KA bisa ditafsirkan bahwa manusia “dihidupkan” atau dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan “telanjang”. Telanjang di sini dalam artian tidak mempunyai apa-apa selain potensi. Oleh karena itulah manusia harus dapat mengembangkan potensi bawaan tersebut dengan cipta-rasa-karsa. Cipta-rasa-karsa merupakan suatu konsep segitiga (segitiga merupakan bentuk paling kuat dan seimbang) antara otak yang mengkreasi cipta, hati/kalbu yang melakukan fungsi kontrol atau pengawasan dan filter (dalam bentuk rasa) atas segala ide-pemikiran dan kreatifitas yang dicetuskan otak, serta terakhir adalah raga/tubuh/badan yang bertindak sebagai pelaksana semua kreatifitas tersebut (setelah dinyatakan lulus sensor oleh rasa sebagai badan sensor manusia).
Secara ideal memang semua perbuatan (karya) yang dilakukan oleh manusia tidak hanya semata hasil kerja otak tetapi juga “kelayakannya” sudah diuji oleh rasa. Rasa idealnya hanya meloloskan ide-kreatifitas yang sesuai dengan norma. Norma di sini memiliki arti yang cukup luas, yaitu meliputi norma internal (perasaan manusia itu sendiri atau istilah kerennya kata hati atau suara hati) atau bisa juga merupakan norma eksternal (dari Tuhan yang berupa agama dan aturannya atau juga norma dari masyarakat yang berupa aturan hukum dll).

(2) DA TA SA WA LA: (versi pertama)
Da: Dodo = dada
Ta: Toto = atur
Sa: Saka = tiang penyangga
Wa: Weruh = melihat
La: lakuning Urip = (makna) kehidupan.

DA TA SA WA LA berarti dadane ditoto men iso ngadeg jejeg (koyo soko) lan iso weruh (mangerteni) lakuning urip. Dengarkanlah suara hati (nurani) yang ada di dalam dada, agar kamu bisa berdiri tegak seperti halnya tiang penyangga dan kamu juga akan mengerti makna kehidupan yang sebenarnya.
Kata “atur” bisa berarti manage dan juga evaluate sedangkan dada sebenarnya melambangkan hati (yang terkandung di dalam dada). Jadi dadanya diatur mengandung arti bahwa kita harus senantiasa me-manage (menjaga-mengatur) hati kita untuk melakukan suatu langkah evaluatif dalam menjalani kehidupan supaya kita dapat senantiasa berdiri tegak dan tegar dalam memandang dan memaknai kehidupan. Kita harus senantiasa memiliki motivasi dan optimisme dalam berusaha tanpa melupakan kodrat kita sebagai makhluk Alloh yang dalam konsep Islam dikenal dengan ikhtiar-tawakal, ikhtiar adalah berusaha semaksimal mungkin sedangkan tawakal adalah memasrahkan segala hasil usaha tersebut kepada Alloh.

DA TA SA WA LA: (versi kedua)
Da-Ta (digabung): dzat = dzat
Sa: Satunggal = satu, Esa
Wa: Wigati = baik
La: Ala = buruk

DA TA SA WA LA bisa ditafsirkan bahwa hanya Dzat Yang Esa-lah (yaitu Tuhan) yang benar-benar mengerti akan baik dan buruk. Secara kasar dan ngawur saya mencoba menganggap bahwa kata “baik” di sini ekuivalen dengan kata “benar” sedangkan kata “buruk” ekuivalen dengan “salah”. Jadi alangkah baiknya kalau kita tidak dengan semena-mena menyalahkan orang (kelompok) lain dan menganggap bahwa kita (kelompok kita) sebagai pihak yang paling benar.


(3) PA DHA JA YA NYA:
PA DHA JA YA NYA = sama kuat
Pada dasarnya/awalnya semua manusia mempunyai dua potensi yang sama (kuat), yaitu potensi untuk melakukan kebaikan dan potensi untuk melakukan keburukan. Mungkin memang benar ungkapan bahwa manusia itu bisa menjadi sebaik malaikat tetapi bisa juga buruk seperti setan dan juga binatang. Mengingat adanya dua potensi yang sama kuat tersebut maka selanjutnya tugas manusialah untuk memilih potensi mana yang akan dikembangkan. Sangat manusiawi dan lumrah jika manusia melakukan kesalahan, tetapi apakah dia akan terus memelihara dan mengembangkan kesalahannya tersebut? Potensi keburukan dalam diri manusia adalah hawa nafsu, sehingga tidak salah ketika Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa musuh terbesar kita adalah hawa nafsu yang bersemayam dalam diri kita masing-masing.

(4) MA GA BA THA NGA:
Ma: Sukma = sukma, ruh, nyawa
Ga: Raga = badan, jasmani
Ba-Tha: bathang = mayat
Nga: Lungo = pergi

Secara singkat MA GA BA THA NGA saya artikan bahwa pada akhirnya manusia akan menjadi mayat ketika sukma atau ruh kita meninggalkan raga/jasmani kita. Sesungguhnya kita tidak akan hidup selamanya dan pada akhirnya akan kembali juga kepada Alloh SWT. Oleh karena itu kita harus senantiasa mempersiapkan bekal untuk menghadap Alloh SWT.

Warna auraku

Warna Anda didominasi oleh dua warna, yaitu kuning dan hijau...saya mendapati bahwa medan aura Anda mengalami frekuensi perubahan yang cepat antara warna muda dan tua...jadi saya tidak bisa bilang itu kuning muda/tua atau hijau muda/tua...terutama di aura luar nya...menandakan bahwa mood Anda juga berubah-ubah dengan cepat pula dari waktu ke waktu...ada kelebihan dan kekurangannya...kelebihannya adalah Anda akan mudah sekali untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekeliling Anda karena medan aura Anda yang fleksibel...kekurangannya adalah mood Anda yang sering kali mudah berubah-ubah, dan, maaf, kalo sudah emosi, kurang bisa mengerem...itu bukan melulu hal yang negatif kalau menurut saya sih...emosi dapat menjadi bahan bakar dari kreativitas...dan unik nya...di sini...intuisi Anda justru akan menguat apabila Anda dalam keadaan emosi...Anda adalah orang yang sangat logis dan sistematis, itu bisa menjadi kelebihan sekaligus kekurangan juga, kelebihannya adalah Anda bisa melogiskan suatu penjabaran abstrak dari spiritualisme sehingga mudah dipahami oleh orang-orang awam, akan tetapi, sisi logis Anda juga dapat menghambat kemajuan dari pembelajaran spiritualism Anda, karena banyak sekali bagian dari spiritualism yang justru akan mudah "dipahami" apabila sisi logis dari seseorang agak menjadi pasif, karena logika berada pada tataran otak kiri ,sedangkan inspirasi dan intuisi berada pada tataran otak kanan...apabila Anda tertarik untuk menggunakan gemstone, saya menyarankan Anda menggunakan batu safir warna biru langit...manfaat dari batu safir warna biru langit tersebut akan memudahkan diri Anda untuk menjadi lebih peka terhadap intuisi Anda sekaligus menjaga balance dari perubahan yang cepat antara warna muda dan tua pada medan aura Anda..

Minggu, 02 Oktober 2011

Kematian

Seorang pengembara yang bernama Vaccha bertanya kepada seorang master , mengenai apa yang akan terjadi kepada dirinya setelah kematian.

Sang Master menjawab " Vaccha, ide dalam dirimu yang mempertanyakan apa yang akan kau alami setelah kematian, akan membawa pikiranmu ke padang pasir yang gersang, Hutan belantara yang berduri dan kemarau panjang tiada berkesudahan. Pikiran itu menciptakan ketakutan, kemarahan, delusi dan argumentasi. Apa yang kau harapkan dengan pemikiran seperti itu ? Pertanyaanmu itu tidak akan menciptakan kedamaian dan pencerahan."

Vaccha " Lantas, apakah anda memiliki pemikiran sendiri mengenai kematian ?"

Sang master itu diam sejenak. Kemudian menjawab pertanyaan pengembara itu dengan senyum "
"Vaccha, Saya tidak mau terlibat dengan semua iman dan kepercayaan, tapi saya akan mengatakan apa yang saya sudah mengerti. Semua hal dalam kehidupan ini adalah hasil dari persepsi pikiran, sebagaimana semua hal datang dan pergi, menjadi ada dan kemudian tidak ada...lahir dan kematian juga merupakan rangkaian peristiwa yang ada di dalamnya. Mereka yang sudah tidak terikat oleh persepsi akan melihat bahwa semua yang terjadi, sebagaimana itu terjadi. Semua hanyalah kumpulan dari berbagai "saat".
Sebagaimana "saat" kita menark nafas, kemudian akan dilanjutkan dengan "saat" kita menghembuskan nafas. "Saat" kita lahir, "Saat" kita beranjak dewasa, "Saat" kita menikah, "Saat" kita tua, "Saat" kita mati, semuanya adalah kumpulan "Saat". Tidak ada alur maju atau mundur, kita hanyalah hidup di "Saat sekarang" yang abadi. Seperti buih yang naik ke permukan air untuk kemudian kembali ke bawah permukaan, seperti angin yang mendadak bertiup dan kemudian juga mendadak berhenti. Seperti hujan yang turun dan hujan yang berhenti, semuanya ada dalam "saat sekarang" yang abadi, sekarang...katakan pada saya...apakah kematian itu ada ?"

Vaccha tersenyum " Saya mengerti"

Jumat, 23 September 2011

Umur Jiwa : Soul Age



( lanjutan dari document Spiritual Universal dengan judul Evolusi Ruh )

Sebagaimana ruh akan bereinkarnasi dari satu pengalaman kehidupan ke pengalaman kehidupan lain dalam jalur reinkarnasinya masing-masing, ruh akan mengumpulkan banyak pengalaman, mendapatkan banyak pembelajaran serta berperan untuk membuat dan memenuhi janji-janjinya ( keterikatannya masing-masing ) - ini semua merupakan sebuah rangkaian dari proses evolusi dalam perkembangannya yang disebut Usia Ruh.

Usia Ruh mengacu pada bagaimana seseorang telah tumbuh dari pengalaman di planet ini, tidak hanya untuk berapa banyak peran menjalani kehidupan ini, Tidak ada ruh yang berada di "depan" atau di "belakang" lainnya, semuanya mengalami apa yang harus dialami. Beberapa ruh akan mengalami proses kelahiran dan kematian dalam putaran siklus yang banyak berulang, sementara beberapa ruh lain merupakan jiwa yang baru saja mendapatkan pengalamannya dalam tubuh seorang manusia. Semuanya hanyalah mengambil peran dalam lingkaran perjalanan dari kondisi tidak sadar kepadan kondisi sadar, jalan Tao yang abadi. Jalan pengetahuan yang akan menerangi ketidaktahuan ruh.

Ada lima usia ruh untuk menilai kemajuan evolusi dalam siklus inkarnasi kita di dimensi fisik. Setiap tahap adalah level evolusi ruh kita sampai dengan kelahiran saat ini.

1. Jiwa "bayi" atau baby soul
Beberapa Ruh, mereka yang baru saja menitis di bumi ini, adalah kelompok Ruh baru yang biasa kita sebut dengan Baby Souls. Berhubung para baby souls ini adalah Ruh-Ruh yang baru menitis, tentu saja mereka memiliki misi dan visi yang sangat berbeda dengan Run-Ruh lain yang mungkin sudah berada di penghujung pengalamannya sebagai manusia. Baby souls memiliki satu agenda mutlak, yaitu untuk surviving. Oleh karena itu sering kali mereka terlahir di daerah atau lingkungan yang susah dan menantang. Aura dari baby souls adalah abu-abu muda. Sering kali dalam kehidupannya, para baby souls ini menjadi korban atas ketidakadilan dan tidak mampu berbuat apa-apa untuk mengatasinya. Hal ini disebabkan karena mereka tak lain adalah Ruh-Ruh " bayi " yang sangat mudah untuk dimanfaatkan oleh saudara-saudaranya yang lebih tua. Hal ini nantinya akan membentuk karakteristik dari para baby souls ini. Beberapa baby souls akan kembali sebagai "pejuang keadilan" atau sebagai titisan baru untuk menuntut balas atas ketidakadilan yang dialaminya. Di sisi lain, beberapa dari baby soul akan memilih untuk tetap menjadi korban dalam rentang waktu yang sangat lama, dalam kaitannya dengan hal ini , beberapa baby souls lain akan menitis kembali demi untuk membantu saudara-saudaranya yang terus menjadi korban dan mendorong mereka untuk ber-evolusi.

2. Jiwa Muda atau Young Soul
Young Soul adalah kelompok Ruh yang sudah memiliki pengalaman ratusan dan beberapa ribu tahun kehidupan. Mereka dibekali oleh kemampuan untuk berevolusi dan mengganti warna aura Ruh mereka menjadi abu-abu muda yang kekuning-kuningan. Nantinya, seiring dengan perkembangan Ruh mereka, warna auranya akan kembali mengalami perubahan dan menjadi kuning cerah. Sekitar 90% Ruh-Ruh yang menitis di dunia saat ini berada di tataran frequensi kelompok ini. Kelompok Ruh dengan spectrum kuning tak lain adalah Ruh-Ruh pemula. Mereka menggunakan kehidupan mereka untuk bersenang-senang, mengejar uang, ambisi, status dan reputasi. Hal-hal yang menyenangkan mereka ada di seputar pertandingan olah raga, fighting, debat kusir, kebencian, teroris, keserakahan dan hawa nafsu. Mereka dikontrol oleh energi cakra kedua dan ketiga ( seks dan perut ). Singkatnya mereka mencari kebahagiaan di hal-hal fisik dan materi. Average souls akan menarik Average souls, sering kali kita jumpai mereka berada di kelompok-kelompok sosial dan pergaulan yang besar. Saling bersaing, saling unjuk gigi dengan display pameran ego yang luar biasa. Mereka adalah kelompok Ruh yang bising, gaul dan menarik. Dunia ada di dalam genggaman mereka untuk saat ini.

3. Jiwa Dewasa atau Mature Soul

MATURE SOULS terbentuk oleh pengalaman reinkarnasi sekitar ribuan dan puluhan ribuan tahun lebih banyak dari Average souls. Kelompok Ruh ini sudah belajar banyak dari pengalaman untuk survive dan memuaskan hasrat duniawi mereka. Dalam kehidupannya kali ini mereka mulai beranjak dari keinginan untuk memuaskan diri sendiri ke keinginan untuk membantu orang lain. Aura mereka sudah berkembang jauh dan memancarkan cahaya hijau kekuningan hingga ke hijau murni. Sering kali mereka berprofesi sebagai healers dan counselors. Kelompok Ruh ini sudah menemukan cara untuk menjadi mandiri, memiliki pemahaman yang baik dan lebih utuh tentang kehidupan dan tidak membutuhkan kelompok sosial yang besar. Kelompok Ruh ini memiliki kemampuan untuk menaikkan energi mereka ke chakra jantung dan dengan demikian mereka akan memiliki rasa empati yang tinggi terhadap sesama dan lingkungannya. Mature Souls sebenarnya juga masih membutuhkan eksis di kelompok-kelompok sosial dan pergaulan. Tetapi hal ini didasarkan oleh keinginan untuk sharing dan semangat saling menguatkan bukan saling pamer ego dan debat kusir seperti yang ada di kelompok sebelumnya. Kelompok Ruh ini akan mulai menjadi peka terhadap energi yang ada di sekelilingnya, beberapa diantara mereka dikarenakan oleh hubungan yang sangat kuat dengan kesadaran yang lebih tinggi, beberapa juga memiliki kelebihan-kelebihan tertentu. Banyak diantara mereka mulai memiliki kemampuan untuk melihat dan berkomunikasi dengan makhluk-makhluk cahaya. Pada perkembangan di fase ini, Ruh-Ruh menjadi sangat peka dan sensitif yang kemudian membuat mereka untuk menarik diri dari pergaulan dan eksistensi duniawi yang bising, tidak teratur dan tidak berguna untuk perkembangannya. Ambisi, hawa nafsu dan keinginan fana mengalami penurunan drastis pada fase ini. Kelompok ini ada di sekitar 5 persen populasi dunia.

4. Jiwa Tua atau Old Soul

Old Souls telah menitis sekitar puluhan ribu tahun lebih banyak lagi dari kelompok sebelumnya. Kelompok Ruh ini telah begitu berkembang dan memancarkan frekuensi cahaya aura kebiru-biruan. Kelompok Ruh ini akan mendedikasikan energi yang ada di dirinya di area-area pembelajaran spiritual dan pemahaman yang lebih tinggi. Banyak diantara mereka yang memilih untuk menjadi guru spiritual, guru-guru besar kemanusiaan dan orang-orang suci. Kelompok Ruh ini mewarisi pemahaman spiritual yang luas dari pengalaman rangkaian kehidupan sebelumnya. Mereka tertarik mengikuti pelatihan teknik-teknik meditasi atau praktek-praktek spiritual sejak usia dini. Hampir semua Ruh yang termasuk kelompok ini akan memilih menempuh jalan spiritual dan itu adalah prioritas utama mereka dalam kehidupan ini. Mereka adalah orang-orang yang dipenuhi oleh kedamaian dan kejujuran. Tak jarang, kita temui banyak diantara mereka yang memiliki kemampuan waskita yang luar biasa. Ini semua diwarisi dari rentang pengalaman kehidupan yang luas dan panjang dalam siklus kelahiran dan kematiannya. Mereka dapat ditemui dimana-mana dan mungkin juga adalah salah satu tetangga yang hidup disebelah rumah anda. Sering kali mereka sengaja memilih hidup lewat peran-peran mereka yang tersebar di bumi ini guna membantu kelompok-kelompok Ruh yang lebih rendah untuk berevolusi. Tantangan yang mereka hadapi tidaklah mudah dan sering kali mereka akan diuji dengan tes-tes yang luar biasa kompleks. Ini semua merupakan ujian ahkir dari semesta sebelum mereka dapat sepenuhnya melangkah bebas dari hukum alam dan tidak menitis kembali. Banyak diantara mereka yang gagal dan akan terus kembali sebagai advanced soul untuk terus memurnikan dunia ini dengan energinya. Saat ini, Old Souls ada di sekitar 1 % dari populasi manusia. Ruh yang ada di kelompok advance ini sering kali melewatkan kehidupannya dengan kesendirian dan tidak lagi membutuhkan dukungan dari saudara-saudaranya yang lain, baik dari kelompok yang sama atau berbeda. Dikarenakan oleh keinginan yang sangat kuat untuk segera bersatu dengan kesadaranNya yang lebih tinggi yang tertinggal di alam cahaya, sering kali kita melihat kelompok Ruh ini terkesan anti sosial, tertutup dan tidak punya keinginan untuk maju dan berbagi. Mereka adalah Ruh-Ruh advance yang sedang berada di fase transisi. Mereka tidak lagi menginginkan peran kehidupan, namun meski demikian mereka masih harus menyelesaikan tantangan dan ujian yang begitu berat untuk mencapai tujuannya.

Yarbro memberikan motto untuk masing-masing jiwa usia:

Bayi: apakah ini benar atau salah ?
Muda: Lakukan dengan cara saya !!!
Dewasa: relax...lakukan dengan penuh tanggung Jawab
Old : Anda melakukan apa yang Anda inginkan dan saya akan melakukan apa yang saya inginkan.

Berikut ini adalah gambaran usia negara dari kumpulan usia jiwa-jiwa kebanyakan yang mendiaminya....

Soul Age
BY COUNTRY

Albania: Baby
Algeria: Young
Argentina: Late Baby & Early Young
Armenia: Mature - Old
Australia: Young
Austria: Mature
Bahrain: Young
Bali: Mature
Bangladesh: Baby
Belgium: Late Mature & Early Old
Borneo: Infant & Baby
Brazil: Late Baby & Early Young
Bulgaria: Baby
Cambodia: Infant & Baby
Canada: Young/Mature
Caribbean Islands: Baby
Central America: Baby
China: Late Young to Early Mature
Chile: Young
Costa Rica: Young
Cuba: Mature
Czechoslovakia: Early Old
Denmark: Young & Mature
Egypt: Baby & Mature (pockets of Old)
England: Mature (with pockets of Baby & Old)
Estonia: Late Mature to Early Old
Ethiopia: Infant
Finland: Late Mature & Old
France :Young/Mature
Germany : Young to Early Mature
Ghana: Baby
Greece: Baby & Mature
Haiti: Baby
Holland : Old
Hong Kong: Young
Hungary:
Iceland: Old
India: Baby & Young (pockets of late Mature & Old)
Indonesia: Baby
Iran : Baby
Iraq: Baby
Ireland: Late Baby & Early Young
Irian Jaya: Infant
Israel: Mid-Cycle Young
Italy: Late Mature
Ivory Coast: Baby
Japan: Young (some late Baby)
Kuwait: Young
Laos: Baby
Lebanon: Mature
Liberia: Baby
Libya : Baby
Malaysia: Baby
Mexico: Baby & Mature (pockets of Old)
Middle East: Baby
Morocco: Infant thru Mature
New Guinea: Infant
New Zealand: Baby & Mature
Nigeria: Baby
Norway: Late Mature to Early Old
Oman: Young
Pakistan: Young
Peru: Mid-Mature
Poland: Late Mature
Portugal: Baby
Romania: Baby
Russia: Mature (with Young leaders)
Saudi Arabia: Late Young
Singapore: Young
South Africa (Black): Mature
South Africa (White): Baby
South America: Baby
South America (Amazon): Infant
South Korea: Young
Spain: Young
Sri Lanka: Infant
Sudan: Infant
Sweden: Mid-Mature
Switzerland: Young & Old
Syria: Early Young
Taiwan: Young
United Arab Emirates: Young
United States: Young & Mature
Vietnam: Young
Yemen: Late Young
Yugoslavia: Mid-Mature
Oleh : Dante R Kosasih

Gejala-gejala Ascension


by Thomas Pafe, 16 September 2011
---------------------------------------------------------
Thomas Pafe: Radio Scientist, Teacher, author "The religion of love."


Bunyi dering/dengung atau nada-nada tinggi pada pendengaran seperti itu biasanya dikenal sebagai salah satu gejala yang dialami oleh mayoritas Ascension.


"Dering di telinga adalah pengaturan / fine tuning dari medan energi pribadi kita pada template (frequensi clock processor) untuk kesatuan waktu yang disebut gelombang God Wave (Grid Cristal Carrier) -. Harmonik dan fine tune yang dihasilkan dari kalibrasi ini"

Pembukaan: Gejala Ascension merupakan gejala tubuh yang tidak biasa yang tidak memiliki penyebab medis, yang merupakan efek dari cahaya spiritual yang lebih besar – yang sedang dalam proses download energi dalam tubuh.

Banyak lightworkers dalam proses transformasi /Ascension mengalami gejala tidak nyaman ini sebagai salah satu cara untuk cepat mentransmutasikan energi negatif lama dalam tubuh fisik mereka – dibakar untuk melepaskan pola frekuensi lama untuk memungkinkan memasukkan energy yang lebih tinggi, berupa sel kristal yang lebih halus kesadaran untuk menyusup dan mengambil alih kekuasaan di dalam tubuh.

Pengalaman kita ini adalah merupakan gejala tubuh yang bervariasi secara luas tergantung pada beberapa aspek: beban karma kita, misi / kontrak, keutuhan, lingkungan - nutrisi, udara, olahraga, dll

Gejala Ascension karena akan bervariasi (jumlah, jenis, besar, frekuensi) sesuai dengan beban karma kita seperti yang sudah kita ciptakan sebagai integritas atau menjadi sebuah keutuhan. Kita semua mengalami proses dan gejala ini dengan menjalani sendiri, mengalami sendiri secara intensitas karena masing-masing orang amat bervariasi. Kita semua unik, berbeda, masing-masing memiliki jalan penyembuhan yang terbatas, meningkat dan mengalami pergeseran dalam skenario yang berbeda.

Personal Energy Field/Template :

Tubuh kita terdiri dari empat komponen dasar - fisik, mental, eterik (emosional) dan spiritual. Komponen eterik ini dikemudikan oleh sistem chakra kita - pusat energi / akumulator. Selama kehidupan normal kerja energi yang masuk ke tubuh kita dari berbagai tujuan: Source, Gaia, CME, Cosmic Downloads, Shift, Grids, dll diproses oleh chakra kita sehingga menimbulkan sinyal kompleks resultan (gelombang) disebut nada pengenal kami (our signature tone signal) atau pendaftaran. Medan energi ini adalah unik untuk setiap individu. Medan listrik / elektromagnetik yang terkait dengan arus ini menghasilkan apa yang disebut Aura. Gelombang kompleks lebih ditingkatkan atau lebih ditopang oleh running signal yang kami sebut penghitung frekuesi (mirip dengan Microprcessor Clock Frequency of Computer) ini sangat diperlukan dalam stabilisasi dan menjalankan jaringan eterik kita. Pada kenyataannya, clock frequensi ini dikendalikan atau disinkronkan oleh pengendali permanen/pengendali penerima frekuensi menerima langsung dari The Source yang disebut gelombang OM, ini adalah keterhubungan kita dengan Sang Sumber.

OM / God Wave – Crystal Grid Carrier - Unity Timeline :

Fisika kuantum telah membantu kita untuk memahami bahwa setiap hal / materi di alam semesta terdiri dari God Energy juga. Jadi partikel OM (Omniscient Moment) atau partikel Ilahi yang memiliki mikroprosesor sendiri yang berpusat pada 4x1024Hz (empat kuadriliun – empat kali sepuluh pangkat sepuluh pangkat puluh pulse per detik, Hz adalah satuan pengukuran frekuensi). Frekuensi ini berasal dari nilai astronomi berdasarkan fakta bahwa ia harus mengakomodasi pengenal nada dari semua entitas / kerajaan-kerajaan di seluruh alam semesta. Gelombang ini juga dikenal sebagai frekuensi dasar dari semua kehidupan - pengendali kesadaran Christ. Tujuan akhir kami pada perjalanan ini untuk menghubungkan kembali untuk meningkatkan getaran/frekuensi kita yang akhirnya mencapai nilai ini dan menjadi makhluk dengan kesadaran Christ secara penuh.

Gaia sedang dalam pergeseran dan sedang meningkatkan getaran analognya dengan kerajaan-kerajaan lainnya di Bumi dan ini adalah frekuensi kebangkitan dari Clock Frequency-nya yang bertanggung jawab untuk mempercepat waktu seperti sekarang yang sedang kita alami di 3D – semakin cepat kecepatan mikroprosesor atau frekuensinya, semakin tugasnya menjadi lebih tepat guna dan cepat dilaksanakan gagasan untuk mempercepat waktu.

Master Clocks/Frequency :

Coordinated Universal Time (UTC) merupakan basis Modern Civil Time dan hampir sama dengan Greenwich Mean Time (GMT) standar waktu yang lebih kuno yang berasal dari Inggris.

Bagi dunia untuk mengoperasikan waktu yang berada pada platform yang sama itu sangat penting untuk semua memiliki jam besar yang sudah disinkronkan dengan satu jam tunggal yang akurat/stabil yang dikendalikan oleh atomic time untuk presisi, atau Master Clock. Dan ini dicapai dengan menghubungkan semua jam ke Master Clock dengan gelombang yang dinamakan The Pilot Carrier.

Jadi Crystalline Grid Carrier melayani dengan tujuan yang sama dengan The Pilot Carrier dari Master Clock ke semua penghitung waktu lain; itu menghubungkan ke semua entitas/kerajaan-kerajaan menuju gelombang OM – The Unity Time Line. Ini berarti bahwa prosesor lokal kami secara permanen tersambung ke Unity Time Line dan kurangnya latihan spiritual bisa dianggap akan mengurangi atau tidak berinteraksi dengan Sang Sumber (seperti Ilahi berbicara pada kita sepanjang waktu – ini adalah pemancar raksasa/penyiaran permanen tak terbatas menuju alam semesta dan itu yang tersisan bagi kita dengan hanya mensinkronkan frekuensi waktu kita dengan timeline grid untuk mendapatkan manfaat. Saat kita tumbuh dan mengintegrasikan lebih banyak cahaya, seperti kita memperkuat keterhubungan kita, lebih dari Ilahi menyediakannya untuk kita.

Nada dering/dengung di telinga atau nada nada tinggi itu adalah frekuensi yang dihasilkan (harmonics and side band) yang dirasakan selama fine tuning/ berkalibrasi dengan frekuensi clock kita atau nada pengenal menuju Unity Time Line seperti kita meningkatkan getaran kita untuk menyesuaikan diri dengan new working points kita dan seperti saat kami mendownload/memperbaharui pergeseran/Ascension Frequencies. Apakah mungkin bagi kita secara aktif terhubung ke tubuh halus kita, lalu kita akan mendengar Unity Time Line Carrier secara permanen berdenyut. Doa, meditasi, saat trance adalah beberapa metode yang kita sebarkan di sini di dunia 3D untuk terhubung dengan grid ini, pengendali time line dan merekam ke dalam sinyal yang dapat meningkatkan kemampuan LOA/Penciptaan kita.

------------------

*telinga berdenging, berdengung, berdering atau nada-nada tinggi yang kerap kita rasakan belum tentu juga sebagai yang dijelaskan seperti di atas, bisa jadi juga telinga anda memang bermasalah, misalnya sbb :

1. Kerusakan pada rambut-rambut kecil di telinga
2. Penyakit Meniere, yaitu kelainan karena adanya tekanan cairan di telinga bagian dalam, biasanya disertai dengan vertigo (sakit kepala serasa berputar).
3. Overdosis obat seperti aspirin
4. Gangguan pembuluh darah di telinga
5. Gangguan pendengaran
6. Suara keras
7. Adanya infeksi pada telinga

yang biasa disebut Tinnitus. Tinnitus ini tidak ada pengobatan khusus dan akan hilang dengan sendirinya atau malah menjadi cacat permanen.

Jadi, bagaimana? Apakah telinga Anda yang sering berdenging apakah masuk dalam proses penyesuaian gelombang Ilahi dalam rangka pergeseran atau proses Ascension atau memang mengalami gangguan atau Tinnitus

Semesta raya


Apakah materi fundamental yang menyusun alam jagad raya ini ?
Sebelum tahun 1900 para ahli fisika menggambarkan atom adalah sebuah benda bulat dan padat ( seperti klereng besi ) yang diduga merupakan materi terkecil yang menyusun alam jagad raya ini ( The Fundamenthal Matter). Tetapi apa yang ditemukan oleh Robert Rutherford’s ( seorang ahli fisika Jerman ) dalam percobaan lempeng radiasinya, bahwa atom ternyata terdiri dari inti atom dan sub partikel atom yang mengitarinya yaitu elektron.

Perkembangan pengetahuan fisika berkembang dengan pesat, selalu hampir ditemukan hukum -hukum fisika dasar yang baru setiap 60 tahun sekali.

Einstein menemukan bahwa inti atom tersusun oleh lebih dari seratus ribu proton. Proton –proton ini terikat sangat kuat sehingga satu butir proton akan terlepas dari inti atom ( proton decay) hanya dalam waktu 10 pangkat 32 tahun sekali ( angka 10 dengan 32 angka 0 dibelakangnya).

Di ruang atmosfer atom, begentayangan berjuta –juta subpartikel atom antara lain Electron, Positron, Photon, Baryon, Meson, Lepton, Gluon, Muon, Neutrino, anti Neutrino, Quark dan anti Quark. Proton sendiri terdiri dari 2 top Quark dan 1 down Quark.

Subpartikel atom terkecil adalah Quark dengan potensial elektriknya 1,004 x 10 pangkat -34 Joule / detik.( pembaginya adalah angka 10 dengan 34 angka 0 dibelakangnya). Bilangan ini disebut limit dari Planc ( seorang ahli fisika Francis).
Disebut limit karena perhitungan fisika belum mampu menghitung potensi elektrik yang lebih kecil dari itu. Saking kecilnya Quark dapat menembus planet bumi tanpa halangan sedikitpun.

Sedangkan materi terkecil yang menyusun materi alam jagad raya ini seperti apa yang disampaikan oleh Einstein sebagai The Fundamental Matter adalah ikatan antara 6 Lepton dan 6 Quark yang diikat kuat oleh 3 medan yaitu medan Magnet, medan Electric dan medan Gravitasi.

Yang perlu dicatat adalah baik Einstein maupun para ahli-ahli fisika di pusat atom Berkeley saat ini, bahwa mereka percaya adanya dimensi ke empat dalam fisika yang mereka sebut Extra Dimension ( perbatasan methafisik dan fisik ?). Mereka percaya bahwa suatu saat nanti dimensi ke empat tersebut dapat dibuktikan secara fisika. ( sumber Internet : sub atomic particle)

Demikian atom adalah sebuah jagad, seperti ketika kita berpijak di bumi lalu melihat planet planet dan bintang di angkasa. Persis seperti apa yang disebut oleh Bhagawan Wasistha ( penasehat spiritual Sri Rama ), bahwa unsur tekecil itu ( atom) adalah sebuah dunia dimana dunia dunia yang lain datang dan pergi silih berganti.

Para ahli fisika atom mengatakan bahwa alam jagad raya ini selalu terendam oleh badai Neutrinio dan Quark ( Neutrinos and Quarks Emission in Universe ) yang berhamburan dari planet planet dan bintang bintang.

Dengan demikian tubuh kitapun mengandung unsur –unsur subpartikel atom dari matahari, planet-planet maupun bintang - bintang.
Maka secara fisik kita adalah adalah mahluk jagad raya.

Sebuah pertanyaan mendasar adalah : apakah alam jagad raya ini sepenuhnya materi fisik ?. Jika ya, berarti semua pertanyaan tentang materi akan dapat dipecahkan secara ilmu pengetahuan ( Scien). Tetapi nyatanya ujung-ujung semua pengetahuan materi masih berakhir dengan sebuah pertanyaan pula. Adakah yang disebut pengetahuan parafisika atau methafisika?

Kita sudah tahu bahwa telinga kita mempunyai kemampuan terbatas untuk mendengar. Suara-suara dengan frekwensi dibawah 10 desible dan suara dengan frekwensi ultrasonic tidak mampu kita dengar padahal suara itu ada. Demikian pula dengan pengelihatan kita, kita tidak mampu melihat sinar radiasi padahal sinar itu ada. Tentu tidak berbeda pula dengan kemampuan daya fikir kita, para ahli fisika belum mampu menghitung potensi electric yang lebih kecil dari limit Planc. Sehingga semua hasil observasi indra yang bersifat eksternal ini tidaklah patut dianggap sebuah kebenaran, dia hanya sebuah fakta. Dan sebuah fakta bisa berbeda-beda tergantung kemampuan observer.

Ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari observasi eksternal yang bersifat emperis ini berasal dari metode Barat. Dalam kitab Wedha disebut Pratyaksa Pramana yaitu pengetahuan dengan pengamatan langsung terhadap sesuatu yang dapat dihitung dan diuji. Seberapakah potensi kecerdasan Pratyaksa Pramana ini ?. Seorang ahli sitogenetik Amerika yang ditulis ole Deepak Chopra dalam bukunya Quantum Healing mengatakan bahwa dalam inti sel kita ada molekul supergenius yang bernama DNA. Suatu untaian very coilled mollekul sesuai dengan model dari Watson & Crick bahwa setiap coillednya berukuran 15 Kb ( killo Bytes). Jika molekul DNA ini direntangkan secara berderet maka setiap untaian molekul DNA ini bisa mencapai panjang 5 cm. Tubuh kita terdiri dari kurang lebih 50 trilliun sel, berarti jika semua DNA direntangkan maka panjangnya bisa mencapai 10 kali jarak Bumi Bulan. Setiap sel tubuh kita mempunyai kecerdasan tersendiri yang tersimpan pada DNA nya. Seperti yang tertulis dalam Ayur Weda bahwa kecerdasan itu berukuran dari suatu ukuran yang sangat kecil sampai meliputi ukuran yang sangat - sangat besar.
Sekalipun demikian kecerdasan Pratyaksa Pramana masih tetap terbatas .

Jika kita mati maka tubuh kita tampak tidak lebih dari seonggok pasir, lalu apakah kita menggantungkan diri pada kecerdasan seonggok pasir ?. Lalu apakah pengetahuan Eksternal atau pengetahuan fisik ini menyesatkan ? Jawabannya adalah tidak sepenuhnya. Sebab paling sedikit akan menutup kesempatan untuk membuka pintu pengetahuan Internal yaitu Anumana Pramana, pengetahuan yang langsung diterima dari Sang Maha Pencipta, Tuhan , Ida Sang Hyang Widhi, Allah SWT. yaitu pengetahuan metafisika ?

Oleh karena itu vektor konsentrasi Eksternal dan vektor konsentrasi Internal kita paling sedikit haruslah seimbang, sebab jika terjadi dominasi Eksternal terhadap Internal maka hati - hatilah kemungkinan akan meningkatkan potensi kekafiran kita ( yaitu mendewa - dewakan unsur keduniawian, termasuk kekuasaan , kekayaan, pangkat dan gelar yang bersifat sementara dan tidak kekal, lupa pada Sang Maha Pemberi serta tidak memiliki rasa syukur dan trima kasih kepada Sang Pemilik Sejati).

Ketika seorang bayi lahir maka suara pertama yang mampu diucapkannya adalah MA, berasal dari aksara suci Mang dan Ang yaitu The Fundamental Sound of The Nature ( suara gaib alam semesta atau OM ). Mang artinya peleburan atau kematian dan Ang artinya penciptaan atau kelahiran. Roh sang bayi sudah menyadari bahwa ia sedang memasuki alam yang dibatasi oleh kelahiran dan kematian. Kehidupan ini adalah sebuah dunia fisik yang ditunjang oleh 3 pilar utama yaitu Utpathi, Stiti dan Pralina.

Dengan demikian mungkin kita merupakan mahluk methafisika yang mencelat untuk sementara waktu ke ruang dimensi fisik.

Mengutip wejangan Maha Rsi Sri Yuktheswar seorang Maha Yogi India yang ditulis oleh Swami Paramahamsa Parahamsa dalam buku The Otobiografi of Yogis. Bahwa Sri Yuktheswar sudah meninggal abad 18 , tapi masih membimbing murid-muridnya dari alam Bhwah ( alam Astral) sehingga beliau disebut The Imvisible Teacher ( guru yang tidak tampak) bahwa :” Tubuh manusia terdiri dari 35 unsur yaitu 16 unsur Panca Maha Butha ( unsur fisik) dan 19 unsur astral. Jika manusia itu mati ia masih memiliki tubuh astral untuk kehidupan di alam astral “.

Perbedaan waktu antara waktu bumi dan waktu astral adalah 1 menit waktu astral sama dengan 5 tahun waktu bumi, berarti jika orang itu hidup 100 tahun waktu bumi berarti ia baru saja meninggalkan alam astral hanya 20 menit waktu astral. Jika ia bereinkarnasi setelah 2 jam waktu astral maka ia akan lahir kebumi 600 tahun kemudian.

Pertanyaan terakhir apakah keberadaan materi itu benar –benar ada, atau hanya merupakan kondensasi energi atau kondensasi gema ( suara) ?, maka keputusan terakhir bahwa kebenaran sejati hanya ada di tangan Nya. Sang Hyang Acinthya.

Sesuatu yang paling urgen dalam hidup adalah berserah diri kehadapan Sang Penguasa dunia dan akhirat. Kenapa sangat urgen?. Karena kita tidak tahu apakah besok kita masih punya hari esok.

Aktivitas kehidupan hanyalah untuk Ibadah dan persembahan kepada Ida sang Hyang Widhi Wasa yaitu Panca Yadnya.( lima pengabdian dan pelayanan yang ikhlas dalam hidup se hari-hari ). Dewa yadnya pelayanan kepada Tuhan, Manusia Yadnya pelayanan kepada masyarakat, Rsi Yadnya pelayanan kepada guru, Pitra Yadnya pelayanan kepada keluarga, Butha Yadnya pemeliharaan kepada lingkungan ekosistem dan semua fasilitas baik pribadi maupun umum.

Dikatakan pengetahuan dan amal perbuatan tidak menjamin keselamatan manusia. Seperti apa yang dikutip oleh HR Muslim tentang sabda Nabi Muhammad SAW kepada para sahabat :

Ketika Sang Nabi bersabda, “ Dekatkan diri kalian kepada Allah dan berpegang teguhlah pada keyakinan kalian. Ketahuilah bahwa tidak seorangpun dari kalian yang akan selamat karena amal perbuatannya “, maka para sahabat agak bingung.
Mereka bertanya , “ Tidak juga Engkau wahai Rasulullah?”.
Beliau menjawab ,” Tidak juga saya. Kecuali Allah melimpahkan rahmat dan karuniaNya”.

Mungkin kalau terlalu menepuk dada terhadap amal perbuatan hanya akan memperbesar ego dan cendrung mengesampingkan kebesaranNya Berserah diri kepada Allah akan melunturkan ego sehingga bathin kita menjadi bersih dan akan lebih mudah untuk dituntun kejalan yang benar.

Begitu juga sabda Yesus yang dikutip oleh seorang pendeta Spanyol dalam buku The Gospel of Barnabas.

“ Jangan kira, dengan bekal ilmu pengetahuan kau dapat menyelamatkan dirimu. Yang dapat menyelamatkan hanyalah Kurnia Allah “

Dalam lontar Sarasamuschaya tertulis sbb : “ Ring Helet, ring Alas, ring Pringga, ring Laya saluwiring duka hetu, ring paperangan kuneng, tartke juga ikang baya ri Sang Dharmika. Apan ikang C`uba Karma rumaksa sira “.
Artinya : di semak belukar, di hutan lebat, ditebing yang curam, disegala jenis kesulitan dan di medan perang sekalipun, tidak juga akan ada bahaya bagi mereka yang selalu malakukan perbuatan kasih, karena kasih itu sendiri akan berbalik melindungi pelakunya.

Kasih adalah manifestasi sifat Tuhan sendiri. Allah yang Maha Pengasih dan lagi Maha Penyayang .

Dalam lontar Lubdhaka, ditulis alkisah seorang pemburu yang bernama Lubdakha terjebak dalam hutan belantara dan dihadang oleh puluhan harimau. Sang pemburu bermalam diatas pohon dan karena ketakutan yang amat sangat ia berserah diri sepenuhnya kepada Ciwa ( Tuhan ) dengan mengucapkan Om Namo Ciwayam semalam suntuk. Diakhir ceritra sang pemburu selamat dan masuk sorga.

Dan kami titipkan sebuah puisi berserah diri yang fantastis dari seorang penyembah Krisna .
“ Oh Krisna, kumohon jadikanlah aku debu, guna menyuburkan rumput –rumput yang diinjak oleh para penyembahMU”

Minggu, 28 Agustus 2011

10 Tanda kebangkitan Spiritual - 10 Signs of a Spiritual Awakening. !

Apakah anda merasa sedang diambang kebangkitan spiritual ?

secara umum, ada 10 tanda walaupun tetap masih ada ratusan tanda2 lain karena setiap individu berbeda dan unik.

10 Tanda2 tsb adalah sbb:

1. Pola waktu tidur berubah, tidak perlu khawatir karena tubuh akan menyesuaikan diri dengan perubahan waktu tsb.

2. Terasa ada gejala aktifitas disekitar bagian kepala bagian atas, seperti rasa kesemutan dan merasa seperti ada tekanan-tekanan, ini merupakan tanda terbukanya chakra mahkota yang sudah siap menerima energi ilahi atau inspirasi-inspirasi baru.

3. Ada gejolak/gelombang emosi, seperti menangis, sedih, marah dlsb tanpa ada alasan yg jelas, ini merupakan pelepasan energi emosional yang terblokir yang berasal dari chakra jantung.

4. Munculnya ingatan akan masa-masa lalu (past life) dan merasa terasing dengan keadaan/kondisi saat ini, untuk itu, jangan menganalisa kondisi seperti ini secara berlebihan, terima dan hadapi lalu kemudian lepaskan! ini adalah proses pembersihan dan kita akan mampu menatap masa depan dan melihat jauh kedepan mengenai masalah2 yg dihadapi, untuk itu, kita tidak akan pernah tersesat.

5. Terjadinya perubahan fisik tubuh, jangan panik! atau merasa sedih jika tubuh kehilangan berat badan atau terjadi perubahan, ini tandanya sudah terjadi perubahan fisik dan spirit dan menandakan vibrasi tubuh sedang meningkat.

6. Kemampuan sensitifitas ke 5 indera meningkat, suatu saat kita mungkin akan merasa seolah2 nama kita dipanggil atau kita merasa jika ada seseorang sedang mengingat kita, mungkin juga kita mampu melihat cahaya, bayangan atau suara2 disekitar object2 tertentu. itu tandanya semua ke 5 indera kita sudah disesuaikan dan saatnya indera ke 6 akan dibuka, cahaya, bayangan atau suara2 tsb akan menuntun kita, dan sebaiknya ucapkan terima kasih kepada mereka, kita tidak boleh lupa diri dan pergunakanlah dengan rasa tanggung jawab.

7. Mampu melihat "Dunia" secara keseluruhan dengan cara pandang dan pemahaman yang berbeda,

8. Muncul rasa kasih sayang dan cinta terhadap semua mahluk dengan perasaan damai dan nyaman dan percaya terhadap kebaikan semua mahluk.

9. Ada keinginan untuk melepaskan diri dari kebiasaan-kebiasaan lama yang terasa sangat mengikat dan membebani.. Lakukanlah!! . hapus dan buang kebiasaan2 tsb dan ganti dengan yang baru, ubahlah dan bebaskan diri.

10. Sinkronisasi meningkat dan kita menyadari bahwa kita sudah -on the right track- mengenai visi dan misi, tidak ada yang kebetulan yang terjadi dengan apa yang kita alami, kita rasakan dan kita lihat

      ** ..untuk diketahui.. kita tidak sendiri dalam kebangkitan kesadaran spiritual ini **

* Translated and taken from " Escape the Illusion" *

Beruang.

Suatu ketika, seekor beruang menunggu seharian dengan sabar di tepi sungai...
Akhirnya, ia menangkap seekor ikan kecil.

Ikan itu berkata :
"Aku terlalu kecil bahkan untuk sekedar memenuhi sela sela gigimu. Mohon kembalikan aku ke sungai. Setelah beberapa tahun, aku akan tumbuh menjadi ikan besar, lalu kamu bisa memakanku ketika aku sedang paling memuaskan seleramu."

Beruang menjawab :
"Tahukah kamu, mengapa aku bisa tumbuh sebesar dan sekuat ini?
Karena aku tak pernah menyerah, sekecil apapun rezeki yang sudah ada ditanganku untuk ditukar dengan tangkapan yang belum jelas"

note : kebanyakan orang melekati masa lalu, menanti masa depan dan tidak merangkul masa kini.
Hanya mereka yang mampu menghargai apa yang mereka miliki saat kinilah yang hidup sepenuhnya

Rubah dan anggur.

Suatu ketika, ada seekor rubah melihat kebun aunggur yang penuh dengan anggur yang ranum sekali.

Namun ia terlalu gemuk untuk menerobos pagar. Jadi ia berpuasa selama tiga hari tiga malam untuk merampingkan diri.

Dan akhirnya dia bisa menerobos pagar juga. Di dalam dia memakan buah anggur dengan lahap sampai kenyang.

Namun, saat waktunya pulang, badannya sudah jadi gemuk kembali dan ia tak bisa melalui sela sela pagar lagi.

Jadi ia mengulangi siasat lamanya lagi. Ia tidak makan selama tiga hari tiga malam. Akhirnya ia keluar juga, tapi perutnya lapar seperti sebelumnya.

*Bukankah hidup ini begitu juga...? kita lahir telanjang dan tak membawa apa apa ketika mati. Hanya perbuatan baik yang memberi manfaat bagi kemanusiaanlah yang layak dipuji setelah seseorang mati. Kita tak dapat membawa serta ketenaran atau kekayaan yang merupakan hasil pengejaran seumur hidup kita...

Inipun akan berlalu



Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah. Sampai suatu hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka.

Mereka membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian dan yang satu terbuat dari perunggu murah. Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia menjelaskan, “Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak-cucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu.”

Sang adik tersenyum dan berkata, “Baiklah, ambil saja yang emas, aku ambil yang perunggu.” Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari masing-masing dan berpisah. Sang adik merenung, “Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian yang mahal itu, tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan ini?” Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir di cincin itu: INI PUN AKAN BERLALU. “Oh, rupanya ini mantra ayah…,” gumamnya sembari kembali mengenakan cincin tersebut.
Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh-bangunnya kehidupan. Ketika panen berhasil, sang kakak berpesta-pora, bermabuk-mabukan, lupa daratan. Ketika panen gagal, dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, hutang sana-sini. Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai akhirnya dia kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur, dan mulai memakai obat-obatan penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk membeli obat-obatan yang membuatnya ketagihan.

Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya, tetapi dia teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU. Jadi dia pun tidak menjadi sombong dan lupa daratan. Ketika panen gagal, dia juga ingat bahwa: INI PUN AKAN BERLALU, jadi ia pun tidak larut dalam kesedihan. Hidupnya tetap saja naik-turun, kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal, namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang, hanya akan berlalu. Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batinnya, dia hidup tenteram, hidup seimbang, hidup bahagia.

inilah hidup sebagai manusia seperti rumput di padang yang mati dan berganti setiap waktu. Relasi bisa datang dan pergi tanpa pernah bisa berhenti. Kemanusiaan yang terbatasi oleh banyak hal. semuanya pasti akan berlalu. ada waktu untuk mencintai. ada waktunya.
Flash84 is offline  

Setiap orang itu unik



Bila aku adalah bunga randa tapak...

Aku akan menikmati kehidupan yang tenang..

Ketika saatnya mekar, aku akan mekar...

Kala tiba waktunya untuk menebar benih, aku akan menebar benih...

Aku tak akan memperdulikan pohon raksasa nan gagah berumur ribuan tahun disampingku...

Karena aku adalah bunga dan ia adalah pohon,

Ia adalah ia, aku adalah aku,

Aku bukanlah ia

Bekerjalah saat kau bekerja, bermainlah saat kau bermain



Suatu ketika, ada seekor keledai yang bekerja di penggilingan beras. Hari demi hari, ia berjalan melingkar.

Suatu hari, ia sudah terlalu tua untuk menarik batu penggiling

"Kamu sudah bekerja sepanjang hidupmu. Sekarang kamu sudah tua dan sebaiknya pensiun"

"Mulai sekarang kamu akan makan rumput segar, tidur panjang, dan menghirup udara segar"

Akan tetapi, si keledai tidak dapat menjalani hidup seperti ini. Ia tetap berjalan memutari pohon, hari demi hari.

note : Tidakkah anda menertawakan kebodohan si keledai? mungkin suatu hari, anda bisa saja menjadi salah satu seperti keledai yang bodoh ini.

Menangis.

Terdapatlah seorang wanita tua yang disebut dengan "Tukang ramal yang menangis". Ia menangis jika hujan turun, ia menangis jika hujan tak turun

Satu hari seseorang bertanya padanya : "Nek apa yang nenek sedihkan?"

"saya punya dua orang anak perempuan. Yang sulung menjual sepatu, yang muda menjual payung"

"Jika cuaca baik, saya sedih memikirkan anak perempuan yang menjual payung. Payungnya pasti tidak laku"

"Jika hujan turun, yang sulung pasti gagal menjual sepatu. Orang tak akan ke toko sepatu jika hujan turun. Sedih aku"

Kemudian orang tersebut berkata "Jika cuaca baik, putri sulung nenek akan berhasil menjual sepatunya, dan jika turun hujan, payung putri nenek yang satunya pasti laku"

"eh, benar begitu?"

Sejak saat itu, "Tukang ramal yang menangis" tidak lagi menangis, ia tersenyum terus hari hujan atau panas

note : mendekati hati adalah mendekati kebuddhaan, apakah sesuatu itu menyenangkan atau tidak, tergantung dari sisi mana kita memandangnya

Hiu kecil


 Untuk masakan Jepang, kita tahu bahwa ikan salmon akan lebih enak utk dinikmati jika ikan tsb masih dalam keadaan hidup saat hendak diolah utk disajikan.
 Jauh lebih nikmat dibandingkan dgn ikan salmon yg sdh diawetkan dgn es.

 Itu sebabnya para nelayan selalu mmasukkan salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan agar dlm perjalanan menuju daratan salmon2 tsb tetap hidup.

 Meski demikian pada kenyataannya byk salmon yg mati di kolam buatan tsb.

 Bagaimana cara mereka menyiasatinya?
 Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil dikolam tsb.
 Ajaib !! Hiu kecil tsb ?memaksa? salmon2 itu terus bergerak agar jgn sampai dimangsa.
 Akibatnya jumlah salmon yg mati justru menjadi sangat sedikit !!

 Diam membuat kita mati ! Bergerak membuat kita hidup !
 Barangkali kurang lebih itulah pesan moral yg dpt kita tangkap dari gambaran diatas.

 Apa yg membuat kita diam?
 Saat tdk ada masalah dlm hidup dan saat kita berada dlm zona nyaman.

 Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena. Begitu terlenanya sehingga kita tdk sadar bahwa kita telah mati.
 Ironis, bukan?

 Apa yg membuat kita bergerak?
 Masalah, Pergumulan dan Tekanan Hidup.
 Saat masalah datang secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan berusaha mengatasi semua pergumulan hidup itu

 Disaat saat seperti itu biasanya kita akan ingat Tuhan dan berharap kpd Tuhan. Tdk hanya itu, kita menjadi kreatif, dan potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa !!

 Ingatlah bahwa kita akan bisa belajar byk dlm hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup.

 Itu sebabnya syukurilah ?hiu kecil? yg terus memaksa kita utk bergerak dan tetap survive !

 Masalah hidup adalah baik, karena itulah yg membuat kita terus bergerak?

Cerita Zen - DIALOG PERDAGANGAN UNTUK MENGINAP


Asalkan memajukan dan memenangkan sebuah argumentasi tentang agama Buddha dengan orang-orang yang tinggal di sana, seorang bhikshu kelana boleh menginap di sebuah vihara Zen. Jika kalah, ia harus pergi dan melanjutkan perjalanan.

 Di sebuah vihara di belahan utara Jepang, tinggallah dua orang bhikshu. Yang lebih tua adalah seorang terpelajar, sedangkan yang lebih muda adalah orang bodoh dan hanya mempunyai sebuah mata.

 Seorang bhikshu datang dan memohon untuk menginap. Sebagaimana biasanya, ia menantang mereka untuk berdebat tentang ajaran yang tertinggi. Saudara yang lebih tua, karena keletihan belajar sepanjang hari itu, meminta saudara mudanya untuk menggantikannya. "Pergilah dan hadapi dialognya dengan tenang," ia memperingatkan.

 Demikianlah, bhikshu muda dan orang asing itu pergi ke altar dan duduk. Tidak lama kemudian, pendatang itu bangkit dan menghampiri saudara tua dan berkata, "Saudara muda anda adalah seorang yang mengagumkan. Ia mengalahkan aku." "Ceritakan dialog itu kepadaku," kata saudara yang tua.

 "Baiklah", jelas si pendatang, "Pertama-tama, saya mengacungkan sebuah jari, melambangkan Buddha, Ia yang mencapai Pencerahan. Ia pun mengacungkan dua jari, melambangkan Buddha beserta ajaran Beliau. Saya mengacungkan tiga jari, melambangkan Buddha, ajaran, dan pengikut Beliau, yang hidup dalam keharmonisan. Kemudian, ia melayangkan kepalan tinjunya ke wajah saya, menunjukkan bahwa ketiga-tiganya berasal dari kebijaksanaan. Demikianlah dia menang dan saya tidak berhak untuk menetap." Setelah itu, si pendatang pun pergi.

 "Kemanakah rekan itu?" tanya saudara muda, berlari menjumpai saudara tuanya.
 "Saya tahu anda memenangkan perdebatan tadi."
 "Menang apa! Saya ingin memukulnya."
 "Ceritakanlah tentang perdebatan tadi," pinta saudara tua itu.

 "Mengapa, begitu melihat saya, ia mengacungkan satu jari, menghina saya dengan menyindir bahwa saya hanya mempunyai sebuah mata. Oleh karena ia adalah pendatang, saya kira saya harus bertindak sopan terhadapnya, sehingga saya mengacungkan dua jari, bersyukur baginya karena mempunyai dua mata. Kemudian, bedebah yang tidak sopan itu mengacungkan tiga jari, menyiratkan bahwa di antara kita berdua hanya ada tiga bola mata. Oleh karenanya, saya marah dan mulai meninjunya, tetapi ia berlari keluar dan perdebatan itu pun berakhir."

Buddha dan Putri Magandiya


 Suatu saat ayah Magandiya, karena sangat tertarik dengan kepribadian dan penampilan Sang Buddha, telah mempersembahkan anak perempuannya yang sangat cantik untuk dijadikan istri Sang Buddha Gotama. Tetapi Sang Buddha menolak persembahan itu dan berkata bahwa Beliau tidak akan mau menyentuh hal itu yang penuh dengan kotoran, sekalipun dengan kakinya. Ketika mendengar kata-kata ini kedua ayah dan ibu Magandiya melihat kebenaran dalam kata-kata tersebut dan mencapai tingkat kesucian anagami. Tetapi Magandiya menganggap Sang Buddha sebagai musuh dan bertekad untuk membalas dendam kepada Beliau.

 Kemudian ia menjadi salah satu dari tiga istri Raja Udena. Ketika Magandiya mendengar kabar bahwa Sang Buddha telah datang ke Kosambi, ia menyewa beberapa penduduk dan pelayan-pelayannya untuk mencaci maki Sang Buddha saat Beliau memasuki kota untuk berpindapatta. Orang-orang sewaan tersebut mengikuti Sang Buddha dan mencaci maki dengan menggunakan kata-kata yang sedemikian kasar seperti `pencuri, bodoh, unta, keledai, suatu ikatan ke neraka`, dan sebagainya. Mendengar kata-kata yang kasar tersebut, Y.A.Ananda memohon kepada Sang Buddha untuk meninggalkan kota dan pergi ke tempat lain.


 Tetapi Sang Buddha menolak dan berkata, "Di kota lain, kita juga mungkin dicaci maki dan tidak mungkin untuk selalu berpindah tempat setiap kali seseorang dicaci maki. Lebih baik menyelesaikan masalah di tempat terjadinya masalah. Saya seperti seekor gajah yang menahan panah-panah yang datang dari semua penjuru. Saya juga akan menahan dengan sabar caci maki yang datang dari orang-orang yang tidak memiliki moral."

 Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 320,321,dan 322 berikut ini :

 "Aham nagova sangame
 capato patitam saram
 ativakyam titikkhissam
 dussilo hi bahujjano.

 Dantam nayanti samitim
 dantam raja` bhiruhati
 danto settho manussesu
 yo` tivakyam titikkhati.

 Varamassatara danta
 ajaniya ca sindhava
 kunjara ca mahanaga
 attadanto tato varam."

 Seperti seekor gajah di medan perang
 dapat menahan serangan panah
 yang dilepaskan dari busur,
 begitu pula Aku (Tathagata)
 tetap bersabar terhadap cacian;
 sesungguhnya, sebagian besar orang
 mempunyai kelakuan rendah.

 Mereka menuntun gajah yang telah terlatih
 ke hadapan orang banyak.
 Raja mengendarai gajah yang terlatih ke medan perang.
 Di antara umat manusia, maka yang terbaik adalah
 orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri
 dan dapat bersabar terhadap cacian.

 Sungguh baik keledai-keledai yang terlatih,
 begitu juga kuda-kuda Sindhu
 dan gajah-gajah perang milik para bangsawan;
 tetapi yang jauh lebih baik dari semua itu
 adalah orang yang telah dapat menaklukkan dirinya sendiri.

 Pada akhir khotbah Dhamma tersebut, mereka yang telah mencaci maki Sang Buddha menyadari kesalahannya yang datang untuk menghormat Beliau, beberapa di antara mereka mencapai tingkat kesucian sotapatti.


 yang bisa di petik ialah:
 "Aham nagova sangame
 capato patitam saram
 ativakyam titikkhissam
 dussilo hi bahujjano.

 Dantam nayanti samitim
 dantam raja` bhiruhati
 danto settho manussesu
 yo` tivakyam titikkhati.

 Varamassatara danta
 ajaniya ca sindhava
 kunjara ca mahanaga
 attadanto tato varam."

 Seperti seekor gajah di medan perang
 dapat menahan serangan panah
 yang dilepaskan dari busur,
 begitu pula Aku (Tathagata)
 tetap bersabar terhadap cacian;
 sesungguhnya, sebagian besar orang
 mempunyai kelakuan rendah.

 Mereka menuntun gajah yang telah terlatih
 ke hadapan orang banyak.
 Raja mengendarai gajah yang terlatih ke medan perang.
 Di antara umat manusia, maka yang terbaik adalah
 orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri
 dan dapat bersabar terhadap cacian.

 Sungguh baik keledai-keledai yang terlatih,
 begitu juga kuda-kuda Sindhu
 dan gajah-gajah perang milik para bangsawan;
 tetapi yang jauh lebih baik dari semua itu
 adalah orang yang telah dapat menaklukkan dirinya sendiri.

Beda lidah dengan gigi.

Salah satu orang yang paling berhikmat di negeri China adalah Lao Zi. Namun Lao Zi juga belajar banyak dari gurunya yang memiliki hikmat sangat tinggi. Nama gurunya adalah Shang Rong. Shang Rong mempunyai pemikiran yang sangat brilian dan dalam. Ia juga mempunyai cara mengajar yang dikagumi oleh Lao Zi, karena itu ia merasa gurunya yang membuatnya sangat berhikmat.

 Pada suatu hari, dalam usia yang sangat lanjut, Shang Rong sakit parah. Demi mendengar guru yang sangat dikasihani dan dikaguminya sakit. Lao Zi meninggalkan pekerjaannya dan pergi membesuk Shang Rong. Saat itu Lao Zi sangat kuatir dengan gurunya tidak akan bisa bangun lagi. Karena itu, dia bertanya kepada Shang Rong, “Apakah ada yang bisa saya bantu dan apakah ada pesan-pesan yang sangat penting?”

 Dengan suara yang masih bisa didengar dengan jelas, Shang Rong berkata, “Jika kamu pergi dan melewati sebuah desa tua, kamu haru turun di sana.”

 Lao Zi agak heran dan bertanya, “Apakah itu berarti saya tidak boleh menjadi orang yang lupa akan desa tua atau kampong halaman?”

 Shang Rong menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Jika kamu melewati pohon tua yang tinggi besar, harus berlari dengan langkah kecil!”

 Lao Zi menjawab, “Apakah maksudmu yang penting adalah orang muda harus menghormati orang yang tua?”

 Sambil tersenyum Shang Rong menggelengkan kepalanya lagi. Setelah itu mereka berdua diam sejenak. Shang Rong memikirkan sesuatu untuk dikatakan, sementara Lao Zi memikirkan apa maksud gurunya.

 Tidak berapa lama kemudian Shang Rong membuka mulutnya lalu bertanya, “Apakah lidah saya masih ada?”

 Lao Zi menganggukkan kepalanya dan menjawab, “Masih ada!”

 Lalu Shang Rong melanjutkan pertanyaannya, “Apakah gigi saya masih ada?”

 Setelah melihat, Lao Zi menjawab, “Sudah tidak ada satu pun guru yang tertinggal!”

 Shang Rong kembali bertanya, “Apakah kamu tahu apa arti yang hendak saya sampaikan?”
 Setelah berpikir sejenak, Lao Zi menjawab, “Apakah guru ingin menyampaikan bahwa gigi itu keras dan karena itu rontok duluan. Dan, lidah itu lebih lembut dan fleksibel, karena itu umumnya lebih tahan lama daripada gigi?”

 Dengan senyum bangga, Shang Rong memuju muridnya, “Kamu sekarang sudah mengerti rumus penting kehidupan.”

Meramal masa depan

 Dikutip dari buku Membuka Pintu Hati


 Banyak orang yang ingin mengetahui masa depan. Sebagian orang begitu tak sabarnya menanti apa yang akan terjadi, karena itu mereka mulai mencari jasa dukun dan peramal. Saya punya peringatan bagi Anda mengenai para peramal: jangan percaya pada peramal yang miskin!

 Para bhikkhu yang berlatih meditasi dianggap sebagai peramal yang hebat, tetapi biasanya mereka tidak gampang diajak bekerja sama.

 Suatu hari, seorang umat yang telah lama menjadi murid Ajahn Chah meminta sang guru besar untuk meramal masa depannya. Ajahn Chah menolak: bhikkhu yang baik tidak ramal- meramal. Tetapi si murid bersikukuh. Dia mengingatkan Ajahn Chah berapa kali dia sudah berdana makanan, berapa banyak dana yang telah dia sumbangkan untuk viharanya, dan bagaimana dia menyopiri Ajahn Chah dengan mobil dan biaya darinya, mengabaikan keluarga dan pekerjaannya sendiri. Ajahn Chah melihat bahwa orang itu terus bersikeras meminta untuk diramal, jadi dia berkata untuk sekali ini saja dia akan membuat perkecualian terhadap peraturan bahwa bhikkhu tidak boleh meramal. "Mana tanganmu. Sini kulihat telapak tanganmu."

 Si murid sangat senang. Ajahn Chah belum pernah membaca telapak tangan murid lainnya. Ini spesial. Lagi pula, Ajahn Chah dianggap sebagai orang suci yang punya kemampuan batin yang hebat. Apa pun yang dikatakan oleh Ajahn Chah akan terjadi, pasti akan terjadi.

 Ajahn Chah menelusuri garis-garis telapak tangan si murid dengan jarinya. Setiap beberapa saat, dia bicara sendiri, "Ooh, ini menarik" atau "Ya, ya, ya" atau "Luar biasa". Si murid yang malang itu risau dalam penantian.

 Ketika Ajahn Chah selesai, dia melepaskan tangan si murid dan berkata kepadanya, "Murid, berikut ini adalah keadaan masa depanmu."

 "Ya, ya," kata si murid dengan cepat.

 "Dan saya tak pernah salah," tambah Ajahn Chah.

 "Saya tahu, saya tahu. Jadi, bagaimana nasib masa depan saya?" tanya si murid dengan penasaran memuncak.

 "Masa depanmu akan tak pasti," kata Ajahn Chah. Dan dia tidak salah!

Jumat, 26 Agustus 2011

Perselisihan.

Dikutip dari Talmud Babilonia, Bava Mezia 84a

Suatu hari, Resh Lakhis, seorang laki-laki muda yang dulunya adalah seorang gladiator dan bandit, melihat Rabi Yochanan, seorang ahli agama terkemuka saat itu, sedang mandi disungai Yordan.
Gladiator muda itupun melompat ke kolam dan mereka mulai berbincang-bincang. Terkesan dengan penampilan fisik Resh Lakhis dan kecerdasannya, Rabi Yochanan berkata kepadanya: KEKUATAN SEPERTI YANG ANDA MILIKI SEHARUSNYA DIABDIKAN UNTUK TAURAT. Resh Lakhis balas berkata: TUBUH SEPERTI ANDA SEHARUSNYA DIPERSEMBAHKAN KEPADA PEREMPUAN. Ia mengucapkan kata-kata tersebut karena Rabi Yochanan adlah seorang laki-laki yang tampan.
JIKA ANDA MAU BERTOBAT, SAYA AKAN MENGATUR AGAR ANDA MENIKAHI SAUDARA PEREMPUAN SAYA. PENAMPILANNYA LEBIH MENARIK DARIPADA KU. Jawab Rabi Yochanan.
Ketika Resh Lakhis setuju, Rabi Yochanan pun mengatur pernikahan itu. ia juga menjadi pengajar Resh Lakhis. Dalam beberapa tahun, mantan gladiator dan bandit itu menjadi salah seorang ahli agama terkemuka.
Beberapa waktu kemudian, terjadi perdebatan dalam sekolah Rabi Yochanan. Pokok perdebatan tersebut menyangkut hal yang pada dasarnya bersifat teknis. Fokus pembicaraan mereka berkisar seputar proses produksi ketika bermacam-macam benda menjadi rentan terhadap kenajisan.
Rabi Yochanan berpendapat bahwa benda-benda yang terbuat dari besi, seperti pedang, pisau, maupun belati, dianggap telah sepenuhnya utuh sebagai suatu benda hanya ketika pandai besi menempa benda-benda itu di pembakaran. Oleh karena itu rentan terhadap kenajisan. Resh Lakhis tidak setuju terhadap pendapat sang Rabi, ia berpendapat bahwa barang-barang tersebut baru dapat dinilai secara lengkap pada saat pandai besi memasukkannya ke air dingin.

Tidak senang karena dibantah di muka umum, Rabi Yochanan berkata dengan kasar: SEORANG PERAMPOK MENGERTI DENGAN BAIK YANG MENJADI URUSANNYA.
Terkejut dengan tanggapan Yochanan yang mengungkit masa lalunya, Resh Lakhis berkata: HAL BAIK APA YANG TELAH ANDA LAKUKAN TERHADAP SAYA DENGAN MEMBUJUK SAYA UNTUK MENINGGALKAN HIDUP SEBAGAI SEORANG BANDIT? DIANTARA PARA GLADIATOR SAYA DIPANGGIL “g u r u”, DISINI-PUN SAYA DIPANGGIL “g u r u”.
HAL BAIK APA YANG AKU LAKUKAN KEPADAMU! Kata Yochanan tetap dengan amarah. ANDA TELAH DIBAWA KE BAWAH LINDUNGAN SAYAP TUHAN!

Setelah peristiwa tersebut, Resh Lakhis sakit parah. Para rabi yakin bahwa ini terjadi karena ia telah menyinggung perasaan Rabi Yochanan.
Istri Resh Lakhis yang adalah saudara perempuan Rabi Yochanan, meminta kakaknya untuk mendoakan kesembuhan suaminya, tetapi Yochanan menolak.
JIKA TIDAK BERDOA UNTUK SUAMI SAYA, BERDOALAH UNTUK ANAK-ANAK SAYA AGAR MEREKA TIDAK MENJADI PIATU!

SAYA AKAN MERAWAT ANAK-ANAKMU, JIKA SUAMIMU MENINGGAL, ujar Yochanan.
BERDOALAH AGAR SAYA TIDAK MENJADI JANDA, pinta saudara perempuannya itu.

SAYA AKAN MEMBIAYAI HIDUPMU, JIKA SUAMIMU MENINGGAL, ujar Rabi Yochanan.

Tidak lama kemudian, Resh Lakhis meninggal. Rabi Yochanan pun mengalami depresi. Para rabi meminta Elazar ben Pedat, seorang sarjana agama yang cerdas yang pernah mereka temui, untuk belajar pada Rabi Yochanan. Mereka berharap agar pemuda yang cerdas itu bisa menghibur Rabi Yochanan dari kesedihannya.



Rabi Elazar ben Pedat duduk di sebelah Rabi Yochanan. Setiap kali Rabi Yochanan meyatakan pendapatnya, si rabi muda akan berkata: SAYA TAHU SUMBER LAIN YANG MENDUKUNG PENDAPAT ANDA.

Rabi Yochanan akhirnya berkata kepada si rabi muda, APAKAH KAMU BERMAKSUD MENYAMAKAN DIRI DENGAN RESH LAKHIS? SETIAP KALI SAYA MENYATAKAN PENDAPAT SAYA, RESH LAKHIS AKAN MENGEMUKAKAN 24 KEBERATANNYA MENGENAI APA YANG SAYA KATAKAN. IA MEMAKSA SAYA UNTUK MEMBERI ALASAN ATAS SETIAP PERATURAN YANG SAYA SAMPAIKAN SEHINGGA PADA AKHIRNYA PERSOALAN MENJADI SUNGGUH-SUNGGUH JELAS. NAMUN YANG KAMU LAKUKAN ADALAH MENGATAKAN KEPADA SAYA BAHWA KAMU TAHU SUMBER LAIN YANG MENDUKUNG PANDAPAT SAYA. BUKANKAH SAYA SENDIRI TAHU APA YANG SAYA KATAKAN BENAR?


Rabi Yochanan menjauhi pemuda itu ,mengoyak pakaiannya dan mengejutkan banyak orang dengan berteriak: DIMANA KAMU, LAKHIS, PUTERAKU! Ia berteriak berulang-ulang dengan suara keras.
Akhirnya Rabi Yochanan kehilangan kesadarannya. Para rabi berdoa kepada Tuhan untuk mengampuninya, segera setelah itu iapun meninggal.


Pesan:
Perselisihan antara Rabi Yochanan dan Resh Lakhis sungguh merupakan salah satu cerita yang menyedihkan. Dua sahabat akrab bertengkar dan slah satunya meninggal sebelum mereka berdamai.
Sahabat yang masih hidup sangat sedih sehingga hanya kematianlah yang dapat menghilangkan kesedihan itu.
Faktor yang mungkin memperparah rasa sedih tersebut adalah bahwa perselisihan yang berakhir dengan kematian itu terjadi hanya karena masalah sepele.Pelajaran penting dari kisah ini, berguna bagi siapapun. Bahwa betapapun marahnya Anda selama perdebatan atau pertengkaran, tetaplah fokus pada pokok permasalahan.Jangan pernah menggunakan informasi pribadi yang melukai untuk mematahkan pernyataan lawan debat Anda. Ketidak snggupan untuk melaksanakan aturan sederhana inilah yang mengubah begitu banyak pertengkaran yang relatif biasa saja menjadi perselisihan penuh amarah, yang sering menyebabkan putusnya hubungan antar teman atau anggota keluarga dekat.
Kebencian membuat sebuah garis lurus menjadi bengkok, ketika seseorang marah, pikiran mereka “BENGKOK”
Tiba-tiba, seseorang yang biasanya baik dan bertanggung jawab, seperti Rabi Yochanan, dapat mengucapkan hal-hal yang mengerikan. Karena ia tidak mendapatkan argumen lagi untuk mengalahkan Resh Lakhis, Rabi Yochanan memanfaatkan sesuatu yang sangat personal.Bagaimana mungkin orang memilih penjelasan Resh Lakhis daripada penjelasannya, atas dasar fakta bahwa Resh Lakhis adalah seorang mantan Gladiator dan pencuri? Pikir Rabi Yochanan.

Perhatikan ini:
Satu jam sebelum pertengkaran, coabalah Anda meminta Rabi Yochanan untuk menyebutkan nama murid terbaik dan teman terdekatnya, ia pun tanpa ragu-ragu akan menyebut RESH LAKHIS.Namun sekarang, setelah pertengkaran tersebut, sekalipun Resh Lakhis sudah sekarat, Yochanan tetap tidak memperlunak sikapnya.
“SAYA AKAN MERAWAT ANAK-ANAKMU YANG YATIM”, ia meyakinkan saudara perempuannya. “SAYA AKAN MENANGGUNG BIAYA HIDUPMU JIKA ENGKAU MENJADI JANDA”
Jaminan ini sungguh tidak relevan! Saudara perempuan Rabi Yochanan tidak datang kepadanya karena khawatir mengenai kondisi perekonomian keluarganya. Sesungguhnya ia berharap agar kedua laki-laki terpenting dalam hidupnya, yaitu saudara laki-laki dan suaminya mau BERDAMAI.Ia semestinya telah berpikir; jika Yochanan mengunjungi suaminya sekarang, mungkin ia akan segera sembuh. Namun, karena Rabi Yochanan tidak memperlembut hatinya, kedua laki-laki itu berada dalam kutukan.
Setiap tahun, puluhan ribu keluarga tercerai-berai, persahabatan hancur, karena pihak-pihak yang bertikai tidak bertengkar secara proporsional.


Ketika bertengkar dengan seseorang, Anda memiliki hak untuk mengungkapkan masalah, mengemukakan pendapat, menjelaskan mengapa Anda berpikir bahwa orang lain salah, bahkan menjelaskan apa yang Anda rasakan mengenai permasalahannya.
Namun hanya inilah hak yang Anda miliki. Anda tidak memiliki hak moral untuk memojokkan posisi lawan dengan menyangkut-pautkannya dengan msalah pribadi.


Mengangkat informasi tentang masa lalu seseorang, yang Anda ketahu dengan sangat baik karena hubungan akrab sebelumnya, sangatlah tidak etis. Terlebih jika Anda menggunakan informasi itu untuk menyerangnya.Namun banyak orang sering melakukan hal tersebut, lalu marah ketika orang lain memutuskan hubungan atau menyerang balik dengan komentar yang sama.Kata-kata membawa konsekwensi tertentu. Jika Anda menggunakannya untuk melukai seseorang, korban Anda akan mencari cara untuk membalas menyakiti Anda.


Hal inilah yang terjadi antara Rabi Yochanan dan Resh Lakhis.


“Belajar beradu kata secara etis dan santun adalah sebuah cara untuk menghidari kepahitan hidup semacam itu.”

Uang dan Batu

Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya.



Pekerja itu berteriak-teriak tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja.



Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada dibawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang kedua pun memperoleh hasil yang sama.



Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit temannya menengadah ke atas. Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.



Tuhan kadang-kadang menggunakan pengalaman-pengalaman yang menyakitkan untuk membuat kita menengadah kepada-Nya. Seringkali Tuhan memberi berkat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepada-Nya. Karena itu memang lebih tepat jika Tuhan menjatuhkan "batu" kepada kita.

Kamis, 25 Agustus 2011

7 lapisan langit dan kaitannya dengan dimensi


7 lapisan langit dan kaitannya dengan dimensi

Sekarang kita bicarakan dari segi ilmu manusia, dan mudah2an ini bisa dipahami… karena gw sendiri berkunang2 waktu mempelajari dan membacanya..he..

Bila membaca sejarah Isra’ Mi’raj nabi, kemungkinan yang dimaksud 7 lapisan langit di sini bukan berarti langit tersebut menumpuk secara berlapis-lapis seperti kue lapis, tapi ketujuh lapisan tersebut semakin meningkat kedudukannya sesuai dengan bertambah tingkat dimensinya.

Pertambahan tingkat dimensi ketujuh lapisan langit tersebut hanya bisa digambarkan dengan memproyeksikannya ke langit pertama (dimensi ruang yang dihuni oleh kita) yang berdimensi tiga. Karena hanya ruang berdimensi tiga inilah yang bisa difahami oleh kita. Secara analog, kita bisa membuat perumpamaan sebagai berikut :




Pada gambar 1 tampak bahwa sebuah garis berdimensi 1 tersusun dari titik-titik dalam jumlah tak terbatas. Sama kayak istilah pixel dalam desain grafis, dimana gambar yang tercipta adalah himpunan titik2 yang sangat banyak dan dengan warna yang beragam sehingga membentuk pola tertentu menjadi gambar.  Titik2 ini akan membentuk garis yang kemudian garis-garis tersebut disusun dalam jumlah tak terbatas hingga menjadi sebuah luasan berdimensi 2 (Gambar 2). Dan jika luasan-luasan serupa ini ditumpuk ke atas dalam jumlah yang tak terbatas, maka akan terbentuk sebuah balok (ruang berdimensi 3).

Kesimpulannya adalah sebuah ruang berdimensi tertentu tersusun oleh ruang berdimensi lebih rendah dalam jumlah yang tidak terbatas. Atau dengan kata lain ruang yang berdimensi lebih rendah dalam jumlah yang tidak terbatas akan menyusun menjadi ruang berdimensi yang lebih tinggi. Misalnya, ruang 3 dimensi – dimensi ruang yang sekarang dihuni oleh kita ini – dengan jumlah tak terbatas menyusun menjadi satu ruang berdimensi empat.  Demikian seterusnya sehingga setiap dimensi yang satu dengan yang lain saling berkaitan.

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Langit pertama

Ruang berdimensi 3 yang dihuni oleh makhluk berdimensi 3, yakni manusia, binatang, tumbuhan dan lain-lain yang tinggal di bumi beserta benda-benda angkasa lainnya dalam jumlah yang tak terbatas. Namun hanya satu lapisan ruang berdimensi 3 yang diketahui berpenghuni, dan bersama-sama dengan ruang berdimensi 3 lainnya.  Jadi dimensi 3 adalah dimensi yang sangat kasar dan padat, sehingga dapat diraba dan dilihat dengan kasat mata. Alam semesta kita ini menjadi penyusun langit kedua yang berdimensi 4.  Benarkah demikian? Mari difikirkan bersama kebenarannya..

Langit kedua

Ruang berdimensi 4 yang dihuni oleh bangsa jin beserta makhluk berdimensi 4 lainnya. Sehingga mahluk di dimensi 3 tidak akan bisa melihat mahluk di dimensi 4, tetapi mahluk dimensi 4 kemungkinan bisa melihat mahluk dimensi 3.  Ruang berdimensi 4 ini bersama-sama dengan ruang berdimensi 4 lainnya membentuk langit yang lebih tinggi, yaitu langit ketiga.

Langit ketiga

Ruang berdimensi 5 yang di dalamnya “hidup” arwah dari orang-orang yang sudah meninggal atau mungkin alam kubur.  Mereka juga menempati langit keempat sampai dengan langit keenam tergantung tingkatannya. Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad, diceritakan bahwa Rasulullah bertemu dengan nabi2 terdahulu yang berbeda2 disetiap lapisannya.  Langit ketiga ini bersama-sama dengan langit ketiga lainnya menyusun langit keempat dan seterusnya hingga langit ketujuh yang berdimensi 9.

Bisa dibayangkan betapa besarnya langit ketujuh itu. Karena ia adalah jumlah kelipatan tak terbatas dari langit dunia (langit pertama) yang dihuni oleh manusia. Berarti langit dunia kita ini berada dalam struktur langit yang enam lainnya, termasuk langit yang ketujuh ini. Jika alam akhirat, surga dan neraka terdapat di langit ke tujuh, maka bisa dikatakan surga dan neraka itu begitu dekat dengan dunia kita tapi berbeda dimensi.

Seperti disebutkan sebelumnya bahwa langit dunia kita ini merupakan bagian dari struktur langit ketujuh. Berarti alam dunia ini merupakan bagian terkecil dari alam akhirat. Penjelasan ini sesuai dengan hadist Nabi:

“Perbandingan antara alam dunia dan akhirat adalah seperti air samudera, celupkanlah jarimu ke samudera, maka setetes air yang ada di jarimu itu adalah dunia, sedangkan air samudera yang sangat luas adalah akhirat”.

Perumpamaan setetes air samudera di ujung jari tersebut menggambarkan dua hal:

1.Ukuran alam dunia dibandingkan alam akhirat adalah seumpama setetes air di ujung jari dengan keseluruhan air dalam sebuah samudera. Hal ini adalah penggambaran yang luar biasa betapa luasnya alam akhirat itu.

2.Keberadaan alam dunia terhadap alam akhirat yang diibaratkan setetes air berada dalam samudera. Perumpamaan tersebut menunjukkan bahwa alam dunia merupakan bagian dari alam akhirat, hanya ukurannya yang tak terbatas kecilnya. Begitu juga dengan kualitas dan ukuran segala hal, baik itu kebahagiaan, kesengsaraan, rasa sakit, jarak, panas api, dan lain sebagainya, di mana ukuran yang dirasakan di alam dunia hanyalah sedikit sekali.

Berbagai ruang dimensi dan interaksi antar makhluk penghuninya

1. Langit pertama atau langit dunia

Seperti disebutkan pada ayat 11-12 Surat Fushshilat di atas, maka yang disebut langit yang dekat tersebut adalah langit dunia kita ini atau disebut juga alam semesta kita ini. Digambarkan bahwa langit yang dekat itu dihiasi dengan bintang-bintang yang cemerlang, dan memang itulah isi yang utama dari alam semesta. Bintang-bintang membentuk galaksi dan kluster hingga superkluster. Planet-planet sesungguhnya hanyalah pecahan dari bintang-bintang itu. Seperti tata surya kita, matahari adalah sebuah bintang dan sembilan planet yang mengikatinya adalah pecahannya, atau pecahan bintang terdekat lainnya. Sedangkan tokoh utama di langit pertama ini adalah kita manusia yang mendiami bumi, planet anggota tata surya.

Langit pertama ini tidak terbatas namun berhingga. Artinya batasan luasnya tidak diketahui tapi sudah bisa dipastikan ada ujungnya. Diperkirakan diameter alam semesta mencapai 30 miliar tahun cahaya. Artinya jika cahaya dengan kecepatannya 300 ribu km/detik melintas dari ujung yang satu ke ujung lainnya, maka dibutuhkan waktu 30 miliar tahun untuk menempuhnya.



Penjelasan gambar:

Apabila digambarkan bentuknya kira-kira seperti sebuah bola dengan bintik-bintik di permukaannya. Di mana bintik-bintik tersebut adalah bumi dan benda-benda angkasa lainnya. Apabila kita berjalan mengelilingi permukaan bola berkeliling, akhirnya kita akan kembali ke titik yang sama. Permukaan bola tersebut adalah dua dimensi. Sedangkan alam semesta yang sesungguhnya adalah ruang tiga dimensi yang melengkung seperti permukaan balon itu. Jadi penggambarannya sangat sulit sekali sehingga diperumpamakan dengan sisi bola yang dua dimensi agar memudahkan penjelasannya.

2. Langit kedua

Seperti diterangkan sebelumnya bahwa setiap lapisan langit tersusun secara dimensional. Diasumsikan bahwa pertambahan dimensi setiap lapisan adalah 1 dimensi. Jadi apabila langit pertama atau langit dunia kita ini berdimensi 3, maka langit kedua berdimensi 4. Langit kedua ini kemungkinan dihuni oleh makhluk berdimensi 4, yakni bangsa jin.



Penjelasan gambar:

Apabila digambarkan posisi langit kedua terhadap langit pertama adalah seperti gambaran balon pertama tadi. Di mana bagian permukaan bola berdimensi 2 adalah alam dunia kita yang berdimensi 3, sedangkan ruangan di dalam balon yang berdimensi 3 adalah langit kedua berdimensi 4. Jadi apabila kita melintasi alam dunia harus mengikuti lengkungan bola, akibatnya perjalanan dari satu titik ke titik lainnya harus menempuh jarak yang jauh. Sedangkan bagi bangsa jin yang berdimensi 4 mereka bisa dengan mudah mengambil jalan pintas memotong di tengah bola, sehingga jarak tempuh menjadi lebih dekat.

Deskripsi lain adalah seperti gambar berikut:
Bayangkanlah permukaan tembok dan sebuah ruangan yang dikelilingi oleh dinding-dindingnya. Umpamakan ada dua jenis makhluk yang tinggal di sana. Makhluk pertama adalah makhluk bayang-bayang yang hidup di permukaan tembok berdimensi 2. Sedangkan makhluk kedua adalah makhluk balok berdimensi 3. Ingatlah analogi alam berdimensi 3 dengan makhluk manusianya adalah permukaan tembok dan makhluk bayang-bayangnya, sedangkan alam berdimensi 4 dan makhluk jinnya adalah ruangan berdimensi 3 dengan baloknya.

Tampak dengan mudah dilihat bahwa kedua alam berdampingan dan kedua makhluk hidup di alam yang berbeda. Kedua makhluk juga mempunyai dimensi yang berbeda, bayang-bayang berdimensi 2 sedangkan balok berdimensi 3. Makhluk berdimensi 2, yaitu bayang-bayang tidak bisa memasuki ruangan berdimensi 3, dia tetap berada di tembok, sedangkan makhluk berdimensi 3 yakni balok dapat memasuki alam berdimensi 2, yakni tembok. Bagaimanakah caranya balok bisa memasuki dinding yang berdimensi 2?

Balok yang berdimensi 3 memiliki permukaan berdimensi 2 yakni bagian sisi-sisinya. Apabila si balok ingin memasuki alam berdimensi dua, dia cukup menempelkan bagian sisinya yang berdimensi 2 ke permukaan tembok. Bagian sisi balok sudah memasuki alam berdimensi 2 permukaan tembok. Bagian sisi balok ini dapat dilihat oleh makhluk bayang-bayang di tembok sebagai makhluk berdimensi 2 juga. Analoginya adalah jin yang dilihat oleh kita penampakannya di alam dunia sebenarnya berdimensi 4 tetapi oleh indera kita dilihat sebagai makhluk berdimensi 3 seperti tampaknya sosok kita manusia.

3. Langit ketiga sampai dengan langit ketujuh

Langit ketiga sampai dengan keenam dihuni oleh arwah-arwah, sedangkan langit ke tujuh adalah alam akhirat dengan surga dan nerakanya. Analoginya sama dengan langit kedua di atas, karena pengetahuan kita hanya sampai kepada alam berdimensi 3.

Dapat diartikan bahwa sebenarnya alam semesta ini ada dalam satu ruang lingkup namun berbeda tingkatannya.  Tingkatan yang dimaksud disini adalah tingkatan kepadatan partikel dan dimensi penyusun bentuk atau zatnya.  Dengan demikian, dunia tempat kita berpijak ini titik koordinatnya sama dengan dunia pada dimensi lain hanya saja terpisah alam atau dimensi.  Nah, cerita ini agak sedikit berbeda ni dengan yang pernah saya tulis di Misteri Luas Alam Semesta dan Ramalan Perbintangan (2).

Tingkatan Mahluk dan Unsur Kehidupan

Ini dari pendapat saya sendiri setelah mengamati dan membaca banyak buku kemungkinan mahluk hidup yang ada dialam semesta ini tercipta dari beberapa tingkatan partikel atau penyusun jasadnya.  Dari adanya perbedaan dimensi tersebut maka dapat difikirkan bahwa mahluk hidup dan unsurnya juga memiliki beberapa tingkatan.  Mulai dari unsur yang keras dan padat, cair, gas, dan cahaya.  Partikel yang paling padat adalah benda keras dan tampak dengan kasat mata seperti kita manusia yang terbentuk dari banyak partikel padat, tanah, batu, pasir, debu, termasuk air, sedangkan partikel padat yang paling kecil adalah gas.  Mahluk yang tercipta dari partikel padat ini adalah seperti manusia, hewan, tumbuhan, beserta semua benda yang ada di alam semesta Dimensi 3 kita ini.

Partikel kedua adalah partikel halus yang tidak kasat mata seperti listrik, bau, suara, angin atau udara, partikel ini memiliki unsur penyusun tetapi sangatlah halus atau ghaib.  Misalnya listrik yang tersusun dari ion2 positif dan negatif, dan udara yang merupakan partikel ringan yang melayang atau Oksigen.  Partikel ini tidak dapat ditangkap dan dilihat tetapi dapat dirasakan serta dapat juga memberikan sentuhan, dorongan, panas, dingin, serta getaran.  Misalnya angin yang bergesek dengan benda padat akan menghasilkan suara, demikian pula suara yang kita keluarkan dari mulut adalah hasil gesekan antara angin yang keluar dari paru2 kita dengan pita suara.

Partikel yang paling halus lagi adalah api, dimana api ini sifatnya hidup, membutuhkan oksigen dan mengeluarkan unsur panas.  Api tidak dapat disentuh tetapi dapat dilihat karena adanya cahaya yang merupakan hasil dari pembakarannya dan dapat dirasakan yakni adanya panas.  Api juga memiliki warna sehingga cahaya yang dihasilkannya juga bisa menghasilkan warna tergantung unsur pembakarnya.  Mahluk yang tercipta dari api ini adalah sebangsa jin yang berada di Dimensi 4.

Partikel yang sangat halus adalah cahaya, cahaya ini sebenarnya berasal dari adanya api atau pembakaran.  Cahaya tidak terpengaruh dengan hukum2 fisika dan momentum.  Cahaya dapat mengisi ruang gelap, dan dapat pula berwarna sesuai dengan warna dari unsur padat yang dipantulkannya.  Cahaya tidak dapat dipegang, kalaupun bisa dilihat sifatnya adalah semu… dan tidak bisa kita gambarkan dengan rumus kimia apapun.  Mahluk yang tercipta dari cahaya ini adalah bangsa Malaikat dan berada di Dimensi 9.

Selanjutnya ada lagi yang misteri, yaitu ruh… apakah ruh ini bisa digambarkan dengan lugas seperti yang dijelaskan dalam dimensi2 diatas?  Kemungkinan, ruh ini lebih halus lagi dari semua unsur yang kita kenal.. ruh inilah yang hidup dan kekal tidak mati.  Artinya meskipun jasad kita telah mati, akan tetapi itu tidak berlaku pada ruh.  Apakah benar ruh juga berada pada dimensi yang berbeda seperti yang dijelaskan pada cerita diatas?  Ruh orang yang telah mati akan tertahan sementara di alam atau dimensi lain sebelum akhirnya nanti dikumpulkan dan dihidupkan kembali, yaitu alam barzah.  Benarkah..? ini opini berdasarkan yang pernah saya baca dan dengar saja.  Ruh ini tidak terpengaruh oleh waktu, sehingga sifatnya kekal.

Dengan demikian berarti kita manusia adalah mahluk yang paling rendah unsur penyusunnya, itulah sebabnya mengapa bangsa jin tidak mau bersujud dihadapan Adam karena mereka merasa bahwa mereka mahluk yang lebih tinggi dari manusia.  Tetapi dari semua mahluk ciptaan Allah SWT, ruh kita adalah sama meskipun unsur penyusunnya berbeda.  Benarkah demikian? Belum tahu kebenarannya ni karena belum ada juga dalil dan teorinya atau mungkin saya belum pernah baca kali ya?

Zat Sang Pencipta

Zat sang maha pencipta adalah zat yang maha mulia dan maha sempurna, kita tidak akan bisa mengetahui seperti apa zatnya dan seperti apa bentuknya.  Allah SWT tidak berada di dimensi manapun, tapi meliputi semua dimensi itu. Wajah Allah tidak serupa dengan wajah manapun. Dalam keberadaannya,Tuhan tidak bukan berada di sini bukan di situ, bukan begini bukan begitu. Tidak ada yang bisa menjelaskan kecuali Allah sendiri yg menjelaskan.

Muhammad SAW sendiri terpesona dan tidak mampu berkata apa-apa ketika berhadapan dengan Allah Swt, lalu beliau tersungkur dan tidak mampu memandang. Nabi Musa As pun tersungkur menatap kehadiran Allah di bukit Sinai, untuk itu Allah “terpaksa” menghadirkan simbol di dimensi ketiga berupa pancaran api yang membakar ilalang agar Musa sanggup menghadapinya.

Keajaiban Isra dan Miraj

Cerita mengenai luasnya alam semesta ini sebenarnya bisa dijelaskan melalui peristiwa perjalanan Rasulullah saat Isra’ Mi’raj… Saya aja baru menyadari akan hal ini, padahal dari kecil acara Isra’ Mi’raj selalu saya ikuti tapi maksudnya yang diambil hikmahnya hanya perintah menunaikan ibadah Sholat lima waktu.  Ternyata ada ilmu pengetahuannya juga bila kita lihat dari sudut pandang yang berbeda, yaitu segi keilmuan.

Allah Swt berfirman di dalam Alquran Surah Al-Israa’ ayat 1:

“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda–tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Dari ayat tersebut tampak jelas bahwa perjalanan luar biasa itu bukan kehendak dari Rasulullah Saw sendiri, tapi merupakan kehendak Allah Swt. Untuk keperluan itu Allah mengutus malaikat Jibril as (makhluk berdimensi 9) beserta malaikat lainnya sebagai pemandu perjalanan suci tersebut. Dipilihnya malaikat sebagai pengiring perjalanan Rasulullah Saw dimaksudkan untuk mempermudah perjalanan melintasi ruang waktu.

Selain Jibril as dan kawan-kawan, dihadirkan juga kendaraan khusus bernama Buraq, makhluk berbadan cahaya dari alam malakut. Nama Buraq berasal dari kata barqun yang berarti kilat. Perjalanan dari kota Makkah ke Palestina berkendaraan Buraq tersebut ditempuh dengan kecepatan cahaya, sekitar 300.000 kilo meter per detik.

Pertanyaan mendasar adalah bagaimanakah perjalanan dengan kecepatan cahaya itu dilakukan oleh badan Rasulullah Saw yang terbuat dari materi padat? Untuk malaikat dan Buraq tidak ada masalah karena badan mereka terbuat dari cahaya juga. Seandainya badan bermateri padat seperti tubuh kita dipaksakan bergerak dengan kecepatan cahaya, bisa diduga apa yang akan terjadi. Badan kita mungkin akan terserai berai karena ikatan antar molekul dan atom bisa terlepas.

Jawaban yang paling mungkin untuk pertanyaan itu adalah tubuh Rasulullah Saw diubah susunan materinya menjadi cahaya. Bagaimanakah hal itu mungkin terjadi?

Teori yang memungkinkan adalah teori Annihilasi. Teori ini mengatakan bahwa setiap materi (zat) memiliki anti materinya. Dan jika materi direaksikan dengan anti materinya, maka kedua partikel tersebut bisa lenyap berubah menjadi seberkas cahaya atau sinar gamma.

Hal ini telah dibuktikan di laboratorium nuklir bahwa jika partikel proton direaksikan dengan antiproton, atau elektron dengan positron (anti elektron), maka kedua pasangan tersebut akan lenyap dan memunculkan dua buah sinar gamma, dengan energi masing-masing 0,511 MeV (Multiexperiment Viewer) untuk pasangan partikel elektron, dan 938 MeV untuk pasangan partikel proton.

Sebaliknya apabila ada dua buah berkas sinar gamma dengan energi sebesar tersebut di atas dilewatkan melalui medan inti atom, maka tiba-tiba sinar tersebut lenyap berubah menjadi 2 buah pasangan partikel tersebut di atas. Hal ini menunjukkan bahwa materi bisa dirubah menjadi cahaya dengan cara tertentu yang disebut annihilasi dan sebaliknya.

Nah, kalau dihitung jarak Mekkah – Palestina sekitar 1500 km ditempuh dengan kecepatan cahaya, maka hanya dibutuhkan waktu sekitar 0,005 detik dalam ukuran waktu kita di bumi.

Sesampainya di Palestina tubuh Rasulullah Saw dikembalikan menjadi materi. Peristiwa ini mungkin lebih dikenal seperti teleportasi dalam teori fisika kwantum. Dari Palestina dilanjutkan dengan perjalanan antar dimensi ke Sidratul Muntaha, yakni dari langit dunia (langit pertama) ke langit kedua, ketiga sampai dengan langit ketujuh dan berakhir di Sidratul Muntaha.

Yang perlu dipahami adalah perjalanan antar dimensi bukanlah perjalanan berjarak jauh atau pengembaraan angkasa luar, melainkan perjalanan menembus batas dimensi. Karena walaupun tubuh Rasulullah Saw diubah menjadi cahaya seperti perjalanan dari Mekkah ke Palestina, tidak akan selesai menempuh perjalanan di langit pertama saja. Bukankah untuk menempuh diameter alam semesta diperlukan 30 miliar tahun dengan menggunakan kecepatan cahaya. Jadi bagaimana caranya?

Seperti telah disebutkan di atas dalam penjelasan posisi antar dimensi bahwa posisi langit kedua dengan langit pertama dianalogikan seperti sebuah ruangan berdimensi 3 dengan dinding tembok berdimensi 2. Makhluk bayangan berdimensi 2 di tembok tidak bisa memasuki ruangan berdimensi 3, kecuali ada bantuan dari makhluk berdimensi lebih tinggi, minimal dari makhluk berdimensi 3, yakni balok. Caranya si balok menempelkan salah satu sisinya ke tembok dan makhluk bayangan menempelkan diri ke sisi balok itu. Dengan menempel di sisi balok dan mengikutinya, makhluk bayangan bisa memasuki ruang berdimensi 3 dan meninggalkan wilayah berdimensi 2, yakni dinding tembok.

Begitulah kira-kira analogi bagaimana Rasulullah Saw melakukan perjalanan antar dimensi. Dengan kehendak Allah Swt, Jibril membawa Rasulullah Saw melakukan perjalanan dari langit pertama hingga langit ketujuh lalu ke Sidratul Muntaha. Perjalanan ini bukan perjalanan jauh seperti telah disebutkan tadi. Kejadian itu terjadi di tempat Rasulullah Saw terakhir duduk shalat di Masjidil Aqsa Palestina, karena ruang berdimensi 4, 5 dan seterusnya itu persis berada di sebelah kita, hanya kita tidak melihatnya dan tidak bisa mencapainya.

Wajar saja perjalanan Isra Miraj Rasulullah Saw dari Mekkah ke Palestina dan kemudian dilanjutkan dengan perjalanan ke Sidratul Muntaha hanya terjadi dalam semalam. Bayangkan dalam zaman ketika pemahaman manusia tentang sains dan teknologi belum seperti sekarang, seorang Abu Bakar Ash Shiddiq Ra. Sahabat yang suci bisa beriman dan menerima kebenaran cerita Rasulullan Saw tanpa sanggahan.

Begitu dekatnya jarak alam dunia (langit pertama) dengan alam akhirat (langit ketujuh) yang sangat dekat sudah digambarkan oleh hadist dari Jabir bin Abdullah. Ketika itu Rasulullah Saw didatangi oleh lelaki berwajah bersih dan berbaju putih (yang ternyata adalah malaikan Jibril as yang memasuki dimensi alam manusia) :

Bertanya orang itu lagi (yakni Jibril as), “Berapakah jaraknya dunia dengan akhirat?” Bersabda Rasulullah SAW, “Hanya sekejap mata saja.”

Wallahua’lam

Sebenarnya tulisan diatas saya rangkum dari berbagai sumber, tetapi sudah saya gabung2kan dengan teori yang menurut saya masih perlu dicari kebenarannya… kenapa? Karena seperti yang anda lihat diprofil, saya pencari kebenaran… ;p

Tapi kebenaran yang diungkap ini bukan untuk mencari fakta kesalahan, tetapi untuk menguatkan iman kita betapa maha agungnya Allah SWT sebagai pencipta.  Betapa luasnya alam semesta yang diciptakannya.  Hingga saat ini misteri 7 lapis langit ini masih banyak perdebatannya, karena maklum manusia ini penuh dengan logika dan terlalu rasional… maka Allah SWT menyuruh kita memperkuat iman baru akal fikiran, agar kita tidak sesat karena pemikiran kita sendiri.