Suatu ketika, ada seekor rubah melihat kebun aunggur yang penuh dengan anggur yang ranum sekali.
Namun ia terlalu gemuk untuk menerobos pagar. Jadi ia berpuasa selama tiga hari tiga malam untuk merampingkan diri.
Dan akhirnya dia bisa menerobos pagar juga. Di dalam dia memakan buah anggur dengan lahap sampai kenyang.
Namun, saat waktunya pulang, badannya sudah jadi gemuk kembali dan ia tak bisa melalui sela sela pagar lagi.
Jadi ia mengulangi siasat lamanya lagi. Ia tidak makan selama tiga hari tiga malam. Akhirnya ia keluar juga, tapi perutnya lapar seperti sebelumnya.
*Bukankah hidup ini begitu juga...? kita lahir telanjang dan tak membawa apa apa ketika mati. Hanya perbuatan baik yang memberi manfaat bagi kemanusiaanlah yang layak dipuji setelah seseorang mati. Kita tak dapat membawa serta ketenaran atau kekayaan yang merupakan hasil pengejaran seumur hidup kita...
Namun ia terlalu gemuk untuk menerobos pagar. Jadi ia berpuasa selama tiga hari tiga malam untuk merampingkan diri.
Dan akhirnya dia bisa menerobos pagar juga. Di dalam dia memakan buah anggur dengan lahap sampai kenyang.
Namun, saat waktunya pulang, badannya sudah jadi gemuk kembali dan ia tak bisa melalui sela sela pagar lagi.
Jadi ia mengulangi siasat lamanya lagi. Ia tidak makan selama tiga hari tiga malam. Akhirnya ia keluar juga, tapi perutnya lapar seperti sebelumnya.
*Bukankah hidup ini begitu juga...? kita lahir telanjang dan tak membawa apa apa ketika mati. Hanya perbuatan baik yang memberi manfaat bagi kemanusiaanlah yang layak dipuji setelah seseorang mati. Kita tak dapat membawa serta ketenaran atau kekayaan yang merupakan hasil pengejaran seumur hidup kita...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar